Analisa Pertukaran waktu dan biaya

79 Tabel 4.9 Urutan Kegiatan dengan Cost Slope rendah-tinggi untuk 4 jam lembur URAIAN KEGIATAN Normal Crash Cost Slope Duration Hari Duration Hari Rp. Pekerjaan Penyelesaian Membongkar direksikeet dan gudang kerja 8.00 5.00 341,718.75 Pile Cap 1 Coble Stone 6.00 5.00 2,496,806.25 Pekerjaan Pemasangan Jembatan Baja Membuat tempat penerimaan jembatan baru 19.00 15.00 4,031,191.18 Pekerjaan Persiapan Pembuatan Gudang Kerja 14.00 11.00 4,522,607.22 Pekerjaan Pemasangan Jembatan Baja Angkut jembatan baru dari pabrik ke lokasi 22.00 17.00 5,393,345.51 Menyetel jembatan baru 22.00 17.00 7,011,731.45 Konstruksi Pengaman Galian Konstruksi Pengaman Galian Sementara pada Abutment 1 dan 2 26.00 20.00 10,102,479.13 Pengadaan Bahan Jembatan Jembatan bentang 46.5 m 1 unit 58.00 45.00 25,835,671.22 Pile Cap 1 Pembesian Baja Ulir BJTD-40 14.00 11.00 31,832,546.50 Pondasi Abutment 1 Tiang Pancang 60 cm 13.00 10.00 64,730,769.23 Pile Cap 1 Beton K300 pada pile cap 6.00 5.00 66,209,515.66 80

4.2.2.1. Analisa Percepatan Durasi

Setelah diperoleh waktu crash dari analisa sebelumnya, maka dilakukan controlling kembali pada program Primavera 6.0 yaitu mengganti durasi normal dengan durasi Crash pada kegiatan kritis. Sehingga diperoleh total durasi seperti pada tabel dibawah. Tabel 4.10 Total durasi proyek setelah Crashing untuk 3 jam lembur URAIAN KEGIATAN Normal Crash Total Total Duration Hari Duration Hari Crash Durasi Proyek Pile Cap 1 Coble Stone 6.00 5.00 1.00 147.00 Pekerjaan Penyelesaian Membongkar direksikeet dan gudang kerja 8.00 7.00 1.00 146.00 Pekerjaan Pemasangan Jembatan Baja Membuat tempat penerimaan jembatan baru 19.00 16.00 3.00 14600 Angkut jembatan baru dari pabrik ke lokasi 22.00 18.00 4.00 146.00 Pekerjaan Persiapan Pembuatan Gudang Kerja 14.00 12.00 2.00 146.00 Pekerjaan Pemasangan Jembatan Baja Menyetel jembatan baru 22.00 18.00 4.00 143.00 Konstruksi Pengaman Galian Konstruksi Pengaman Galian Sementara pada Abutment 1 dan 2 26.00 22.00 4.00 143.00 Pengadaan Bahan Jembatan Jembatan bentang 46.5 m 1 unit 58.00 48.00 10.00 143.00 Pile Cap 1 Pembesian Baja Ulir BJTD-40 14.00 12.00 2.00 143.00 Beton K300 pada pile cap 6.00 5.00 1.00 143.00 Pondasi Abutment 1 Tiang Pancang 60 cm 13.00 11.00 2.00 143.00 81 Tabel 4.11 Total durasi proyek setelah Crashing untuk 4 jam lembur URAIAN KEGIATAN Normal Crash Total Total Duration Hari Duration Hari Crash Durasi Proyek Pekerjaan Penyelesaian Membongkar direksikeet dan gudang kerja 8.00 5.00 3.00 145.00 Pile Cap 1 0.00 Coble Stone 6.00 5.00 1.00 145.00 Pekerjaan Pemasangan Jembatan Baja 0.00 Membuat tempat penerimaan jembatan baru 19.00 15.00 4.00 145.00 Pekerjaan Persiapan 0.00 Pembuatan Gudang Kerja 14.00 11.00 3.00 145.00 Pekerjaan Pemasangan Jembatan Baja 0.00 Angkut jembatan baru dari pabrik ke lokasi 22.00 17.00 5.00 145.00 Menyetel jembatan baru 22.00 17.00 5.00 141.00 Konstruksi Pengaman Galian Konstruksi Pengaman Galian Sementara pada Abutment 1 dan 2 26.00 20.00 6.00 141.00 Pengadaan Bahan Jembatan Jembatan bentang 46.5 m 1 unit 58.00 45.00 13.00 141.00 Pile Cap 1 Pembesian Baja Ulir BJTD-40 14.00 11.00 3.00 141.00 Pile Cap 1 Beton K300 pada pile cap 6.00 5.00 1.00 141.00 Pondasi Abutment 1 Tiang Pancang 60 cm 13.00 10.00 3.00 141.00 Keterangan Tabel: Kegiatan berwarna merah merupakan kegiatan yang berpengaruh akan percepatan durasi proyek. Sehingga hanya pada kegiatan inilah akan dihitung analisa waktu dan biaya percepatan proyeknya. 82

4.2.2.2. Analisa waktu dan biaya

Dalam hal ini yang dihitung adalah biaya langsung proyek saja. Adapun langkah- langkah perhitungannya adalah : - Tambahan biaya dan kumulatif tambahan biaya Tambahan biaya = cost slope x total crash - Biaya Langsung Biaya langsung = Biaya langsung normal + Kumulatif tambahan biaya Dimana: Biaya Langsung untuk Pembangunan jembatan BH.21 Kuala-Tanjung ini adalah sebesar Rp. 14.906.071.869.21 Berikut adalah tabel hasil perhitungan analisa waktu dan biaya untuk penambahan kerja lembur 3 jam dan 4 jam. 83 84 Gambar 4.20 Grafik Perubahan Biaya Langsung terhadap waktu untuk alternatif penambahan 3 jam kerja lembur Gambar 4.21 Grafik Perubahan Biaya Langsung terhadap waktu untuk alternative penambahan 4 jam kerja lembur 14.935.281.359,7 3 14.908.387.962,9 6 14.906.071.869,2 1 14.890.000.000,00 14.895.000.000,00 14.900.000.000,00 14.905.000.000,00 14.910.000.000,00 14.915.000.000,00 14.920.000.000,00 14.925.000.000,00 14.930.000.000,00 14.935.000.000,00 14.940.000.000,00 143 146 147 Bi a y a La ng sung R p. Durasi Hari Biaya Langsung 14.942.155.682, 72 14.907.097.025, 46 14.906.071.869, 21 14.880.000.000,00 14.890.000.000,00 14.900.000.000,00 14.910.000.000,00 14.920.000.000,00 14.930.000.000,00 14.940.000.000,00 14.950.000.000,00 141 145 147 Bi a y a La ng sung R p. Durasi Hari Biaya Langsung 85 Dari Gambar 4.20 dan 4.21 diperoleh waktu optimum dan biaya total untuk waktu optimum sebagai berikut: a. Untuk alternative penambahan 3 jam kerja lembur : • Waktu Optimum = 143 Hari Kerja • Total Biaya optimum = Rp. 14,935,281,359.73 Dengan efisiensi waktu dan biaya sebagai berikut: - Efisiensi waktu proyek: 147-143 = 4 hari Atau = 147−143 147 �100 = 2.72 - Efisiensi biaya proyek: Rp.14,935,281,359.73 – Rp.14.906.071.869.21 = Rp.29.209.490,- Atau 14935281359,73 − 14906071869,21 14935281359,73 �100 = 0.196 Gambar 4.22 Hubungan waktu-biaya normal dan dipercepat dengan penambahan 3 jam kerja lembur Biaya Waktu hari Ket: A = Titik Normal B = Titik Dipercepat 143 147 Rp. 14.935.281.359,73 Rp. 14.906.071.869,21 Biaya waktu dipercepat Biaya waktu normal 86 b. Untuk alternative penambahan 4 jam kerja lembur: • Waktu Optimum = 141 Hari Kerja • Total Biaya Optimum = Rp. 14,942,155,682.72 Dengan efisiensi waktu dan biaya sebagai berikut: - Efisiensi waktu proyek: 147-141 = 6 hari Atau = 147−141 147 �100 = 4.08 - Efisiensi biaya proyek: Rp. 14,942,155,862.72 – Rp. 14.906.071.869.21 = Rp. 36.084.000,- Atau 14942155862.72 − 14906071869,21 14942155862.72 �100 = 0.24 Gambar 4.23 Hubungan waktu-biaya normal dan dipercepat dengan penambahan 4 jam kerja lembur Waktu hari Ket: A = Titik Normal B = Titik Dipercepat 141 147 Rp. 14.942.155.862,72 Rp. 14.906.071.869,21 Biaya waktu dipercepat Biaya waktu normal Biaya 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisa yang dilakukan pada bab-bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: a. Percepatan durasi proyek untuk penambahan 3 jam kerja lembur diperoleh hasil sebagai berikut : • Waktu optimum percepatan durasi proyek 143 hari dengan penambahan biaya dari Rp. 14.906.071.869,21 menjadi Rp. 14.935.281.359,73 • Efisiensi waktu optimumnya adalah 2,72 dan efisiensi biaya untuk waktu optimum adalah 0,196. b. Percepatan durasi proyek untuk penambahan 4 jam kerja lembur diperoleh hasil sebagai berikut : • Waktu optimum percepatan durasi proyek 141 hari dengan penambahan biaya dari Rp. 14.906.071.869,21 menjadi Rp. 14,942,155,682.72 • Efisiensi waktu optimumnya adalah 4,08 dan efisiensi biaya untuk waktu optimum adalah 0,24.

5.2. Saran

Penelitian ini dilakukan pada konstruksi jembatan, untuk itu penelitian selanjutnya dapat dilakukan pada proyek bangunan gedung atau proyek sipil lainnya. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Proyek 2.1.1. Defenisi Proyek Proyek dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu tebatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan produk atau deliverable yang kriteria mutunya telah digariskan dengan jelas. Iman Soeharto 1999. Wulfram I Ervianto 2002 mengemukakan bahwa proyek adalah suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka pendek, dimana dalam rangkaian tersebut ada suatu proses yang mengolah sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan. Ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang defenisi proyek, yaitu:

a. Ciri pokok Proyek

Menurut Iman Soeharto 1999 bahwa ciri pokok sebuah proyek adalah sebagai berikut: • Bertujuan menghasilkan lingkup scope tertentu berupa produk akhir atau hasil kerja akhir. • Dalam proses mewujudkan lingkup di atas, ditentukan jumlah biaya, jadwal serta kriteria mutu. • Bersifat sementara, dalam arti umurnya dibatasi oleh selesainya tugas. Titik awal dan akhir ditentukan dengan jelas.

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterlambatan Proyek Konstruksi (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Jembatan Rel Kereta Api di Kuala Tanjung – Sumatera Utara)

18 126 88

Analisa Waktu Dan Biaya Optimum Pada Proyek Konstruksi Jembatan (Studi Kasus : Proyek Konstruksi Jembatan Kereta Api Km.16 Lintas Bandar Tinggi - Kuala Tanjung)

15 136 102

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterlambatan Proyek Konstruksi (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Jembatan Rel Kereta Api di Kuala Tanjung – Sumatera Utara)

0 0 11

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterlambatan Proyek Konstruksi (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Jembatan Rel Kereta Api di Kuala Tanjung – Sumatera Utara)

0 0 1

Cover Analisa Waktu Dan Biaya Optimum Pada Proyek Konstruksi Jembatan (Studi Kasus : Proyek Konstruksi Jembatan Kereta Api Km.16 Lintas Bandar Tinggi Kuala Tanjung)

0 0 11

Abstract Analisa Waktu Dan Biaya Optimum Pada Proyek Konstruksi Jembatan (Studi Kasus : Proyek Konstruksi Jembatan Kereta Api Km.16 Lintas Bandar Tinggi Kuala Tanjung)

0 0 1

Chapter I Analisa Waktu Dan Biaya Optimum Pada Proyek Konstruksi Jembatan (Studi Kasus : Proyek Konstruksi Jembatan Kereta Api Km.16 Lintas Bandar Tinggi Kuala Tanjung)

0 0 5

Reference Analisa Waktu Dan Biaya Optimum Pada Proyek Konstruksi Jembatan (Studi Kasus : Proyek Konstruksi Jembatan Kereta Api Km.16 Lintas Bandar Tinggi Kuala Tanjung)

0 0 1

Appendix Analisa Waktu Dan Biaya Optimum Pada Proyek Konstruksi Jembatan (Studi Kasus : Proyek Konstruksi Jembatan Kereta Api Km.16 Lintas Bandar Tinggi Kuala Tanjung)

0 0 2

BIAYA PROYEK konstruksi jembatan studi

0 0 7