33 menjadi 9.05 atau lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan pH pada F1
konsentrasi 3 dan F2 4 yang kenaikan pH nya hanya sebesar 0.02. Hal ini menunjukkan bahwa bahwa semakin banyak konsentrasi ekstrak
daun kemuning yang ditambahkan ke dalam sediaan sabun maka pH semakin basa. Hal ini disebabkan karena ekstrak daun kemuning mengandung senyawa
saponin dan flavonoid yang mengakibatkan pH menjadi lebih basa. Dengan demikian kenaikan pH tidak hanya dapat ditingkatkan dengan penambahan
konsentrasi pada NaOH yang digunakan dalam pembuatan sabun seperti yang dikaji oleh Dunn, 2008.
Ketinggian pH ini masih dalam pH normal untuk kulit dikarenakan perubahan dari 0,0 sampai 0,5 terhadap pH sabun tidak terlalu berart bagi kulit.
Namun demikian pH sabun dapat diturunkan dengan penambahan 2 asam sitrat dapat menurunkan pH sabun dari 10,2 menjadi 9,8 satuan pH. Nilai pH larutan
sabun padat selalu basa, dengan kisaran 9-11 untuk jenis sabun non surfactant Moldovan, 2010.
Berdasarkan dari temuan survey yang dilakukan oleh Baranda, dkk 2002 didapat bahwa pH sabun yang beredar dipasaran berkisar dari 9,75-12,38. Range
pH tersebut masih aman digunakan pada kulit.
4.2.2 Hasil pemeriksaan sediaan sabun
Hasil organoleptis sediaan sabun dengan ekstrak daun kemuning dan tepung beras yang dibuat dengan berbagai variasi konsentrasi ekstrak dan blanko
memiliki perbedaan kecerahan warna dari masing-masing sediaan. Perubahan penampilan pada hari pertama dan keduapuluh delapan
pembuatan dapat dijelaskan pada Tabel 4.2 dan 4.3:
Universitas Sumatera Utara
34
Tabel 4.2 Data organoleptis sediaan sabun yang dibuat pada hari I
Formula Penampilan pada hari I pembuatan
Warna Bau
Konsistensi
F1 Kuning kecoklatan
Essence pandan
Padat F2
Coklat Essence
pandan Padat
F3 Coklat kehitaman
Essence pandan
Padat F4
Putih kekuningan Essence
pandan Padat
F5 Putih
Beras Padat
Keterangan: F: Formula, F1: 3, F2: 4 dan F3:5 dan F4: Blanko tanpa ekstrak dan F5 adalah sabun merk Sabun beras thailand.
Tabel 4.3 Data organoleptis sediaan sabun pada hari ke 28
Formula Penampilan pada hari ke 28 pembuatan
Warna Bau
Konsistensi
F1 Kuning kecoklatan
Essence pandan
Padat F2
Coklat Essence
pandan Padat
F3 Coklat kehitaman
Essence pandan
Padat F4
Putih kekuningan Essence
pandan Padat
F5 Putih
Beras Padat
Keterangan: F: Formula, F1: 3, F2: 4 dan F3:5 dan F4: Blanko tanpa ekstrak dan F5 adalah sabun merk Sabun beras thailand.
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa masing-masing formula memberikan warna yang berbeda-beda sesuai dengan
konsentrasi ekstrak daun kemuning yang ditambahkan kedalam sediaan sabun. Sabun yang ditambahkan dengan ekstrak daun kemuning yang lebih banyak
memberikan warna yang lebih pekat hitam. Hal ini disebabkan ekstrak daun kemuning yang diperoleh dari ekstraksi menggunakan etanol berwarna hitam
pekat. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama 4 minggu seperti yang
ditunjukkan pada Tabel 4.3 bahwa tidak terjadi perubahan baik dalam segi
Universitas Sumatera Utara
35 konsistensi, warna dan bau selama penyimpanan. Hal ini disebabkan:
homogenitas, efisiensi waktu ketika memasukkan masa sabun ke dalam cetakan, dan bentuk cetakan yang sesuai.
Pada literatur dinyatakan bahwa sabun sering mengalami keretakan pada saat penyimpanan hal ini disebabkan sejumlah faktor seperti:
1. bentuk batangan sabun
2. tingkat distorsi penyimpangan
3. kekosongan selama pencetakan stamping
4. komposisi jumlah bahan pewangi fragrance dan bahan-bahan
aditif. iftikhar Ahmad, 1981.
4.2.3 Pengukuran ketinggian busa sabun