1. Memastikan laporan keuangan yang dikeluarkan tidak menyesatkan dan sesuai dengan praktik akuntansi yang berlaku
umum. 2. Memastikan bahwa internal kontrolnya memadai.
3. Menindaklanjuti terhadap dugaan adanya penyimpangan yang meterial di bidang keuangan dan implikasi hukumnya.
4. Merekomendasikan seleksi auditor eksternal.
d. Keberadaan komisaris independen dalam perusahaan
Komisaris independen merupakan sebuah badan dalam perusahaan yang biasanya beranggotakan dewan komisaris yang independen
yang berasal dari luar perusahaan yang berfungsi untuk menilai kinerja perusahaan secara luas dan keseluruhan. Komisaris
independen bertujuan untuk menyeimbangkan dalam pengambilan keputusan khususnya dalam rangka perlindungan terhadap
pemegang saham minoritas dan pihak-pihak lain yang terkait.
4. Kualitas Audit
Berdasarkan teori agensi yang mengasumsikan bahwa manusia itu selalu self-interest maka kehadiran pihak ketiga yang independen sebagai mediator
pada hubungan antara prinsipal dan agen sangat diperlukan, dalam hal ini adalah auditor independen. Investor akan lebih cenderung pada data akuntansi
yang dihasilkan dari kualitas audit yang tinggi. Li Dang et al, 2004 O’Keefe 1994 berpendapat bahwa auditor industry specialization berhubungan
Universitas Sumatera Utara
positif dengan kualitas audit diukur dengan penilaian kepatuhan auditor terhadap GAAS. Auditor yang memiliki banyak klien dalam industri
yang sama akan memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang risiko audit khusus
yang mewakili industri tersebut, tetapi akan membutuhkan pengembangan keahlian lebih daripada auditor pada umumnya. Tambahan keahlian ini akan
menghasilkan return positif dalam fee audit. Sehingga, para peneliti memiliki hipotesis bahwa auditor dengan konsentrasi tinggi dalam industri tertentu akan
memberikan kualitas yang lebih tinggi Deis and Giroux, 1992 dalam Wooten 2003.
Teoh 1993
dalam Susiana,2007: 10
berargumen bahwa kualitas audit berhubungan positif dengan kualitas earnings, yang diukur dengan Earnings
Response Coefficient ERC. Penelitian kali ini menilai kualitas auditor berdasarkan pengelompokkan auditor big four dengan non big four,
dikarenakan salah satu KAP big five yaitu Arthur Andersen telah dinyatakan
collapsed.
Teori reputasi memprediksikan adanya hubungan positif antara ukuran KAP dengan kualitas audit Lennox, 2000
dalam Susiana,2007: 10
.
Penelitian DeAngelo 1981 yang dikutip dari penelitian Lennox 2000 dalam
Susiana,2007: 10 mengemukakan bahwa KAP yang besar memiliki insentif yang lebih untuk menghindari hal-hal yang dapat merusak reputasinya
dibandingkan dengan KAP yang lebih kecil.
Universitas Sumatera Utara
5. Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan merefleksikan kinerja fundamental perusahaan. Kinerja keuangan diukur dengan data fundamental perusahaan, yaitu data yang
berasal dari laporan keuangan.
Pengertian kinerja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1997, 503
adalah merupakan kata banda yang artinya: 1. Sesuatu yang dicapai, 2. Prestasi yang diperlihatkan, 3. Kemampuan kerja, sedangkan penilaian
kinerja menurut Mulyadi 1997, 419 adalah penentuan secara periodic
efektifitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Karena
organisasi pada dasarnya dijalankan oleh manusia maka penilaian kinerja sesungguhnya merupakan penilaian atas prilaku manusia dalam
melaksanakan peran yang mereka mainkan dalam organisasi. Sedangkan pengertian kinerja keuangan adalah penentuan ukuran-ukuran
tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan Laba Sucipto, 2003 : 2.
Dalam mengukur kinerja keuangan perlu dikaitkan antara organisasi perusahaan dengan pusat pertanggungjawaban. Dalam melihat organisasi
perusahaan dapat diketahui besarnya tanggungjawab manajer yang diwujudkan dalam bentuk prestasi kerja keuangan. Namun demikian
mengatur besarnya tanggungjawab sekaligus mengukur prestasi keuangan tidaklah mudah sebab ada yang dapat diukur dengan mudah dan ada pula
yang sukar untuk diukur.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan tujuan penilaian kinerja Mulyadi, 1997 dalam Sucipto, 2003:2 adalah:
Untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar prilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar
membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Standar prilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam
anggaran. Penilaian kinerja dilakukan untuk menekan prilaku yang tidak semestinya
dan untuk merangsang dan menegakkan prilaku yang semestinya diinginkan melalui umpan balik hasil kinerja dan waktu serta penghargaan baik yang
bersifat instrinsik maupun ekstrinsik. Dalam hubungannya dengan kinerja, laporan keuangan sering dijadikan
dasar untuk penilaian kinerja perusahaan. Salah satu jenis laporan keuangan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan untuk suatu periode tertentu
adalah laporan laba rugi. Akan tetapi angka laba yang dihasilkan dalam laporan laba rugi seringkali dipengaruhi oleh metode akuntansi yang
digunakan Kieso dan Weygandt, 1995 dalam Ujiyantho, 2007: 3, sehingga laba yang tinggi belum tentu mencerminkan kas yang besar. Dalam hal ini
arus kas mempunyai nilai lebih untuk menjamin kinerja perusahaan di masa mendatang. Arus kas Cash Flow menunjukkan hasil operasi yang dananya
telah diterima tunai oleh perusahaan serta dibebani dengan beban yang bersifat tunai dan benar-benar sudah dikeluarkan oleh perusahaan Pradhono,
2004 dalam Ujiyantho, 2007: 3.
Universitas Sumatera Utara
Cash flow return on assets CFROA merupakan salah satu pengukuran kinerja perusahaan yang menunjukkan kemampuan aktiva perusahaan untuk
menghasilkan laba operasi. CFROA lebih memfokuskan pada pengukuran kinerja perusahaan saat ini dan CFROA tidak terikat dengan harga saham
Cornett et al., 2006
dalam Ujiyantho, 2007 : 3
.
Laporan keuangan sebagai produk informasi yang dihasilkan perusahaan, tidak terlepas dari proses penyusunannya. Kebijakan dan keputusan yang diambil
dalam rangka proses penyusunan laporan keuangan akan mempengaruhi penilaian kinerja perusahaan. Menurut Theresia 2005 dalam Ujiyantho, 2007 :
3 manajemen laba merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan. Manajemen akan memilih metode tertentu untuk mendapatkan laba
yang sesuai dengan motivasinya. Hal ini akan mempengaruhi kualitas kinerja yang dilaporkan oleh manajemen Gideon, 2005 dalam Ujiyantho, 2007 : 4.
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Beberapa tinjauan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh manajemen laba, mekanisme corporate governance, dan kualitas audit terhadap
kinerja keuangan antara lain:
Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Peneliti dan Tahun
Penelitian Judul
Variabel Penelitian
Hasil Penelitian
Sari 2004
Hubungan Komite Audit
Terhadap Kinerja Variabel
Independen : Komite Audit
1. Tidak terdapat pengaruh secara
signifikan komite audit
Universitas Sumatera Utara