BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian survei bersifat analitik dengan tipe explanatory research
. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh budaya
organisasi disiplin,
inisiatif, responsif,
komunikasi dan
kerjasamaterhadap kinerja perawat pelaksana di instalasi rawat inap RSUD Arifin Achmad Kota Pekanbaru Tahun 2016.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi
Lokasi penelitian ini adalah di instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Kota Pekanbaru yang statusnya merupakan milik Provinsi
Riau, dengan alasan belum semua perawat menjalankan asuhan keperawatan berdasarkan visi dan misi rumah sakit dan nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya sehingga menimbulkan berbagai keluhan pasien terhadap kinerja perawat.
3.2.2 Waktu
Penelitian dilaksanakan bulan Agustus tahun 2015 sampai dengan April tahun 2016.
36
Universitas Sumatera Utara
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana yang bertugas di ruang rawat inap RSUD Arifin Achmad Kota Pekanbaru yang
berjumlah 378 orang dan terdapat 15 orang kepala ruangan sebagai pemberi penilaian terhadap kinerja perawat pelaksana.
3.3.2 Sampel
Tehnik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah menggunakan teknik systematic random sampling, yaitu suatu teknik pengambilan sampel ketika
hanya unsur pertama saja dari sampel yang dipilih secara acak, sedangkan unsur –
unsur selanjutnya dipilih secara sistematis menurut suatu pola tertentu, sehingga sampel dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana yang dipilih secara acak
dengan menggunakan pola tertentu dan 15 orang kepala ruangan dari setiap ruang rawat inap yang ditunjuk sebagai pemberi penilaian terhadap kinerja perawat
pelaksana di RSUD Arifin Achmad Kota Pekanbaru Effendi danTukiran, 2012. Besarnya sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin yang
dikutip dari Notoatmodjo 2005 yaitu :
� =
� 1+
� �
2
� = 378
1 + 378 0,1
2
= 79,07dibulatkan menjadi 79 orang Keterangan :
n = Jumlah sampel yang diinginkan
Universitas Sumatera Utara
N = Jumlah populasi d = Tingkat kepercayaan ketetapan yang diinginkan 0,10
Dari 79 responden tersebut akan diambil secara proporsional tiap ruangan dari 15 ruangan rawat inap dengan memakai rumus sebagai berikut :
n
1 =
N
1
�
x n
Keterangan : n
1
: Jumlah sampel tiap ruangan n
: Jumlah sampel seluruhnya N
1 :
Jumlah populasi tiap ruangan N
: Jumlah populasi seluruhnya Maka besar sampel tiap ruangan dapat dilihat dalam tabel 3.1 berikut :
Tabel 3.1 Besar Sampel Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Arifin Achmad Kota Pekanbaru dengan N = 378 dan n = 79
No. Ruang Rawat
Inap Populasi Tiap
Ruangan
N
1
Besar Sampel tiap ruangan
n
1
Jumlah Sampel
1. Cempaka
21 21378x79 = 4,39
4 2.
Camar 45
45378x79 = 9,40 9
3. Medical
25 25378x79 = 5,22
5 4.
Surgical 27
27378x79 = 5,64 6
5. Flamboyan
29 29378x79 = 6,06
6 6.
Kenanga 29
29378x79 = 6,06 6
7. Anyelir
18 18378x79 = 3,76
4 8.
Dahlia 28
28378x79 = 5,85 6
9. Anggrek
26 26378x79 = 5,50
6 10. Bogenville
25 25378x79 = 5,22
5 11. Neonatus
32 32378x79 = 6,69
7 12. ICU
25 25378x79 = 5,22
5 13. CVCU
18 18378x79 = 3,76
4 14. PICU
21 21378x79 = 4,39
4 15. HCU MCU
9 9378x79 = 1,88
2
Jumlah 378
79.04 dibulatkan 79 79
Universitas Sumatera Utara
3.4 Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari responden secara langsung melalui
wawancara menggunakan kuesioner dan melakukan observasi terhadap beberapa hal yang dianggap penting bagi penelitian ini, sedangkan data sekunder diperoleh
melalui dokumen – dokumen rumah sakit dan berbagai hasil penelitian.
3.5 Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1 Variabel Bebas
Budaya Organisasi merupakan prinsip – prinsip yang diyakini baik dan
benar untuk mencapai tujuan RSUD Arifin Achmad Kota Pekanbaru, yang dipedomani secara bersama oleh seluruh individu pada rumah sakit dalam
melaksanakan kegiatan bekerja di RSUD Arifin Achmad Kota Pekanbaru. Sebagai operasionalisasi dari budaya organisasi diperoleh beberapa variabel yang
mempengaruhi yaitu : 1.
Disiplin berarti mematuhi segala aturan perusahaan dan asuhan keperawatan misal: waktu kerja dan melaksanakan praktik keperawatan sesuai dengan
standar asuhan keperawatan. 2.
Inisiatif berarti perawat mampu menciptakan ide baru untuk melaksanakan asuhan keperawatan dengan cepat dan tanggap serta tepat.
3. Responsif berarti cepat dalam memberikan jawaban atas pertanyaan atau
tanggap terhadap persoalan yang membutuhkan solusi cepat. Diukur dengan sikap caring perawat pelaksana peka terhadap kebutuhan pasien serta
pelayanan keperawatan.
Universitas Sumatera Utara
4. Komunikasi berarti kemampuan perawat dalam memberikan kenyamanan
kepada pasien melalui proses interaksi dua arah dan keramahan perawat. 5.
Kerjasama berarti saling mendukung dan mengandalkan sesama anggota tim dalam asuhan keperawatan.
3.5.2 Variabel Terikat
Kinerja perawat adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang perawat pelaksana berdasarkan tupoksi perawat memberikan pelayanan asuhan
keperawatan kepada pasien di instalasi rawat inap di RSUD Arifin Achmad Kota Pekanbaru. Kinerja perawat meliputi pengkajian keperawatan, diagnosa
keperawatan, perencanaan keperawatan, tindakanimplementasi keperawatan dan evaluasi keperawatan yang sudah menjadi standar pelayanan medik di RSUD
Arifin Achmad Kota Pekanbaru. 1. Pengkajian adalah proses pelayanan keperawatan dalam pengumpulan data
oleh perawat pelaksana tentang informasi respon pasien agar dapat mengidentifikasi dan mengenali masalah atau kebutuhan kesehatan dan
keperawatan pasien. 2. Diagnosa keperawatan adalah proses pelayanan keperawatan dalam
merumuskan keputusan klinis mengenai seseorang, keluarga atau masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan yang aktual atau potensial.
3. Perencanaan keperawatan adalah proses keperawatan dalam merencanakan tindakan atau intervensi keperawatan yang didasarkan pada identifikasi
masalah kesehatan yang dihadapi pasien dan prioritas masalahnya sebelum dilakukan tindakan keperawatan.
Universitas Sumatera Utara
4. Implementasi adalah proses keperawatan yang dilakukan perawat untuk membantu pasien dari masalah status kesehatan yang dihadapi ke status
kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan.
5. Evaluasi keperawatan adalah proses keperawatan yang merupakan tahapan penilaian terhadap proses
– proses keperawatan yang sebelumnya dilakukan oleh perawat dalam menegakkan pelayanan keperawatan pada pasien.
3.6 Aspek Pengukuran 3.6.1 Aspek Pengukuran Variabel Bebas
Aspek pengukuran yang digunakan untuk budaya organisasi adalah kuesioner yang disusun berdasarkan skala interval. Secara rinci dapat dilihat pada
tabel 3.2
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2 Aspek Pengukuran Variabel Bebas Variabel
Sub Variabel
Jumlah Indikato
r Kategori
Jawaban
Indikator Bobot
Nilai Kategori
Jawaban Variabel
Skor Skala
Budaya Organisasi
1. Disiplin 6
Sangat Setuju Setuju
Tidak Setuju Sangat Tidak
Setuju 4
3 2
1 Baik
Cukup Baik Kurang Baik
TidakBaik 21-24
16-20 11-15
6-10 Interval
2. Inisiatif 6
Sangat Setuju Setuju
Tidak Setuju Sangat Tidak
Setuju 4
3 2
1 Baik
Cukup Baik Kurang Baik
TidakBaik 21-24
16-20 11-15
6-10 Interval
3. Responsif 6
Sangat Setuju Setuju
Tidak Setuju Sangat Tidak
Setuju 4
3 2
1 Baik
Cukup Baik Kurang Baik
TidakBaik 21-24
16-20 11-15
6-10 Interval
4. Komunik asi
6 Sangat Setuju
Setuju Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
4 3
2 1
Baik Cukup Baik
Kurang Baik TidakBaik
21-24 16-20
11-15
6-10 Interval
5. Kerja Sama
6 Sangat Setuju
Setuju Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
4 3
2 1
Baik Cukup Baik
Kurang Baik TidakBaik
21-24 16-20
11-15
6-10 Interval
3.6.2 Pengukuran Variabel Terikat
Aspek pengukuran yang digunakan untuk kinerja adalah kuesioner yang disusun berdasarkan skala interval. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 3.3
Tabel 3.3AspekPengukuran Variabel Terikat Variabel
Jumlah Indikator
Kategori Jawaban
Indikator Bobot
Nilai Kategori
Jawaban Variabel
Skor Skala
Kinerja Perawat
Pelaksana 21
Sering Kadang-kadang
Tidak Pernah 3
2 1
Baik Cukup Baik
Tidak Baik 49-63
35-48 21-34
Interval
Universitas Sumatera Utara
3.7 Metode Analisis Data
Analisis data dibuat melalui proses standar yang ditawarkan pada model statistik regresi multivariat dalam program SPSS. Guna menunjang analisa
sebagai upaya pembuktian hipotesa maka analisa data dilakukan melalui tahap: 1. Analisa univariat yaitu analisis yang menggambarkan secara tunggal variabel
independen budaya organisasi dan variabel dependen kinerja perawat pelaksana dalam bentuk distribusi frekuensi.
2. Analisa bivariat untuk analisis yang digunakan untuk melihat ada tidaknya hubungan budaya organisasi disiplin, inisiatif, responsif, komunikasi dan
kerjasama terhadap kinerja perawat pelaksana di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru dengan menggunakan uji pearson.
3. Analisis multivariat, yaitu analisis yang digunakan untuk mengetahui faktor yang berpengaruh dari variabel independen budaya organisasiterhadap
variabel dependen kinerja perawat pelaksana di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru dengan menggunakan uji regresi linear pada tingkat kepercayaan
95 . Persamaan regresi linear yang digunakan adalah :
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 Dimana :
Y = Kinerja perawat α = Konstanta regresi
β1 – β5 = Koefisien regresi variabel independen X1 = Disiplin
Universitas Sumatera Utara
X2 = Inisiatif X3 = Responsif
X4 = Komunikasi X5 = Kerjasama
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1 Lokasi dan Sejarah Singkat Rumah Sakit
RSUD Arifin Achmad adalah rumah sakit milik pemerintah Provinsi Riau yang terletak di jalan Diponegoro dengan luas bangunan yang terletak di atas
tanah seluas± 6 hektar. RSUD Arifin Achmad Pekanbaru mulai beroperasi sejak tahun 1950 dan terus mengalami perkembangan sampai tahun 2016. Saat ini
RSUD Arifin Achmad berstatusPPK BLUD, dimana status pengelolaannya adalah kelas B Pendidikan berdasarkan Perda No. 2 Tahun 2002 dengan tugas dan
fungsinya yang semakin kompleks yaitu mencakup upaya pelayanan kesehatan perorangan, pusat rujukan dan pembina Rumah Sakit KabupatenKota se -
Propinsi Riau serta merupakan tempat pendidikan mahasiswa fakultas kedokteran dan institusi pendidikan kesehatan lainnya.
RSUD Arifin Achmad memiliki kapasitas 673 tempat tidur, yang dibagi menjadi 120 tempat tidur di ruang VIP, VVIP, Super VIP, Royal ; 46 tempat tidur
di kelas I ; 92 tempat tidur di kelas II, dan 353 tempat tidur di kelas III. RSUD Arifin Achmad Pekanbaru sudah memiliki SOP untuk praktik keperawatan dan
sudah digunakan pada ruang rawat inap berdasarkan penetapan direktur RSUD tertanggal
penerbitan 13
Mei 2006
dengan nomor
dokumen 04Keperawatan05110-113 yang secara memuat prosedur tetap protap
pelayanan keperawatan.
45
Universitas Sumatera Utara