3.8.3 Proses Penilaian
Penilaian dampak perubahan RTH dilakukan dengan menggabungkan dua analisa perhitungan, yaitu:
1. Penutupan lahan pada tahun 1990, 2000, dan 2011.
2. Stok karbon pada tiap penutupan lahan dengan acuan data lapang
tahun 2011. Dari pembandingan data penutupan lahan pada tahun 1990, 2000, dan
2011 maka dapat diketahui perubahan penutupan lahan selama sekitar dua puluh tahun.Kemudian dengan data perubahan tersebut, tiap penutupan
lahan dikonversi ke dalam stok karbon dengan mengacu pada data lapang tahun 2011, sehingga dapat diketahui perubahan stok karbon yang terjadi
selama sekitar dua puluh tahun. Serapan CO
2
dihitung dengan menggunakan perbandingan massa molekul relatif CO
2
44 dan massa atom relatif C 12 sehingga:
. serapan CO
2
= 3,67 x cadangan karbon
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. HASIL
4.1.1. Analisis Situasional Wilayah Penelitian
4.1.1.1. Letak Geografis dan Administratif
Secara geografis DAS Ciliwung terletak pada 6
o
6’ 00” - 6
o
46’ 12” LS dan 106
o
48’ 36” - 107
o
00’ 00” BT. DAS Ciliwung berbatasan dengan DAS Krukut dan Grogol di sebelah Barat yang terhubung dengan Banjir Kanal Barat
BKB. Sementara, di sebelah Timur berbatasan dengan DAS Cipinang, Sunter, Buaran-Jatikramat, dan Cakung yang terhubung dengan Banjir Kanal Timur
BKT.BPDAS Citarum-Ciliwung, 2011. Total luas DAS Ciliwung sendiri sekitar 38.610,25 ha BAPLAN, 2012.
Berdasarkan batas administrasi, wilayah DAS Ciliwung ini melingkupi Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, dan Provinsi DKI
Jakarta dengan delineasi wilayah sebagai berikut BPDAS Citarum-Ciliwung, 2011:
a. Bagian hulu DAS Ciliwung termasuk dalam wilayah Kabupaten Bogor
dan Kota Bogor, DAS Krukut, Grogol, Sunter, dan Cipinang berada pada wilayah administrasi Kota Depok; sementara bagian hulu DAS Buaran dan
Cakung termasuk dalam wilayah Kota Bekasi. b.
Bagian tengah DAS Ciliwung berada di wilayah Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, dan Kota Bekasi.
c. Bagian hilir DAS Ciliwung seluruhnya berada di wilayah Provinsi DKI
Jakarta. Bentuk DAS Ciliwung sendiri mulai dari hulu sampai daerah Katulampa
mempunyai bentuk dendritik.Bentuk ini mencirikan bahwa antara kenaikan aliran dengan penurunan aliran ketika terjadi banjir mempunyai durasi yang
seimbang.ke arah hilir berbentuk pararel memanjang dan makin sempit. Dengan bentuk seperti ini peranan daerah hulu makin penting, kontribusi aliran permukaan
dari daerah ini cukup besar. Jika kondisi fisik khususnya perubahan penggunaan