Pengujian Hipotesis Analisis Hasil Penelitian 1. Analisis Statistik Deskriptif

dijelaskan oleh variasi dari manajemen laba, mekanisme corporate governance, dan kualitas audit sedangkan sisanya 70,1 dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Standar Error of Estimate SEE adalah 0,15988, yang mana semakin besar SEE akan membuat model regresi kurang tepat dalam memprediksi variabel dependen.

c. Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi berpengaruh terhadap variabel dependen, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji t t test dan uji F F test. 1 Uji t t Test Uji t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dan setiap variabel independennya. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS versi 16, diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 4.8 Hasil Uji t Sumber: Data yang diolah penulis, 2010. Coefficients a .432 .264 1.638 .108 .329 .117 .326 2.820 .007 .956 1.046 .180 .216 .126 .831 .410 .552 1.811 -.070 .165 -.066 -.423 .674 .525 1.906 .010 .164 .007 .059 .954 .970 1.031 -.420 .093 -.572 -4.501 .000 .791 1.265 .104 .046 .272 2.240 .030 .867 1.154 Constant MANAJEMEN LABA SAHAM INSTITUSI SAHAM MANAJEMEN KOMITE AUDIT KOMISARIS INDEPENDEN KUALITAS AUDIT Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: KINERJA KEUANGAN a. Universitas Sumatera Utara Dari tabel regresi dapat dilihat besarnya t hitung untuk variabel manajemen laba sebesar 2,820 dengan nilai signifikan 0, 007, sedangkan t tabel adalah 2,009575, sehingga t hitung t tabel 2,820 2,009575, maka manajemen laba secara individual mempengaruhi kinerja keuangan. Signifikansi penelitian juga menunjukkan angka 0,05 0,007 0,05, maka H ditolak dan H a diterima, artinya manajemen laba berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja keuangan. T hitung untuk variabel persentase saham institusi sebesar 0,831 sedangkan t tabel adalah 2,009575, sehingga t hitung t tabel 0,831 2,009575, maka persentase saham institusi tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan secara individual. Signifikansi 0,410 menyimpulkan bahwa signifikansi penelitian 0,05 0,410 0,05, maka H diterima dan H a ditolak, artinya persentase saham institusi tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Tabel diatas juga menunjukkan besarnya t hitung untuk variabel persentase saham manajemen sebesar -0,423 sedangkan t tabel adalah 2,009575, sehingga t hitung t tabel -0,423 2,009575, maka persentase saham manajemen tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan secara individual. Signifikansi 0,674 menyimpulkan bahwa signifikansi penelitian 0,05 0,674 0,05, maka H Universitas Sumatera Utara diterima dan H a ditolak, artinya persentase saham manajemen tidak berpengaruh terhadap kinerja keauangan. Tabel diatas juga menunjukkan besarnya t hitung untuk variabel komite audit sebesar 0,059 sedangkan t tabel adalah 2,009575, sehingga t hitung t tabel 0,059 2,009575, maka komite audit tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan secara individual. Signifikansi 0,954 menyimpulkan bahwa signifikansi penelitian 0,05 0,954 0,05, maka H diterima dan H a ditolak, artinya komite audit tidak berpengaruh terhadap kinerja keauangan. Dari tabel regresi dapat dilihat besarnya t hitung untuk variabel komisaris independen sebesar -4,501 dengan nilai signifikan 0, 000, sedangkan t tabel adalah 2,009575, sehingga t hitung t tabel - 4,501 2,009575, maka komisaris independen secara individual tidak mempengaruhi kinerja keuangan. Signifikansi penelitian juga menunjukkan angka 0,05 0,000 0,05, maka H ditolak dan H a diterima, artinya komisaris independen berpengaruh signifikan negatif terhadap kinerja keuangan. Dari tabel regresi dapat dilihat besarnya t hitung untuk variabel kualitas audit sebesar 2,240 dengan nilai signifikan 0, 030, sedangkan t tabel adalah 2,009575, sehingga t hitung t tabel 2,240 2,009575, maka manajemen laba secara individual mempengaruhi kinerja keuangan. Signifikansi penelitian juga menunjukkan angka 0,05 0,030 0,05, maka H ditolak dan H a diterima, artinya Universitas Sumatera Utara kualitas audit berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja keuangan. 2 Uji F F Test Untuk melihat pengaruh arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan terhadap harga saham secara simultan dapat dihitung dengan menggunakan F test. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS 16, maka diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.9 Hasil Uji F Sumber: Data yang diolah penulis, 2010 . Dari uji ANOVA atau F test, diperoleh F hitung sebesar 4,902 dengan tingkat signifikansi 0,000, sedangkan F tabel sebesar 2,2904 dengan signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen laba, mekanisme corporate governance, dan kualitas audit berpengaruh secara simultan dan ANOVA b .752 6 .125 4.902 .001 a 1.252 49 .026 2.004 55 Regres sion Residual Total Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Predictors: Constant, KUALITAS AUDIT, SAHAM MANAJEMEN, MANAJEMEN LABA, KOMITE AUDIT, KOMISARIS INDEPENDEN, SAHAM INSTITUSI a. Dependent Variable: KINERJA KEUANGAN b. Universitas Sumatera Utara signifikan terhadap kinerja keuangan karena F hitung F tabel 4,902 2,2904 dan signifikansi penelitian 0,05 0,000 0,05.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Nilai Adjusted R Square sebesar 0,299. Hal ini berarti bahwa 29,9 variasi atau perubahan dalam harga saham dapat dijelaskan oleh variasi manajemen laba, mekanisme corporate governance, dan kualitas audit sedangkan sisanya sebesar 70,1 dijelaskan oleh sebab-sebab lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa secara parsial manajemen laba mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan.Hasil penelitan ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ujiyantho 2007 yang menemukan bahwa manajemen laba tidak mempengaruhi kinerja keuangan. Hal ini disebabkan karena metode yang digunakan dalam mengukur manajamen laba menggunakan Model Modified Jones Ujiyantho,2007:11. Sementara penulis menggunakan model akrual modal kerja. Alasan penulis tidak menggunakan Model Modified Jones karena model ini rumit dan tidak dapat dipahami oleh praktisi. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Dechow dan Skinner Utami,2005:4. Sementara itu akrual modal kerja dianggap lebih tepat dalam mengukur manajemen laba karena akrual diskresioner tidak diestimasi berdasarkan kesalahan residual. Karena teknik tersbut lebih rumit sehingga digunakan proksi rasio akrual modal kerja dengan penjualan. Menurut Nelson Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Governance dan Leverage Ratio terhadap manajemen laba pada perusahaan Manufaktur Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 35 108

Mekanisme Good Corporate Governance, Manajemen Laba Dan Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

2 41 133

ANALISIS MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN MANAJEMEN LABA PERUSAHAAN GO PUBLIK TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA Analisis Mekanisme Corporate Governance Dan Manajemen Laba Perusahaan Go Publik Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia.

0 2 12

ANALISIS MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN MANAJEMEN LABA PERUSAHAAN GO PUBLIK TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA Analisis Mekanisme Corporate Governance Dan Manajemen Laba Perusahaan Go Publik Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia.

0 3 25

MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE, MANAJEMEN LABA DAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 3 11

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN PROFITABILITAS TERHADAP MANAJEMEN LABA Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia).

0 1 15

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 7

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 14

PENDAHULUAN PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 7

MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, MANAJEMEN LABA DAN KINERJA KEUANGAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, MANAJEMEN LABA DAN KINERJA KEUANGAN (Studi Empiris Pada Perusahaan go public Sektor Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010).

0 1 15