Proses penggumpalan karet didalam lateks juga dapat terjadi secara alamiah akibat kegiatan mikroba. Karbohidrat dan protein latek menjadi sumber
energi bagi pertumbuhan mikroba dan diubah menjadi asam-asam lemak etiris asam formiat, asam asetat dan propionat. Semakin tinggi konsentrasi asam, pH
lateks akan semakin menurun dan setelah tercapai titik isoelektrik karet akan menggumpal. Dalam pembuatan lump mangkok untuk bahan olah SIR 20
atau SIR 10 penggumpalan secara alamiah sering dilakukan. Lateks dibiarkan menggumpal selama 24 jam, kemudian besok harinya dipungut.lump mangkok
harus didres setiap harinya, agar variasi mutu bahan olah lump tersebut tidak terlalu besar. Shinzo,2015
2.6. Bahan Senyawa Penggumpalan Koagulan
1. Asam Semut asam formiat, CHOOH : Berupa cairan yang jernih dan tidak berwarna, mudah larut dalam air, berbau merangsang, dan masih bereaksi asam
pada pengenceran. 2. Asam Cuka disebut juga asam asetat, CH3COOH : Berupa cairan yang jernih
dan tidak berwarna, berbau merangsang, dan mudah di encerkan dalam air Setyamidjaja,1993.
2.7. Klasifikasi Tamarindus Indica L. Asam Jawa
Kingdom : Plantae Tumbuhan
Subkingdom : Tracheobionta Tumbuhan berpembuluh
Super Divisi : Spermatophyta Menghasilkan biji
Divisi : Magnoliophyta Tumbuhan berbunga
Kelas : Magnoliopsida berkeping dua dikotil
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Rosales
Universitas Sumatera Utara
Famili : Caesalpiniaceae
Genus : Tamarindus
Spesies : Tamarindus indica L
Sumber : Doughari, 2006
Asam jawa dihasilkan oleh pohon yang bernama ilmiah Tamarindus indica. Spesies ini adalah satu satunya anggota marga Tamarindus. Nama lain
asam jawa
adalah asam Melayu., asem Jawa, sampalok Tagalog, ma-
kham Thai, dan tamarind Inggris. Buah yang telah tua dan sangat masak biasa disebut asem kawak. Nama simplisia Asam Jawa: Tamarindi fruktus Doughari,
2006.
2.7.1. Ciri Morfologi Umum Asam Jawa
Musim bunga tiba hanya tinggal pohon dan ranting-rantingnya setelah itu keluar bunga dan disusul tunas daun-daun muda, ketinggian pohon bisa mencapai
30 m dan diameter batang di pangkal hingga 2 m. Kulit batang berwarna coklat keabu-abuan, kasar dan memecah, beralur-alur vertikal. Tajuknya rindang dan
lebat berdaun, melebar dan membulat. Daun majemuk menyirip genap, panjang 5-13 cm, terletak berseling,
dengan daun penumpu seperti pita meruncing, merah jambu keputihan. Anak daun lonjong menyempit, 8-16 pasang, masing-masing berukuran 0,5-1 × 1-3,5 cm,
bertepi rata, pangkalnya miring dan membundar, ujung membundar sampai sedikit berlekuk.
Bunga tersusun dalam tandan renggang, di ketiak daun atau di ujung ranting, sampai 16 cm panjangnya. Bunga kupu-kupu dengan kelopak 4 buah dan
daun mahkota 5 buah, berbau harum. Mahkota kuning keputihan dengan urat-urat merah coklat, sampai 1,5 cm.
Buah polong yang menggelembung, hampir silindris, bengkok atau lurus, berbiji sampai 10 butir, sering dengan penyempitan di antara dua biji, kulit buah
eksokarp mengeras berwarna kecoklatan atau kelabu bersisik, dengan urat-urat
Universitas Sumatera Utara
yang mengeras dan liat serupa benang. Daging buah mesokarp putih kehijauan ketika muda, menjadi merah kecoklatan sampai kehitaman ketika sangat masak,
asam manis dan melengket. Biji coklat kehitaman, mengkilap dan keras, agak persegi Doughari, 2006.
2.8. Kandungan Kimia Asam Jawa