Biomassa dan Karbon Stok

Gambar 2 Perubahan penutupan lahan DAS Cisadane tahun 1989 – 2009 Kaswanto et al. 2010. Menurut Kaswanto et al. 2010, luas penutupan ruang terbangun selama dua dekade 1989-2009 di DAS Cisadane dan Ciliwung terus mengalami kenaikan. Pada DAS Cisadane luas peningkatan tersebut sebesar 12,70, sedangkan pada DAS Ciliwung sebesar 20,49 Tabel 1. Tabel 1 Persentase perubahan penutupan lahan selama dua dekade 1989- 2009 pada DAS Cisadane dan Ciliwung Tipe penutupan lahan DAS Cisadane DAS Ciliwung Perubahan Hutan -8,95 -25,78 Padang rumput -10,38 -1,84 Lahan pertanian 6,64 7,13 Ruang terbangun 12,70 20,49 Sumber: Kaswanto et al. 2010

2.3 Biomassa dan Karbon Stok

Biomassa adalah total berat atau volume organisme dalam suatu area atau volume tertentu IPCC1995. Biomassa juga didefinisikan sebagai total jumlah materi hidup di atas permukaan pada suatu pohon dan dinyatakan dengan satuan ton berat kering per satuan luas Brown 1997. Konversi biomassa menjadi karbon didekati dengan menggunakan koefisien standar, yaitu Karbon = 0,55 x biomassa Mac Dicken 1998 dalam Lal 2005. Menurut Hernandez et al. 2011, stok karbon didapat dari: Stok karbon total = C dalam biomassa atas dan bawah + karbon tanah. Vegetasi hutan dan tanah mengandung sekitar 1.240 Pg Karbon C Dixon et al. 1994 dalam Lal 2005, dan stok karbon bervariasi berdasarkan lokasi lintang bumi. Dari total stok karbon yang ada dalam biomassa hutan, 37 berada di hutan pada garis lintang bawah, 14 berada pada garis lingtang tengah, dan 49 berada pada garis lintang atas. Kerapatan karbon tumbuhan bawah akan meningkat seiring berkurangnya garis lintang dari tundra sampai hutan hujan tropis. Fisher 1995 dalam Lal 2005. Berdasarkan Kondo et al. 2010, luasan hutan tropis hanya 5 dari keseluruhan permukaan daratan di bumi, namun mengandung stok karbon sebesar 45 dari keseluruhan stok karbon yang ada, sehingga sedikit saja perubahan yang terjadi pada hutan tropis, akan sangat berpengaruh pada siklus karbon dunia. Aktivitas kehutanan berpengaruh luas, baik sebagai sumber terjadinya GRK gas rumah kaca, khususnya CO 2 atau sebaliknya, dalam kegiatan pengurangan emisi dan penambatan karbon. Secara mendasar ada tiga macam praktek pengelolaan hutan yang dapat dilakukan untuk memperkecil laju peningkatan karbon dioksida di atmosfer Brown et al. 1996; Watson et al.1996, yaitu 1 pengelolaan untuk mengkonservasi karbon, 2 pengelolaan untuk pengambilan dan penyimpanan karbon dan 3 pengelolaan untuk mencari substitusi karbon Rusolono 2006. Jaringan tumbuhan bervariasi kandungan karbonnya.Batang dan buah mempunyai lebih banyak karbon per satuan beratnya dibanding dengan daun, tetapi tumbuhan umumnya mempunyai beberapa jaringan yang banyak karbon dan beberapa jaringan lagi sedikit karbon, dengan konsentrasi karbon rata-rata sekitar 45-50 yang telah diterima secara umum Chan 1982 dalam Rusolono 2006.Jumlah karbon yang disimpan di dalam pohon atau hutan dapat dihitung jika diketahui jumlah biomassa atau jaringan hidup tumbuhan di hutan tersebut dan memberlakukan suatu faktor konversi.

2.4 Sekuestrasi Karbon