Analisis Kuantitatif dengan SSA

d. Detektor Detektor digunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang melalui tempat pengatoman. Dalam hal ini, sistem penguat harus cukup selektif untuk dapat membedakan radiasi. e. Sistem pembacaan Sistem pembacaan merupakan suatu alat penunjuk atau dapat juga diartikan sebagai sistem pencatatan hasil. Pencatatan hasil dilakukan dengan suatu alat yang telah terkalibrasi untuk pembacaan suatu transmisi atau absorbsi. Hasil pembacaan dapat berupa angka atau berupa kurva Gandjar, 2007.

2.3.3 Analisis Kuantitatif dengan SSA

Ada beberapa metode kuantifikasi hasil analisis dengan metode SSA yaitu dengan menggunakan kurva kalibrasi; dengan perbandingan langsung; dengan menggunakan dua baku; dan dengan menggunakan metode standar adisi metode penambahan baku. 1. Kuantifikasi dengan kurva baku kurva kalibrasi SSA bukan merupakan metode analisis yang absolute. Suatu perbandingan dengan baku biasanya berair merupakan metode yang umum dalam melakukan metode analisis kuantitatif. Kurva kalibrasi dalam SSA dibuat dengan memasukkan sejumlah tertentu konsentrasi larutan dalam sistem dilanjutkan dengan pengukuran. Selanjutnya dibuat persamaan regresi linier yang menyatakan hubungan antara konsentrasi larutan x dengan absorbansinya y. 2. Kuantifikasi dengan cara perbandingan langsung Cara ini hanya boleh dilakukan jika telah diketahui bahwa kurva baku hubungan antara konsentrasi dengan absorbansi merupakan garis lurus dan melewati titik nol. Cara yang dikerjakan adalah hanya dengan mengukur absorbansi larutan baku A b Universitas Sumatera Utara dengan konsentrasi tertentu C b pada satu konsentrasi saja; lalu dibaca juga absorbansi larutan sampel A s . Kadar sampel C s dihitung dengan rumus : A s C s = x C b ……………………………….. 1 A b Yang mana : A b : Absorbansi baku A s : Absorbansi sampel C b : Konsentrasi baku C s : Konsentrasi sampel 3. Kuantifikasi dengan cara dua baku Cara ini merupakan adaptasi dari cara 1 dan cara 2. Dibuat masing-masing dua buah larutan baku yang konsentrasinya sedikit lebih rendah dan lebih tinggi dari konsentrasi sampel. 4. Cara standar adisi Kebanyakan analisis dilakukan pada sampel yang tidak identik dengan standar dalam larutan air, karenanya pada kasus ini diperlukan pencampuran matriks dengan baku. Jika matriks tidak diketahui atau bervariasi dari satu ke yang lain, maka metode standar adisi seringkali digunakan. Prosedur metode standar adisi melibatkan pengukuran absorbansi dengan SSA S; selanjutnya sejumlah kecil s standar S x ditambahkan pada sampel dan diukur absorbansinya S + S x . Langkah penambahan standar ini diulangi dengan menggunakan konsentrasi baku S x yang berbeda S x1 , S x2 , S x3 , dsb dan dilanjutkan dengan pembacaan absorbansinya Gandjar, 2007. Universitas Sumatera Utara

2.3.4 Gangguan dalam Spektrofotometri Serapan Atom