Analisis Konversi Perubahan RTH

menggunakan perbandingan massa molekul relatif CO 2 44 dan massa atom relatif C 12, maka serapan CO 2 adalah 3,67 x cadangan karbon. Serapan CO 2 pada tahun 1990, 2000, dan 2011 berturut-turut adalah 3.316.452,32ton CO 2 e; 3.571.163,50ton CO 2 e; dan 4.008.894,40ton CO 2 eTabel 13. Dari data tersebut terlihat bahwa selama dua puluh tahun terakhir terdapat kecenderungan yang meningkat terhadap cadangan karbon pada DAS Ciliwung yaitu sebesar 69.403,59 ton karbon antara tahun 1990 sampai 2000, dan 119.272,72 ton karbon antara tahun 2000 sampai 2011, atau sebesar total 188.676,32 ton karbon atau 692.442,08 ton CO 2 e. Penambahan cadangan karbon pada sepuluh tahun kedua setelah tahun 1990 hampir mencapai 2 kali lipat dari pada penambahan cadangan karbon pada sepuluh tahun yang pertama. Hal ini dapat diperkirakan karena adanya proses pertumbuhan pada hutan tanaman pinus di hulu DAS Ciliwung yang terjadi selama dua dekade tersebut. Selama dua dekade, hasil penelitian memperlihatkan bahwa hanya ada dua tutupan lahan yang meningkat positif Tabel 11 dan Tabel 12, yaitu tutupan ruang terbangun yang meningkat 153,36 dari tahun 1990, dan tutupan hutan tanaman yang meningkat 1,14. Tabel 12 menunjukkan bahwa peningkatan tutupan hutan tanaman berasal dari tutupan hutan alam yang dikonversi.Berdasarkan pembacaaan peta dan tinjauan lapang, hutan alam yang dikonversi menjadi hutan tanaman tersebut berada pada daerah Mega Mendung.Data lapangan menyebutkan bahwa hutan tanaman pada DAS Ciliwung memiliki cadangan karbon yang lebih banyak dari pada hutan alam, sehingga tidak menurunkan cadangan karbon kecuali di awal- awal penanamannya. Tutupan ruang terbangun diketahui berasal dari tutupan yang lainnya kebun, pertanian lahan kering, semak, dan sawah.Tutupan ruang terbangun juga memiliki cadangan karbon, namun perubahan tutupan ruang terbuka hijau menjadi tutupan ruang terbangun tetap berpotensi mengurangi cadangan karbon.Hal itu disebabkan karena tutupan ruang terbangun memiliki cadangan karbon yang lebih rendah jika dibandingkan tutupan ruang terbuka hijau. Selama kisaran tahun 1990 – 2000, luas tutupan kebun berubah menjadi tutupan ruang terbangun sebanyak 6,84 ha. Hal ini diperkirakan menghilangkan cadangan karbon pada DAS Ciliwung sekitar 186,37 ton karbon. Tabel 14 Estimasi kehilangan cadangan karbon akibat konversi RTH menjadi ruang terbangun di DAS Ciliwung tahun 1990 - 2000 No Jenis Tutupan Lahan Luas ha Estimasi kehilangan karbon tonha Estimasi kehilangan karbon per LC ton 1 Kebun 6,84 27,24 186,37 2 Pertanian lahan kering 986,98 1,91 1,885,51 3 Semak belukar 91,97 3.62 333.22 4 Sawah 95,44 2,08 198,41 Total 1.181,23 2.603,51 LC = Land Cover Sumber: Hasil pengukuran lapang 2012 Luas tutupan pertanian lahan kering berubah menjadi tutupan ruang terbangun sebanyak 986,98 ha. Hal ini diperkirakan menghilangkan cadangan karbon pada DAS Ciliwung sekitar 1.885,51 ton karbon. Luas tutupan semak juga berubah menjadi tutupan ruang terbangun yaitu sebanyak 91,97 ha. Hal ini diperkirakan menghilangkan cadangan karbon pada DAS Ciliwung sekitar 333.22 ton karbon. Selain itu luas tutupan sawah berubah menjadi tutupan ruang terbangun sebanyak 95,44 ha. Hal ini diperkirakan menghilangkan cadangan karbon pada DAS Ciliwung sekitar 198,41 ton karbon Tabel 14. Tabel 15 Estimasi kehilangan cadangan karbon akibat konversi RTH menjadi ruang terbangun di DAS Ciliwung tahun 2000 - 2011 No Jenis Tutupan Lahan Luas ha Estimasi kehilangan karbon tonha Estimasi kehilangan karbon per LC ton 1 Kebun 829,16 27,24 22.592,08 2 Pertanian lahan kering 9158,20 1,91 17.495,71 3 Semak belukar 17,86 3,62 64,71 Total 10.005,22 40.152,50 LC = Land Cover Sumber: Hasil pengukuran lapang 2012 Selama kisaran tahun 2000 - 2011, luas tutupan kebun berubah menjadi tutupan ruang terbangun sebanyak 829,16 ha. Hal ini diperkirakan menghilangkan cadangan karbon pada DAS Ciliwung sekitar 22.592,08 ton karbon. Luas tutupan