Letak Geografis dan Administratif

yaitu mulai dari Kedungbadak ke arah selatan sampai daerah Tugu Selatan 1.057 m dpl.Semakin ke arah selatan dan timur termasuk daerah pegunungan yang merupakan batas DAS, seperti Gunung Halimun 1.665 m dpl, Gunung Kencana 1.796 m dpl, Gunung Megamendung 1.672 m dpl dan Gunung Pangrango 3.019 m dpl BPDAS Citarum-Ciliwung 2011. Bagian hulu DAS Ciliwung mencakup areal seluas 146 km 2 yang merupakan daerah pegunungan dengan elevasi antara 300-3.000 m dpl. Bagian hulu dicirikan oleh sungai pegunungan yang berarus deras, variasi kemiringan lereng yang tinggi, dengan kemiringan lereng 2-15 70,5 km 2 , 15-45 52,9 km 2 , dan sisanya lebih dari 45 BPDAS Citarum-Ciliwung 2011. Bagian tengah mencakup areal seluas 94 km 2 merupakan daerah bergelombang dan berbukit-bukit dengan variasi elevasi antara 100-300 m dpl.Bagian tengah Ciliwung didominasi area dengan kemiringan lereng 2-15 BPDAS Citarum-Ciliwung 2011. Bagian hilir sampai stasiun pengamatan Kebon Baru Manggarai pada elevasi +8 m dpl mencakup areal seluas 82 km 2 merupakan dataran rendah bertopografi landai dengan elevasi antara 0-100 m dpl. Bagian hilir didominasi area dengan kemiringan lereng 0-2, dengan arus sungai yang tenang BPDAS Citarum-Ciliwung 2011.

4.1.1.4. Hidrologi

Menurut BPDAS Citarum-Ciliwung 2011, Sungai Ciliwung beserta anak-anak sungainya berada di wilayah tengah dan terbagi menjadi lima zona. Pada zona I yang berada di Kabupaten Bogor terdapat Sungai Cisarua, Cisukabirus, Ciesek, Cisuren, Ciseuseupan dan Cibalok.Zona ini merupakan DAS Ciliwung bagian hulu mulai dari daerah Puncak sampai ke Bendung Katulampa. Pada zona II yang termasuk ke dalam wilayah administrasi Kota Bogor terdapat Sungai Ciluar, Cibuluh, dan Cipagiri.Sungai-sungai tersebut bermuara ke Sungai Ciliwung yang berada di zona III Kabupaten Bogor dan zona IV Kota Depok. Walaupun secara keseluruhan menurut batas DAS Ciliwung zona IV termasuk dalam DAS Ciliwung bagian tengah, zona IV juga merupakan daerah hulu bagi Sungai Cikumpa, Kali Sugutamu, dan Cijantung yang semuanya bermuara ke Sungai Ciliwung. Sementara pada zona V yang termasuk dalam wilayah Provinsi DKI Jakarta terdapat Sungai Cijantung bagian hilir dan Kali Condet BPDAS Citarum-Ciliwung 2011. Aliran lainnya adalah saluran irigasi yang mengalir pararel di sebelah Barat dan Timur Sungai Ciliwung.Saluran di sebelah Timur Sungai Ciliwung merupakan saluran irigasi dari Bendung Katulampa dan beruara ke Sungai Ciliwung bagian hilir sebelum Pintu Air Manggarai. Saluran buatan ini disebut dengan Kali Baru Timur atau Kali Baru 3 dengan panjang aliran 51,3 km. Sementara saluran di sebelah Barat Sungai Ciliwung merupakan saluran yang berasal dari Sungai Cipakancilan Sungai Irigasi Bendung Empang. Saluran tersebut bertemu dengan sodetan Sungai Ciliwung di zona III Kabupaten Bogor dan terbagi dua menjadi Kali Baru 1 dan 2 BPDAS Citarum-Ciliwung 2011.

4.1.1.5. Sosial Ekonomi

Karakteristik sosial yang paling menonjol dari DAS Ciliwung adalah pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi. Berdasarkan data BPS yang disitasi oleh BPDAS Citarum-Ciliwung 2011, diketahui bahwa laju perkembangan penduduk Jabotabek mulai tahun 1961-2000 mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Pada tahun 1961, jumlah penduduk Jabotabek baru mencapai 5,65 juta jiwa. Pada tahun 1980 sejumlah 11,65 juta jiwa. Pada akhir tahun 2000 diperkirakan mencapai 23,31 juta jiwa. Berdasarkan struktur sosial, masyarakat setempat mencapai 80-85 dari populasi DAS Ciliwung hulu, tetapi tingkat kepemilikan lahan hanya mencapai 20-30. Kondisi demikian menimbulkan permasalahan masyarakat lapar lahan. Kegiatan ekonomi masyarakat di wilayah DAS Ciliwung dan sekitarnya sangat beragam dan terus mengalami pergeseran sejalan dengan perkembangan wilayah Jakarta, Depok, dan Bogor. Kegiatan ekonomi masyarakat pada sektor pertanian, di mana kegiatan usahanya tergantung pada lahan sudah semakin terbatas, yaitu pada wilayah DAS Ciliwung bagian hulu dan sebagian kecil pada bagian tengah BPDAS Citarum-Ciliwung 2011, sehingga pada saat ini kegiatan ekonomi masyarakat di DAS Ciliwung beralih menjadi sektor barang dana jasa.