2.1.5. Karet Alam SIR 20
Karet alam SIR 20 berasal dari koagulan lateks yang mudah menggumpal atau hasil olahan seperti lum, sit angin, getah keping, sisa dan lain-lain, yang diperoleh
dari perkebunan rakyat dengan asal bahan baku yang sama dengan koagulum. Langkah-langkah dalam proses pengolahan karet alam SIR 20 yaitu dengan
pemilihan bahan baku yang baik, koagulum lum mangkok, sleb, sit angin, getah sisa, dll. Kemudian dilakukan pembersihan dan pencampuran. Proses
pengeringan dilakukan selama 10 hari sampai 20 hari. Kemudian dilakukan proses peremahan, pengemasan bandela setiap bandela 33 kg atau 35 kg dan karet alam
SIR 10 siap untuk diekspor Ompusunggu, 1987.
2.2. Kestabilan Lateks
Lateks dikatakan mantap apabila sistem koloidnya stabil, yaitu tidak terjadi flokulasi ataupun penggumpalan selama penyimpanan. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi kestabilan lateks tersebut adalah sebagai berikut : 1.
Adanya kecenderungan setiap partikel karet berinteraksi dengan fasa air serum, misalnya assosiasi komponen-komponen bukan karet pada
permukaan partikel-partikel karet. 2.
Adanya interaksi antara partikel-partikel karet itu sendiri. Faktor yang dapat menyebabkan sistem koloid partikel-partikel karet menjadi
tetap stabil, yaitu : 1.
Adanya muatan listrik pada permukaan partikel karet sehingga terjadi gaya tolak menolak antara partikel karet tersebut.
2. Adanya interaksi antar molekul air dengan partikel karet, yang
menghalangi terjadinya penggabungan partikel-partikel karet tersebut. 3.
Energi bebas antara permukaan partikel karet yang rendah. Sistem koloid lateks terbentuk karena adanya lapisan lipida yang teradsorpsi
pada permukaan partikel karet lapisan primer dan lapisan protein pada lapisan
Universitas Sumatera Utara
luar lapisan sekunder memberikan muatan pada permukaan partikel koloid. Penambahan bahan pengawet amonia dan bahan pemantap amonium laurat akan
menyempurnakan lapisan pelindung tersebut. Lapisan pelindung lipida, protein dan lapisan sabun asam lemak tersebut
bertindak sebagai pelindung partikel karet dengan molekul air menghasilkan sistem dispersi koloid yang mantap.
Jika terjadi pembentukan gel, flokulasi dan koagulasi maka hal ini menunjukan bahwa stabilitas koloid lateks terganggu atau rusak. Menurut
Blackley, stabilitas koloid dapat dirusak destability dengan cara sebagai berikut : 1.
Menurunkan energi potensial partikel koloid lateks yaitu dengan cara : a.
Menurunkan kelarutan
stabilizer dengan
menambahkan penggumpalan coaservant
b. Menetralkan muatan listrik dari partikel koloid lateks dengan
menambahkan ion-ion yang polaritasnya berlawanan dengan muatan partikel koloid lateks tersebut.
c. Menambahkan zat yang dapat mengadsorpsi lapisan pelindung
partikel koloid Colloidal stabilizer adsorpsed, sehingga disini terjadi persaingan antara pengadsorpsi Coaservant precipitates dengan
partikel karet terhadap bahan pemantap. 2.
Menaikkan energi kinetik partikel, dengan cara pengadukan mechanical stirring.
Menurut Van Dalften, jika energi kinetik partikel semakin naik dan gaya tolak muatan antar partikel akan terlampaui sehingga daya tarik antar permukaan
semakin besar dan frekwensi tumbukan semakin tinggi mengakibatkan dua partikel atau lebih jadi bersatu coalesent membentuk flokulat atau gumpalan
Darussamin,dkk, 1985.
Universitas Sumatera Utara
2.3. Elemen-Elemen Getah Karet