86
4.4  Rangkuman Hasil Penelitian
Untuk  dapat  melihat  tegangan  terendah  dan  standar  deviasi  seluruh  hasil penelitian, maka dibuat suatu rangkuman dari setiap kondisi yang ditunjukkan pada
Tabel 4.16
Tabel 4.16
Hasil  Penelitian  Tegangan  Terendah  dan  Standar  Deviasi dari Peletakan SVR pada Seluruh Kondisi
Kondisi Simulasi Tanpa SVR
Dengan SVR Tegangan Terendah
Bus ke- Standar
Deviasi Tegangan Terendah
Bus ke- Standar
Deviasi Tanpa DG
0,8166 pu  Bus 848 60626409,16  0,8286 pu  Bus 848  40056837,84
Dengan DG Aek Silau 2 x 4,1 MW
0,8905 pu  Bus 532 8732785,44
0,9330 pu  Bus 305 2041854,84
Dengan DG Tonduhan 2 x 200 kW
0,8250 pu  Bus 532 54801433,32  0,8398 pu  Bus 848
33750059,2 Dengan DG Aek Silau
dan DG Tonduhan 0,8928 pu  Bus 532
7983965,00 0,9346 pu  Bus 305
1895153,28
Perbandingan  total  rugi  rugi  daya  untuk  keseluruhan  kondisi  setelah  dan sebelum pemasangan SVR dapat dilihat pada Tabel 4.17
Tabel 4.17 Perbandingan  Total  Rugi-Rugi  Daya  Sebelum  dan  Setelah
Pemasangan SVR
Kondisi Simulasi Tanpa SVR
Dengan SVR kW Losses
kVar Losses kW Losses
kVar Losses Tanpa DG
885,081 2283,971
1199,21 3345,809
Dengan DG Aek Silau 2 x 4,1 MW
1211,039 2632,943
1308,522 3101,136
Dengan DG Tonduhan 2 x 200 kW
813,248 2151,081
1111,995 3143,364
Dengan DG Aek Silau dan DG Tonduhan
1271,008 2709,879
1370,875 3200,376
Universitas Sumatera Utara
87
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1  Kesimpulan
Dari  hasil  penelitian  dan  pembahasan  maka,  maka  diperoleh  kesimpulan sebagai berikut :
1.  Peletakan titik optimasi kedua  SVR terbaik  sesuai  perhitungan standar deviasi tegangan dan rugi-rugi jaringan adalah pada bus 111 dan bus 306
2.  Apabila PLTM Aek Silau 2 dan PLTmH Tonduhan tidak beroperasi dan tidak menggunakan SVR maka tegangan terendah yaitu sebesar 0,8166
pu  yang  terdapat  pada  bus  532,  setelah  menggunakan  SVR  tegangan terendah menjadi 0,8286 pu pada bus 848
3.  Apabila  PLTM  Aek  Silau  2  beroperasi,  PLTmH  Tonduhan  tidak beroperasi  dan  tidak  menggunakan  SVR  maka  tegangan  terendahnya
sebesar 0,8905 pu pada bus 532, setelah  menggunakan  SVR tegangan terendah menjadi 0,933 pada bus 305
4.  Apabila  PLTM  Aek  Silau  2  tidak  beroperasi,  PLTmH  Tonduhan beroperasi  dan  tidak  menggunakan  SVR  maka  tegangan  terendahnya
sebesar  0,8250  pu  pada  bus  532,  setelah  menggunakan  SVR  tegangan terendah menjadi 0,8398 pu pada bus 848
5.  Apabila PLTM Aek Silau 2 dan PLTmH Tonduhan beroperasi dan tidak menggunakan SVR, maka tegangan terendahnya sebesar 0,8928 pu pada
bus 532, setelah menggunakan SVR tegangan terendah menjadi 0,9346 pu pada bus 305
Universitas Sumatera Utara