Hasil Pengujian Aktivitas Anti Hiperpigmentasi Terhadap Sukarelawan.

38 Tabel 4.6 Pengukuran tinggi tegangan permukaan sabun Formula Tegangan permukaan air sabun dyne F1 0,140 F2 0,135 F3 0,133 F4 0,166 F5 0,171 Keterangan: F: Formula, F1: 3, F2: 4 dan F3:5 dan F4: Blanko tanpa ekstrak dan F5 adalah sabun merk Sabun beras thailand. Hasil yang ditunjukkan pada Tabel 4.6 bahwa semakin tinggi ekstrak daun kemuning yang terdapat pada formula mengakibatkan turunnya tegangan permukaan pada air. Hal ini sejalan dengan banyaknya jumlah saponin yang berarti busa sabun yang semakin banyak pula. Saponin merupakan senyawa dalam bentuk glikosida yang tersebar luas pada tumbuhan tingkat tinggi. Saponin membentuk larutan koloidal dalam air dan membentuk busa yang mantap jika dikocok Harbrone,1996. Adanya zat terlarut pada cairan juga dapat menaikkan atau menurunkan tegangan permukaan. Untuk air adanya elektrolit anorganik dan non elektrolit tertentu seperti sukrosa dan gliserin tentu saja dapat menaikkan tegangan permukaan. Sedangkan adanya zat- zat seperti sabun, detergen, dan alkohol secara efektif berfungsi untuk menurunkan tegangan permukaan Yazid, 2005.

4.3 Hasil Pengujian Aktivitas Anti Hiperpigmentasi Terhadap Sukarelawan.

Pengujian efektivitas anti hiperpigmentasi sabun dengan ekstrak daun kemuning dan tepung beras menggunakan skin analyzer Aramo. Untuk mengukur efek anti hiperpigmentasi dapat dilihat pada perubahan noda spot pada kulit Universitas Sumatera Utara 39 punggung tangan. Pengukuran efektivitas anti hiperpigmentasi dimulai dengan mengukur banyaknya noda pada kulit di punggung tangan sukarelawan. Hal ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh sabun dengan ekstrak daun kemuning yang dikombinasikan dengan tepung beras dalam menghilangkan noda yang terjadi pada kulit. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan metode ANAVA untuk melihat perbedaan nyata dari setiap perlakuan pada sukarelawan. Pengujian dilakukan untuk melihat kelompok formula mana yang memiliki efek sama atau berbeda dan efek yang terkecil sampai terbesar antara satu dengan yang lainnya. Pengujian ini dilakukan dimulai dari minggu ke-1 sampai minggu ke-4. Noda pada kulit punggung sukarelawan diukur menggunakan perangkat skin analyzer lensa perbesaran 60x polarizing lens sensor jingga. Sukarelawan diukur terlebih dahulu banyaknya noda yang terdapat pada punggung mereka pada minggu pertama sebelum diberikan sabun yang telah diformulasi menggunakan tepung beras dan ekstrak daun kemuning. Hasil pengukuran sebelum penggunaan dan sesudah penggunaan sabun dengan tepung beras dan ekstrak daun kemuning setiap minggunya dapat dilihat pada Tabel 4.7 dan Gambar 4.4. Dari Tabel 4.7 akan didapatkan hasil perbandingan berbagai konsentrasi tepung beras dan ekstrak daun kemuning dengan pembanding. Hasil pada Tabel 4.7 juga akan menunjukkan adanya perubahan yang signifikan terhadap noda kulit yang diperoleh dari sabun yang menggunakan tepung beras dan ekstrak daun kemuning dengan konsentrasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan blanko maupun konsentrasi tepung beras dan ekstrak daun kemuning yang lebih rendah. Universitas Sumatera Utara 40 Tabel 4.7 Hasil pengukuran noda spot pada kulit punggung tangan sukarelawan Keterangan: F: Formula, F1: 3, F2: 4 dan F3:5 dan F4: Blanko tanpa ekstrak dan F5 adalah sabun merk Sabun beras thailand. Formula Sabun Sukarelaw an Sebelum Pemulihan minggu I II III IV F1 1 37 30 24 22 16 2 29 24 22 20 17 3 4 62 62 48 49 39 40 30 33 26 28 47,5 17.05 37,7512.6 31,259.56 26,256.23 21,756.1 F2 1 39 30 27 24 24 2 39 39 27 27 26 3 4 27 38 26 37 26 35 23 27 17 26 35,75 5.85 336.05 28,75 4.19 25,252.06 23,254.2 F3 1 30 25 22 17 11 2 39 25 18 11 3 3 4 49 45 40 35 30 23 17 15 14 15 40,75 8.26 31,257.5 23,25 4.99 152.82 10,75 5.4 F4 1 27 24 24 23 22 2 27 27 26 24 23 3 4 45 45 40 45 39 43 37 38 37 38 36 10.39 34 10.09 30,5 9.41 30,5 8.10 30 8.67 F5 1 45 42 36 27 26 2 53 35 33 30 27 3 4 28 30 27 25 25 24 22 23 16 21 39 12.02 32,25 7.80 29,55.91 25,5 3.6 22,5 5.06 Universitas Sumatera Utara 41 Nilai pengukuran: 0 - 19 sedikit noda, 20 - 39 beberapa noda, 40 - 100 banyak noda Aramo, 2012 Gambar 4.1 Gambar grafik pengukuran noda spot selama 4 minggu Keterangan: F: Formula F1: Ekstrak 5, F2: 4, F3: 3, F4: Sabun Thailand dan F5: Sabun dasar blanko. Berdasarkan pada Gambar 4.1. bahwa sabun dengan ekstrak kemuning sebesar 5 memiliki penurunan yang lebih tinggi dalam menghilangkan noda kurun waktu 4 minggu dibandingkan sabun dengan ekstrak kemuning 4 persen dan 3 persen. Hasil pada gambar menunjukkan bahwa penghilang noda yang paling rendah ditunjukkan oleh sabun blanko yaitu tanpa ekstrak daun kemuning dan tepung beras selama pemakaian 4 minggu. Tepung beras memiliki kandungan inositol, sejenis vitamin B Complex, yang tinggi. Inositol dapat membantu meningkatkan pertumbuhan sel, memperlambat proses penuaan dan merangsang aliran darah, resep yang sempurna untuk mengencangkan pori-pori dan membuat wajah bercahaya. Selain itu, air tepung beras juga dapat melembabkan, mengandung antioksidan dan mencegah pembentukan pembentukan melanin hiperpigmentasi dan bintik- bintik usia. 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 1 2 3 4 B a ny a k no da Waktu Minggu Noda Spot Blanko Sabun T F3 3 F2 4 F1 5 S ed ik it Be b era p a n o d a Universitas Sumatera Utara 42 Tabel 4.8 Hasil pengukuran noda dengan Anova spot pada kulit punggung tangan sukarelawan Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaaan tepung beras dan ekstrak daun kemuning pada sediaan sabun dengan kosentrasi 5 persen menunjukkan tingkat signifikansi nilai F yaitu 0,0001 atau signifikan. Sedangkan untuk konsentrasi 4 dan 3 sabun merk dan sabun blanko menunjukkan nilai yang ANOVA Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Sabun K Between Groups 99.200 4 24.800 .282 .885 Within Groups 1319.000 15 87.933 Total 1418.200 19 Sabun T Between Groups 650.000 4 162.500 2.903 .058 Within Groups 839.750 15 55.983 Total 1489.750 19 Ekstrak 3 Between Groups 1438.300 4 359.575 1.773 .187 Within Groups 3042.500 15 202.833 Total 4480.800 19 Ekstrak 4 Between Groups 434.200 4 108.550 4.890 .010 Within Groups 333.000 15 22.200 Total 767.200 19 Ekstrak 5 Between Groups 2360.200 4 590.050 15.777 .000 Within Groups 561.000 15 37.400 Total 2921.200 19 Universitas Sumatera Utara 43 negatif. Hal ini dikarenakan bahwa tepung beras memiliki kandungan ceramide yang dapat meningkatkan produksi kolagen. Hal ini didukung oleh penelitian yang dikemukakan oleh Balai Inkubator Teknologi BPPT, 2012 bahwa tepung beras mengandung ceramide yang dapat meningkatkan produksi kolagen. Ceramide juga merupakan kunci untuk pemeliharaan kelembaban dan elastisitas kulit serta memiliki efek lightening yang lebih kuat dari asam askorbat Vitamin C. Tepung beras mengandung PABA asam para amino benzoat yang tinggi, PABA dapat meningkatkan kadar vitamin C dalam tubuh kita. PABA juga digunakan dalam sunscreensunblock karena dapat menahan efek radiasi sinar matahari. Tidak hanya itu tepung beras juga mengandung ferulic acid, allantoin, asam linoleat, asam lemak esensial omega 6 dan squalene yang sering juga ditemukan dalam minyak hati ikan hiu, bayam dan zaitun. Hal itu diperlukan untuk sintesis banyak hormon dalam tubuh serta Vitamin D. Ferulic acid yang terkandung dalam tepung beras merupakan zat antioksidan. Hasil penelitian membuktikan jika ferulic acid ditambahkan ke Vitamin C dan E, dapat meningkatkan kemampuan perlindungan terhadap sinar matahari sampai dua kali lipat. Sedangkan Allantoin adalah agen anti-inflamasi yang dapat menenangkan luka bakar dan membantu memperbaiki kulit. Daun kemuning mengandung cadinena, metil-antranilat, bisabolena, β- kariopilena, geraniol, carane-3, eugenol, citronelol, metil-salisilat, s-guaiazulena, osthol, paniculatin, tanin, dan coumurrayin. Kumarin disini bertindak sebagai penghalus kulit dan sunblock. Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sulaksana dan Dadang 2005 bahwa kemuning merupakan salah Universitas Sumatera Utara 44 satu tanaman yang memiliki efek hipnotik yang dimanfaatkan masyarakat Indonesia dalam pengobatan tradisional. Secara empiris juga diketahui bahwa daun kemuning memiliki khasiat sebagai pemati rasa anestesia, penenang sedatif, antiradang, antirematik, antitiroid, penghilang bengkak, pelangsing tubuh, pelancar peredaran darah, dan penghalus kulit. Universitas Sumatera Utara 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: a. Sabun padat dengan kombinasi tepung beras dengan ekstrak daun kemuning mempunyai pH 9-9.05 tidak menimbulkan iritasi kulit dan stabil dalam penyimpanan selama 40 hari dalam suhu kamar. b. Hasil analisa statistik sabun padat dengan kombinasi tepung beras dan ekstrak daun kemuning dapat diformulasi menjadi sediaan sabun padat, mempunyai pH 9.00, busa dan tegangan permukaan yang baik, stabil pada saat penyimpanan dan tidak menimbulkan iritasi kulit. Hasil analisis menunjukkan perbedaan yang signifikan p ≤ 0,05 dengan sabun blanko, sabun dengan tepung beras dan ekstrak daun kemuning sebesar 5 memilik efek anti hiperpigmentasi yang paling baik yaitu mampu mengurangi noda dari 40,75 menjadi 10,75 atau mengalami penurunan sebesar 75,75.

5.2 Saran

Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat membandingkan efektivitas sabun dengan penggunaan dua atau lebih simplisia tanaman sebagai sabun anti hiperpigmentasi pada kulit dan diperbandingkan dengan sediaan sabun yang ada di pasaran. Universitas Sumatera Utara