Efek Toksik Bahaya Kromium Cr Pencegahan dan Penanggulangan Toksisitas Cr

2. Sebagai pewarna, pencelup, dan cat. Dalam bidang industri kimia, Cr berguna sebagai bahan dasar pembuatan pigmen cat warna karena Cr mengandung komponen warna merah, kuning, orange, dan hijau. 3. Sebagai katalisator. 4. Garam kromium untuk penyamakan kulit. 5. Potasium dikromat sebagai chemical reagent untuk mencuci membersihkan alat gelas laboratorium dan titrating agent. 6. Sebagai antikorosi pada alat pengeboran sumur berlumpur. Senyawa ZnCrO 4 atau zinc yellow digunakan untuk mencegah korosi pada spare-part pesawat yang menggunakan Al dan Mg.

2.2.1.2 Efek Toksik Bahaya Kromium Cr

Logam Cr adalah bahan kimia yang bersifat persisten, biokumulatif, dan toksik yang tinggi serta tidak mampu terurai di dalam lingkungan, sulit diuraikan, dan akhirnya diakumulasi di dalam tubuh manusia melalui rantai makanan. Kestabilan kromium akan mempengaruhi toksisitasnya terhadap manusia secara berurutan, mulai dari tingkat toksisitas terendah Widowati, 2008. Aksi kromium bersifat racun terhadap sel-sel cytotoxic dan iritasi umum. Pengaruh racun kromium antara lain : chromate menyebabkan serangan pada kulit, debu kromium menimbulkan sakit mata dan borok pada sekitar hidung, infeksi pharynx dan bronchitis dan dapat menimbulkan kanker paru-paru Adiwisastra, 1987. Selain keracunan kronik karena debu krom dan senyawa krom, dapat juga terjadi keracunan kronik yang disebabkan absorpsi melalui kulit dan keracunan akut melalui mulut. Dosis fatal senyawa krom yang larut dalam air dan memungkinkan keracunan melalui mulut, seperti kalium kromat, kalium bikromat, dan asam kromat, kira-kira 5 g. Pada kematian yang disebabkan oleh keracunan senyawa krom dapat terjadi nefritis yang disertai oleh pendarahan Sartono, 2002. Kelebihan krom karena makanan belum pernah ditemukan. Pekerja yang terkena limbah industri dan cat yang mengandung krom tinggi dikaitkan dengan Universitas Sumatera Utara kejadian penyakit kanker paru-paru. Tubuh tidak dapat mengoksidasi krom makanan dengan valensi 3 yang tidak toksik menjadi bentuk valensi 6 yang toksik Almatsier, 2004. Kromium adalah karsinogen manusia, yang menginduksi kanker paru-paru di antara pekerja yang terpapar logam ini. Karsinogenitas kromium biasanya disebabkan oleh Cr heksavalen Cr 6+ , yang bersifat korosif dan tidak larut dalam air. Secara akut, Cr 6+ menginduksi nekrosis tubulus ginjal Lu, 1994.

2.2.1.3 Pencegahan dan Penanggulangan Toksisitas Cr

Berbagai usaha untuk menghindari atau mengurangi risiko terpapar Cr antara lain: 1. Menghindarkan anak-anak bermain tanah yang tercemar limbah. 2. Mengurangi konsumsi suplemen Cr secara berlebihan. 3. Mengetahui kadar Cr pada rambut, urin, dan darah, baik serum, sel darah merah, maupun whole blood guna mengetahui apakah kadar Cr telah melampaui batas aman atau telah mengontaminasi meskipun ada kesulitan untuk membedakan kadar Cr III dengan Cr VI. 4. Menghindari makanan yang kotor dan tidak higienis dan mencuci tangan sebelum makan Widowati, 2008. 2.3 Spektrofotometri Serapan Atom 2.3.1 Teori Spektrofotometri Serapan Atom