Pengambilan lateks Pengambilan Asam Formiat sebagai kontrol Pembuatan Amonia 2,5 sebagai anti koagulan Penggunaan buah asam jawa sebagai penggumpal lateks tanpa amonia

3.3 Prosedur Penelitian 3.3.1. Penentuan kadar asam jawa Tamarindus Indica L

3.3.1.1. Pembuatan asam jawa 10

Ditimbang 10 gram asam jawa, kemudian di tambahkan 100 ml aquadest, lalu dihomogenkan, kemudian di saring.

3.3.1.2. Pembuatan asam jawa 20

Ditimbang 20 gram asam jawa, kemudian di tambahkan 100 ml aquadest, lalu dihomogenkan, kemudian disaring.

3.3.1.3. Pembuatan asam jawa 30

Ditimbang 30 gram asam jawa, kemudian di tambahkan 100 ml aquadest, lalu dihomogenkan, kemudian disaring.

3.3.2. Pengambilan lateks

Diambil lateks kebun sebanyak 1000 mL, kemudian disaring lateks, lalu dihomogenkan lateks.

3.3.3. Pengambilan Asam Formiat sebagai kontrol

Diukur Asam Formiat 67 sebanyak 80 ml, kemudian diukur sebanyak 40 ml sebagai kontrol penggumpal tanpa amonia, lalu diukur sebanyak 40 ml sebagai kontrol penggumpal dengan amonia.

3.3.4. Pembuatan Amonia 2,5 sebagai anti koagulan

Diukur 50 ml amonia 25 , lalu dimasukkan kedalam labu takar 500 ml, kemudian dihomogenkan, lalu diambil amonia 2,5 sebanyak 10 ml.

3.3.5. Penggunaan buah asam jawa sebagai penggumpal lateks tanpa amonia

Disediakan lateks kebun sebanyak 1000 ml, kemudian masing-masing 100 ml lateks dimasukkan ke dalam 10 mangkok penggumpal, untuk mangkok 1 Universitas Sumatera Utara ditambahkan asam formiat sebanyak 40 ml yang digunakan sebagai kontrol, lalu untuk mangkok ke 2 sampai ke 4 ditambahkan dengan konsentrasi penambahan 10 ; 20 ; 30 masing-masing sebanyak 40 mL pada suhu 25 C, lalu untuk mangkok ke 5 sampai ke 7 ditambahkan dengan konsentrasi penambahan 10 ; 20 ; 30 masing-masing 40 mL pada suhu 30 C, lalu untuk mangkok ke 8 sampai ke 10 ditambahkan dengan konsentrasi penambahan 10 ; 20 ; 30 masing-masing 40 mL pada suhu 35 C, kemudian masing-masing koagulum karet yang terbentuk digiling dengan alat creper sebanyak enam kali gilingan dan dikeringkan 7 hari sehingga menghasilkan karet kering, kemudian setelah itu masing-masing koagulum karet yang sudah kering digiling dengan blending mill sebanyak tiga kali, lalu karet kering yang dihasilkan diuji mutu karetnya yaitu Plastisitas Awal Po, Plastisitas Retensi Indeks PRI, Viskositas Mooney, Kadar Abu, Kadar Kotoran, Kadar Karet Kering KKK sesuai dengan ketentuan SIR Standar Indonesia Rubber 20.

3.3.6. Penggunaan buah asam jawa sebagai penggumpal lateks dengan amonia