67
Dari hasil pengujian kubus beton yang dilakukan pada umur perawatan 7,14, dan 28 hari menunjukkan hasil kekuatan yang berbeda untuk tiap-tiap jenis
metode perawatan. Kuat tekan untuk jenis perawatan rendam water curing menghasilkan nilai kuat tekan tertinggi dibandingkan dengan perawatan
menggunakan curing compound dan perawatan kering dry curing pada masing- masing umur perawatan dan substitusi. Pada ketiga grafik juga terlihat bahwa
seiring dengan penambahan substitusi serbuk bata merah, kuat tekan akan mengalami penurunan.
4.2.2 Hubungan Kuat Tekan pada Beberapa Metode Perawatan dengan Durasi Perawatan
Gambar 4.5
Grafik hubungan kuat tekan pada metode perawatan “dry curing” dengan durasi perawatan
Pada gambar 4.5 menunjukkan grafik perkembangan kekuatan tekan beton perawatan kering dry curing pada umur 7, 14, dan 28 hari untuk beberapa variasi
16,748 14,829
13,378 13,108
10,968 21,887
20,658
16,502 16,379
12,272 25,607
22,143 19,174
18,679
13,979
10 12
14 16
18 20
22 24
26
0,0 2,5
5,0 7,5
10,0 12,5
K u
a t T
e k
a n
M P
a
Variasi Substitusi Serbuk Bata Merah
Hubungan Kuat Tekan pada Metode Perawatan Dry
Curing dengan Durasi Perawatan
7 Hari 14 Hari
28 Hari
Universitas Sumatera Utara
68
susbstitusi semen dengan menggunakan serbuk bata merah. Substitusi serbuk bata merah sebesar 0 dan 5 pada umur 28 hari menghasilkan kuat tekan masing-
masing sebesar 25,607 MPadan 22,143 MPa, hal ini menunjukkan bahwa untuk substitusi serbuk bata merah pada perawatan kering dry curing yang memenuhi
mutu rencana K-250 21 MPa adalah variasi substitusi serbuk bata 0 dan 5, sementara untuk beton yang tidak memenuhi mutu rencana adalah substitusi
serbuk bata merah sebesar 7,5, 10, dan 12,5 dengan nilai kuat tekan masing- masing adalah 19,174 MPa, 18,679 MPa, dan 13,979 MPa.
Gambar 4.6 Grafik hubungan kuat tekan pada metode perawatan “water curing”
dengan durasi perawatan Pada gambar 4.6 menunjukkan grafik perkembangan kekuatan tekan beton
perawatan rendam water curing pada umur 7, 14, dan 28 hari untuk beberapa variasi susbstitusi semen dengan menggunakan serbuk bata merah. Substitusi
serbuk bata merah sebesar 0, 5, 7,5, dan 10 pada umur 28 hari
20,412 18,985
17,264 16,502
13,428 26,314
23,855 21,641
20,535 16,920
29,757 27,298
24,716 23,240
19,035
12 14
16 18
20 22
24 26
28 30
0,0 2,5
5,0 7,5
10,0 12,5
K u
a t T
e k
a n
M P
a
Variasi Substitusi Serbuk Bata Merah
Hubungan Kuat Tekan pada Metode Perawatan Water
Curing dengan Durasi Perawatan
7 Hari 14 Hari
28 Hari
Universitas Sumatera Utara
69
menghasilkan kuat tekan masing-masing sebesar 29,757 MPa, 27,298 MPa, 24,716 MPa, dan 23,240 MPa, hal ini menunjukkan bahwa untuk substitusi serbuk
bata merah pada perawatan rendam water curing yang memenuhi mutu rencana K-250 21 MPa adalah variasi substitusi serbuk bata 0, 5, 7,5, dan 10,
sementara untuk beton yang tidak memenuhi mutu rencana adalah substitusi serbuk bata merah sebesar 12,5 dengan nilai kuat tekan sebesar 19,035 MPa.
Gambar 4.7 Grafik hubungan kuat tekan pada metode perawatan dengan
menggunakan “curing compound” dengan durasi perawatan Pada gambar 4.7 menunjukkan grafik perkembangan kekuatan tekan beton
pada perawatan dengan menggunakan curing compound pada umur 7, 14, dan 28 hari untuk beberapa variasi susbstitusi semen dengan menggunakan serbuk bata
merah. Substitusi serbuk bata merah sebesar 0 dan 5 pada umur 28 hari menghasilkan kuat tekan masing-masing sebesar 27,298 MPa, dan 24,224 MPa,
hal ini menunjukkan bahwa untuk substitusi serbuk bata merah pada perawatan
18,912 16,920
16,526 13,305
12,444 25,576
23,117
19,330 16,846
14,264 27,298
24,224
19,920 19,354
16,969
12 14
16 18
20 22
24 26
28
0,0 2,5
5,0 7,5
10,0 12,5
K u
a t T
e k
a n
M P
a
Variasi Substitusi Serbuk Bata Merah
Hubungan Kuat Tekan pada Metode Perawatan Curing
compound dengan Durasi Perawatan
7 Hari 14 Hari
28 Hari
Universitas Sumatera Utara
70
menggunakan curing compound yang memenuhi mutu rencana K-250 21 MPa adalah variasi substitusi serbuk bata 0 dan 5, sementara untuk beton yang
tidak memenuhi mutu rencana adalah substitusi serbuk bata merah sebesar 7,5, 10, dan 12,5 dengan nilai kuat tekan masing-masing adalah 19,920 MPa,
19,354 MPa, dan 16,969 MPa.
4.3 Pengujian Absorpsi Beton