14
Dengan adanya jadwal waktu ini, pimpinan proyek dapat mengetahui dengan jelas rencana kerja yang akan dilaksanakan, sehingga kelangsungan atau
kontinuitas proyek dapat dipelihara. Hal ini memudahkan pimpinan proyek untuk mengkoordinasi unit-unit pekerjaan sehinga diperoleh efisiensi kerja yang tinggi
Iman Soeharto, 1999.
Adapun tujuan penjadwalan adalah sebagai berikut : •
Mempermudah perumusan masalah proyek. •
Menentukan metode atau cara yang sesuai. •
Kelancaran kegiatan lebih terorganisir. •
Mendapatkan hasil yang optimum. Sedangkan fungsi penjadwalan dalam suatu proyek konstruksi antara lain :
• Menentukan durasi total yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek.
• Menentukan waktu pelaksanaan dari masing-masing kegiatan.
• Menentukan kegiatan-kegiatan yang tidak boleh terlambat atau tertunda
pelaksanaannya dan menentukan jalur kritis. •
Menentukan kemajuan pelaksanaan proyek. •
Sebagai dasar perhitungan cash flow proyek. •
Sebagai dasar bagi penjadwalan sumber daya proyek, seperti tenaga kerja, material, dan peralatan.
• Sebagai alat pengendalian proyek.
Data yang diperlukan dalam penjadwalan proyek ini adalah : •
Proyek konstruksi yang akan dilaksanakan. •
Metode pelaksanaan.
15
• Membuat list semua kegiatan yang sudah dilakukan untuk proyek tersebut,
serta perkiraan waktu yang diperlukan. •
Urutan pelaksanaan kegiatan. •
Ketergantungan pelaksanaan antara kegiatan satu dan lainya Relationship. Mengingat perubahan-perubahan yang selalu terjadi pada saat
pelaksanaan, maka beberapa faktor harus diperhatikan untuk membuat jadwal proyek yang cukup efektif, yaitu :
a. Secara teknis, jadwal tersebut bisa dipertanggungjawabkan technically
feasible. b.
Disusun berdasarkan perkiraanramalan yang akurat reliable estimate dimana perkiraan waktu, sumber daya, serta biayanya berdasarkan kegiatan pada
proyek sebelumnya. c.
Sesuai sumber daya yang sesuai. d.
Sesuai penjadawalan proyek lainnya yang menggunakan sumber daya yang sama.
e. Fleksible terhadap perubahan-perubahan, misalnya perubahan pada spesifikasi
proyek. f.
Mendetail yang dipakai sebagai alat pengukur hasil yang dicapai dan pengendalian kemajuan proyek.
g. Dapat menampilkan kegiatan pokok kritis.
2.1.4.1. Penentuan Asumsi Durasi Kegiatan
Durasi kegiatan dalam metode jaringan kerja adalah lama waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan dari awal sampai akhir. Durasi ini bisa
dinyatakan dalam jam, hari atau minggu.
16
a. Durasi Kegiatan Normal
Durasi kegiatan normal adalah jangka waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan dengan tingkat produktifits kerja yang normal, yaitu
sesuai dengan sumber daya dan kemampuan yang ada pada saat itu. Untuk menentukan durasi proyek, banyak faktor-faktor yang harus diperhatikan, antara
lain : a.
Jenis kegiatan Setiap kegiatan memiliki karakteristik tersendiri, sehingga harus ditangani
secara tersendiri pula. Semakin sulit penangannya, maka semakin sulit lama durasi yang dibutuhkan.
b. Metode yang digunakan
Penggunaan sumber daya tenaga kerja, material dan peralatan tergantung pada metoe pelaksanaan yang dipakai. Dengan demikian, penggunaan metode
pelaksanaan yang berbeda-beda dapat menghasilkan durasi kegiatan yang berbeda pula.
c. Situasi dan kondisi lapangan
Dimaksudkan untuk mengetahui hambatan-hambatan atau kemudahan- kemudahan yang terdapat di lapangan. Misalnya medan proyek yang berat,
terpencil atau pada ketinggian yang lebih tinggi akan memperlambat pelaksanaan kegiatan.
d. Lokasi sumber daya
Semakin dekat lokasi sumber daya dengan lokasi proyek, akan semakin memperlancar pelaksanaan suatu kegiatan, sehingga waktu pelaksanaan akan
lebih singkat.
17
e. Faktor cuaca
Faktor ini akan sangat berpengaruh terhadap prestasi kerja. Iklim dan cuaca yang jelek akan memperlambat penyelesaian kegiatan.
f. Dana yang tersedia
Durasi kegiatan akan lebih lama bila dana yang masuk ke dalam kas perusahaan tersendat-sendat. Begitu juga akan menyebabkan tersendatnya arus
material yang masuk. g.
Macam dan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan Volume pekerjaan yang lebih besar membutuhkan durasi pekerjaan yang lebih
lama. Volume ini dapat dihitung dari dokumen rencana kerja dan syarat-syarat yang diberikan pemilik proyek.
h. Kondisi sosial politik
Termasuk dalam hal ini adalah peraturan pemerintah di bidang tenaga kerja. i.
Sumber daya yang dimiliki oleh pelaksana Faktor ini meliputi jumlah, kemampuan dan keterapilan tenaga kerja serta
kapasitas alat-alat kerja. Yang perlu ditinjau di sini adalah produktifitas tenaga kerja dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya, yaitu antara lain : kualitas
dan kuantitas tenaga kerja, efisiensi, jam kerja, kondisi lingkungan dan lain- lain.
b. Durasi Kegiatan Dipercepat
Crashed
Salah satu indikasi akan suatu manajemen proyek agar dikatakan baik adalah tercapainya target sesuai waktu. Pada umumnya manajemen proyek hanya
terfokus pada cara meminimalisasi keterlambatan bukan pada cara mempercepat pekerjaan.