Tinjauan Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

Cash flow return on assets CFROA merupakan salah satu pengukuran kinerja perusahaan yang menunjukkan kemampuan aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba operasi. CFROA lebih memfokuskan pada pengukuran kinerja perusahaan saat ini dan CFROA tidak terikat dengan harga saham Cornett et al., 2006 dalam Ujiyantho, 2007 : 3 . Laporan keuangan sebagai produk informasi yang dihasilkan perusahaan, tidak terlepas dari proses penyusunannya. Kebijakan dan keputusan yang diambil dalam rangka proses penyusunan laporan keuangan akan mempengaruhi penilaian kinerja perusahaan. Menurut Theresia 2005 dalam Ujiyantho, 2007 : 3 manajemen laba merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan. Manajemen akan memilih metode tertentu untuk mendapatkan laba yang sesuai dengan motivasinya. Hal ini akan mempengaruhi kualitas kinerja yang dilaporkan oleh manajemen Gideon, 2005 dalam Ujiyantho, 2007 : 4.

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Beberapa tinjauan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh manajemen laba, mekanisme corporate governance, dan kualitas audit terhadap kinerja keuangan antara lain: Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu Peneliti dan Tahun Penelitian Judul Variabel Penelitian Hasil Penelitian Sari 2004 Hubungan Komite Audit Terhadap Kinerja Variabel Independen : Komite Audit 1. Tidak terdapat pengaruh secara signifikan komite audit Universitas Sumatera Utara Keuangan Melalui Good Corporate Governance Sebagai Variabel Intervening Variabel Dependen: Kinerja Keuangan Variabel Intervening : Good Corporate Governance terhadap manajemen laba pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. 2. Tidak terdapat pengaruh secara signifikan komite audit terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. 3. Terdapat pengaruh secara signifikan positif manajemen laba sebagai pengukur Good Corporate Governance terhadap kinerja perusahaan. Dengan koefisien jalur yang positif menunjukkan bahwa semakin baik penerapan good corporate governace maka semakin tinggi kinerja perusahaan. 4. GCG yang diwakili oleh manajemen laba bukan merupakan variabel intervening hubungan komite audit terhadap kinerja keuangan. Halim 2005 Pengaruh Manajemen Laba Pada Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Termasuk Dalam Indeks LQ-45 Variabel Independen: Manajemen Laba Variabel Dependen: Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Penelitian yang dilakukan pada 34 perusahaan manufaktur yang termasuk Indeks LQ-45 terlihat melakukan tindakan manajemen laba. Dalam melihat hubungan manajemen laba dengan indeks pengungkapan ternyata manajemen laba berpengaruh signifikan positif pada tingkat pengungkapan laporan keuangan sejalan dengan perspektif Efficient Earnings Universitas Sumatera Utara Management. Namun sebaliknya, tingkat pengungkapan berpengaruh signifikan negatif pada manajemen laba sejalan dengan perspektif Opportunistic Earnings Management. Asimetri informasi, kinerja masa kini dan masa depan, faktor leverage, ukuran perusahaan berpengaruh signifikan pada manajemen laba. Ukuran perusahaan dan return kumulatif berpengaruh signifikan pada tingkat pengungkapan namun belum cukup bukti untuk menyatakan faktor current ratio berpengaruh signifikan pada tingkat pengungkapan. Utami 2005 Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Biaya Modal Ekuitas Studi Pada Perusahaan Publik Sektor Manufaktur Variabel Independen: Manajemen Laba Variabel Dependen: Biaya Modal Ekuitas 1. Hasil penelitian memberikan bukti empirik bahwa manajemen laba berpengaruh positip dan signifikan terhadap biaya modal ekuitas. Artinya bahwa semakin tinggi tingkat akrual, maka semakin tinggi biaya modal ekuitas. Hal ini menunjukan bahwa tingkat manajemen laba di Indonesia yang relatif tinggi seperti yang diungkap Leuz et al. 2003 telah diantisipasi dengan cermat oleh investor di Bursa Efek Jakarta. 2. Manajemen laba yang diproksi dengan rasio akrual modal kerja dengan penjualan model Utami terbukti memberikan kontribusi yang paling besar dalam menjelaskan variasi biaya modal ekuitas. Temuan Universitas Sumatera Utara ini sejalan dengan pendapat McNichols 2000 serta Dechow dan Skinner 2000 yang menyatakan bahwa manajemen laba lebih baik diproksi dengan spesifik akrual dan menggunakan model yang sederhana tidak rumit. Ma’ruf 2006 Analisis Faktor- faktor yang Mempengaruhi Manajemen Laba Pada Perusahan Go Publik di Bursa Efek Jakarta Variabel Independen: Jumlah Dewan Direksi, Reputasi Auditor, Leverage, Persentase Saham yang Ditawarkan Kepada Publik saat IPO, Variabel Dependen: Manajemen Laba Dari hasil analisis data yang dilakukan dapat diperoleh kesimpulan Bahwa pada tahun penelitian tidak terjadi manajemen laba yang disebabkan antara lain: 1. Tidak sesuai dengan hipotesis, bahwa jumlah dewan direksi tidak berpengaruh terhadap manajemen laba, Jadi manajemen laba terjadi tidak dipengaruhi oleh jumlah dewan direksi tetapi karena perbedaan informasi tentang informasi perusahaan antara dewan direksi dengan manajer perusahaan. 2. Sesuai dengan hipotesis, bahwa reputasi auditor berpengaruh terhadap manajemen laba. Jadi auditor independen yang kompeten mempunyai reputasi baik dapat mengidentifikasi terjadinya manajemen laba 3. Tidak sesuai dengan hipotesis, Leverage tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Jadi leverage tidak mempengaruhi manajemen laba karena perbedaan tahun yang digunakan pada penelitian ini dengan penelitian Universitas Sumatera Utara Widyaningdya 2001 dan juga perbedaan metode untuk mencari discretionary accruals. 4. Tidak sesuai dengan hipotesis, bahwa persentase saham yang ditawarkan kepada publik saat IPO tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Hal ini terjadi karena manajemen laba dilakukan atas laporan keuangan dua tahun sebelum melakukan penawaran saham perdana untuk menarik investor menanamkan investasinya Pranata 2007 Pengaruh Penerapan Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Variabel Independen: Penerapan Corporate Governance Variabel Dependen: Kinerja Keuangan Perusahaan 1. Penerapan GCG oleh perusahaan sampel berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROE b 1 =1.486, t=5.853, p=0.000. Koefisien regresi tersebut menunjukkan jika skor penerapan GCG meningkat 1 maka ROE perusahaan sampel akan meningkat sebesar 1.486. Nilai R²adjusted= 49.4 hal ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada ROE perusahaan sampel, 49.4 penyebabnya adalah perubahan yang terjadi pada skor penerapan GCG sedangkan 50.6 sisanya disebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak tercakup dalam model regresi. 2. Penerapan GCG oleh perusahaan sampel Universitas Sumatera Utara berpengaruh positif dan signifikan terhadap NPM b 1 =1.251, t=5.132, p=0.000. Koefisien regresi tersebut menunjukkan jika skor penerapan GCG meningkat 1 maka NPM perusahaan sampel akan meningkat sebesar 1.251. Nilai R²adjusted=0.427 atau 42.7: hal ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada NPM perusahaan sampel, 42.7 penyebabnya adalah perubahan yang terjadi pada skor penerapan GCG sedangkan 57.3 sisanya disebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak tercakup dalam model regresi. 3. Penerapan GCG oleh perusahaan sampel berpengaruh positif dan signifikan terhadap Tobins Q b 1 =99,057.661, t=5.706, p=0.000. Koefisien regresi tersebut menunjukkan jika skor penerapan GCG meningkat 1 maka Tobins Q perusahaan sampel akan meningkat sebesar 99,057.661. Nilai R²adjusted=0.481 atau 48.1: hal ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada Tobins Q perusahaan sampel, 48.1 penyebabnya Universitas Sumatera Utara adalah perubahan yang terjadi pada skor penerapan GCG sedangkan 51.7 sisanya disebabkan oleh faktor- faktor lain yang tidak tercakup dalam model regresi Susiana 2007 Analisis Pengaruh Independensi, Mekanisme Corporate Governance, dan Kualitas Audit Terhadap Integritas Laporan Keuangan Variabel Independen: Independensi, Mekanisme Corporate Governance, dan Kualitas Audit Variabel Dependen: Integritas LaporanKeuangan 1. Penelitian tahun 2000, 2001, 2002 untuk pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa independensi yang diukur dengan fee audit tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap integritas laporan keuangan. 2. Penelitian tahun 2003 untuk pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa independensi yang diukur dengan fee audit memiliki pengaruh yang signifikan terhadap integritas laporan keuangan. 3. Penelitian tahun 2000 dan 2001 untuk pengujian hipotesis kedua menunjukkan mekanisme corporate governance yang diukur dengan keberadaan komite audit dalam perusahaan, keberadaan komisaris independen dalam perusahaan, persentase saham yang dimiliki oleh institusi, serta persentase saham yang dimiliki oleh manajemen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap integritas laporan Universitas Sumatera Utara keuangan. 4. Penelitian tahun 2002 dan 2003 untuk pengujian hipotesis kedua menunjukkan mekanisme corporate governance yang diukur dengan keberadaan komite audit dalam perusahaan, keberadaan komisaris independen dalam perusahaan, persentase saham yang dimiliki oleh institusi, serta persentase saham yang dimiliki oleh manajemen tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap integritas laporan keuangan. 5. Penelitian tahun 2000 sampai 2003 untuk pengujian hipotesis ketiga menunjukkan kualitas audit yang diukur dengan ukuran KAP tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Ujiyantho 2007 Mekanisme Corporate Governance , Manajemen Laba Dan Kinerja Keuangan Studi Pada Perusahaan go publik Sektor Manufaktur Variabel Independen: Mekanisme Corporate Governance , Kinerja Keuangan Variabel Dependen: Manajemen Laba 1 Kepemilikan institusional tidak berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba 2 Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif signifikan terhadap manajemen laba 3 Proporsi dewan komisaris independen berpengaruh positif signifikan terhadap manajemen laba 4 Jumlah dewan komisaris tidak berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba 5 Pengaruh kepemilikan Universitas Sumatera Utara institusional, kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris independen dan jumlah dewan komisaris secara bersama-sama teruji dengan tingkat pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba 6 Manajemen laba discretionary accruals tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan cash flow return on assets. Penelitian ini merupakan penelitian replikasi karena hasil penelitian yang diperoleh masih saja berbeda-beda dan tidak konsisten satu sama lain. Penelitian ini menggunakan indikator penilaian yang berbeda dalam pengukuran variabel yang akan diteliti. Beda penelitian yang dilakukan penulis dengan penelitian Ujiyantho 2007 yaitu dalam hal pengukuran manajemen laba dimana peneliti terdahulu menggunakan Model Modified Jones Ujiyantho,2007:11. Sementara penulis menggunakan model akrual modal kerja. Alasan penulis tidak menggunakan Model Modified Jones karena model ini rumit dan tidak dapat dipahami oleh praktisi. Demikian juga dalam hal mengukur mekanicme corporate governance, penulis mengukur dengan persentase kepemilikan saham institusional, persentase kepemilikan saham manajemen, komisaris independen dan komite audit sedangkan peneliti terdahulu mengukur mekanisme corporate governance hanya dengan kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial dan proporsi dewan Universitas Sumatera Utara komisaris independen Ujiyantho,2007:10. Selain itu penulis juga menambahkan satu variabel independen dalam penelitian ini yaitu variabel kualitas audit.

C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian 1. Kerangka Konseptual

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Governance dan Leverage Ratio terhadap manajemen laba pada perusahaan Manufaktur Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 35 108

Mekanisme Good Corporate Governance, Manajemen Laba Dan Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

2 41 133

ANALISIS MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN MANAJEMEN LABA PERUSAHAAN GO PUBLIK TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA Analisis Mekanisme Corporate Governance Dan Manajemen Laba Perusahaan Go Publik Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia.

0 2 12

ANALISIS MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN MANAJEMEN LABA PERUSAHAAN GO PUBLIK TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA Analisis Mekanisme Corporate Governance Dan Manajemen Laba Perusahaan Go Publik Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia.

0 3 25

MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE, MANAJEMEN LABA DAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 3 11

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN PROFITABILITAS TERHADAP MANAJEMEN LABA Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia).

0 1 15

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 7

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 14

PENDAHULUAN PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 7

MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, MANAJEMEN LABA DAN KINERJA KEUANGAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, MANAJEMEN LABA DAN KINERJA KEUANGAN (Studi Empiris Pada Perusahaan go public Sektor Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010).

0 1 15