4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Distributed Generation
Distributed Generation adalah semua jenis pembangkit skala kecil yang
menghasilkan daya listrik di atau sekitar lokasi beban, baik terhubung langsung kepada sistem distribusi, terhubung langsung kepada pelanggan, atau keduanya [2].
CIGRE juga mendefinisikan bahwa kata Distributed Generation merujuk kepada semua pembangkit dengan kapasitas maksimum 50 MW hingga 100 MW yang
umunya dihubungkan ke jaringan distribusi. IEEE mendefinisikan Distributed Generation
sebagai pembangkitan listrik oleh fasilitas pembangkit yang lebih kecil dari pembangkit utama sehingga memungkinkan interkoneksi pada setiap titik di
sistem kelistrikan [3]. Adapun pembagian jenis Distributed Generation berdasarkan ukuran pembangkitan dapat dibedakan menjadi 4, yaitu [4]:
a. Micro yaitu Distributed Generation dengan ukuran ~ 1 Watt 5 KW b. Small yaitu Distributed Generation dengan ukuran 5 KW 5 MW
c. Medium yaitu Distributed Generation dengan ukuran ~ 5 MW 50 MW d. Large yaitu Distributed Generation dengan ukuran ~ 50 MW ~300
MW 2.1.1 Pengaruh Interkoneksi Distributed Generation Terhadap Jaringan
Distribusi Dalam beberapa tahun terakhir, ketertarikan terhadap penggunaan
pembangkit skala kecil yang disebut dengan Distributed Generation untuk
Universitas Sumatera Utara
5 dihubungkan dengan jaringan distribusi telah mengalami peningkatan. Sumber
energi yang ramah lingkungan, kebebasan dalam menghasilkan energi listrik, kebutuhan yang tinggi akan daya listrik, dan pengurangan dalam pemakaian bahan
bakar fosil, merupakan beberapa keuntungan yang diperoleh dari penggunaan Distributed Generation.
Struktur sistem kelistrikan konvensional dan sistem kelistrikan dengan Distributed Generation
ditunjukkan pada Gambar 2.1. Kehadiran pembangkit lokal dapat berakibat pada sistem distribusi. Sebagai contoh, Distributed Generation
akan merubah aliran daya pada sistem distribusi. Hal ini menyebabkan sistem distribusi tidak dapat lagi ditinjau dengan sistem yang hanya menggunakan satu
arah aliran daya [5]. Selain itu, sistem kelistrikan dengan Distributed Generation yang menyebar
sepanjang jaringan dsitribusi tidak dapat lagi dilihat sebagai sebuah sistem yang radial. Sedangkan hampir semua peralatan dalam sistem distribusi bekerja dengan
asumsi bahwa sistem bersifat radial, seperti pengatur tegangan dan peralatan proteksi. Lebih lanjut lagi, gangguan hubung singkat pada sistem distribusi akan
meningkat dengan kehadiran Distributed Generation.
Universitas Sumatera Utara
6 a
b Gambar 2.1 a Sistem Kelistrikan Tradisional dan b Sistem Kelistrikan dengan
Distributed Generation
2.2 Studi Aliran Daya