39
caraperawatan untuk mempertahankan beton supaya terus menerus berada dalam keadaan basah selama periode beberapa hari atau bahkan beberapa minggu.
Seperti terlihat pada gambar 2.6 yang menunjukkan bahwa perawatan dengan cara membasahi menghasilkan beton yang terbaik. Semakin erat pendekatan kondisi
perawatan, semakin kedap beton yang dihasilkan. Kehilangan air dari beton harus diproteksi, dan selanjutnya kehilangan air
secara internal oleh pengeringan sendiri harus digantikan oleh air dari luar. Pemasukan air ke dalam beton harus difasilitasi sebaik mungkin, sehingga proses
hidrasi yang terjadi pada pengikatan dan pengerasan beton sangat terbantu oleh pengadaan airnya. Meskipun pada keadaan normal, air tersedia dalam jumlah
yang memadai untuk hidrasi penuh selama pencampuran, perlu adanya jaminan bahwa masih ada air yang tertahan atau jenuh untuk memungkinkan kelanjutan
proses hidrasi itu sendiri.
2.6 Kekuatan Tekan Beton f’c
Kekuatan tekan adalah kemampuan beton untuk menerima gaya tekanpersatuan luas. Kuat tekan beton mengidentifikasikan mutu dari sebuah
struktur.Semakin tinggi tingkat kekuatan struktur yang dikehendaki, semakin tinggi pulamutu beton yang dihasilkan.Kuat tekan beton umur 28 hari berkisar
antara 10-65MPa.Untuk struktur beton bertulang pada umumnya menggunakan beton dengankekuatan berkisar 17-30 MPa, sedangkan untuk beton prategang
berkisar 30-45MPa. Untuk keadaan dan keperluan struktur khusus, beton ready mix sanggupmencapai nilai kuat tekan 62 MPa dan untuk memproduksi beton
Universitas Sumatera Utara
40
kuat tinggitersebut umumnya dilaksanakan dengan pengawasan ketat dalam laboratorium Dipohusodo, 1993.
Beberapa faktor seperti ukuran dan bentuk agregat, jumlah pemakaiansemen, jumlah pemakaian air, proporsi campuran beton, perawatan
beton curing,usia beton ukuran dan bentuk sampel, dapat mempengaruhi kekuatan tekan beton.Kekuatan tekan benda uji beton dihitung dengan rumus :
f’c =
� �
.................................................................................... 2.1
Dimana :f’c : Kekuatan tekan MPa P : Beban tekan N
A : Luas permukaan benda uji mm
2
Pada saat dilakukan pengujian tekan pada benda uji dengan perencanaan yang mutu yang sama tentu pada akhirnya akan menghasilkan nilai uji tekan yang
masing-masing sedikit berbeda nilainya. Faktor perbedaan penyimpangan atau deviasi ini harus diperhatikan dalam menghitung besarnya nilai kuat tekan beton,
karena semakin besar penyimpangan maka akan semakin kecil nilai kuat tekan yang akan didapat.
menurut SK SNI 03-2847-2002 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung nilai deviasi standar S ditetapkan jika fasilitas
produksi beton pembuat beton mempunyai catatan hasil uji, dengan syarat : A.
Jenis bahan dasar beton serupa dengan yang akan dibuat.
Universitas Sumatera Utara
41
B. Kuat tekan beton yang disyaratkan pada kisaran 7 MPa dari kuat tekan yang
akan dibuat. C.
Jumlah contoh minimum 30 buah berurutan atau 2 kelompok sampel yang masing-masing berurutan dengan jumlah seluruhnya minimum 30 buah.
Nilai deviasi standar dihitung dengan rumus :
S = �
� �
′
� –�
′
��
2
n −1
.................................................................................... 2.2
Dimana : S : deviasi standar MPa
fc : Kuat tekan masing-masing sampel beton MPa f’cr : Kuat tekan rata-rata MPa
n : Banyaknya nilai kuat tekan beton
2.7 Absorpsi Beton