8
diketahui dari sifat-sifat beton segar, yaitu: kemudahan pengerjaan workability, pemisahan kerikil segregation, dan pemisahan air bleeding.
2.2.1 Kemudahan Pengerjaan Workability
Workability adalah bahan-bahan beton yang setelah diaduk bersama, akan menghasilkan adukan yang mudah diangkut, dituang, dicetak, dan dipadatkan,
tanpa terjadi perubahan yang menimbulkan kesukaran atau penurunan mutu. Unsur-unsur yang mempengaruhi workabilityadalah :
A. Jumlah air pencampur. Semakin banyak air yang dipakai, maka akan semakin mudah beton segar
itu dikerjakan, akan tetapi jumlahnya tetap diperhatikan agar tidak terjadi segregasi.
B. Kandungan semen. Penambahan semen ke dalam campuran memudahkan cara pengerjaan
adukan beton, karena diikuti dengan penambahan air campuran untuk memperoleh nilai FAS Faktor Air Semen tetap.
C. Gradasi campuran pasir dan kerikil. Bila campuran pasir dan kerikil mengikuti gradasi yang telah disarankan
oleh peraturan maka adukan beton akan mudah dikerjakan. Gradasi adalah distribusi ukuran dari agregat berdasarkan hasil persentase berat yang lolos
pada setiap ukuran saringan dari analisa saringan.
Universitas Sumatera Utara
9
D. Bentuk butiran agregat kasar Agregat berbentuk bulat-bulat lebih mudah untuk dikerjakan
.
E. Cara pemadatan dan alat pemadat. Bila cara pemadatan dilakukan dengan alat getar maka diperlukan tingkat
kelecakan yang berbeda, sehingga diperlukan jumlah air yang lebih sedikit daripada jika dipadatkan dengan tangan.
Konsistensikelecakan adukan beton dapat diperiksa melalui pengujian slump yang didasarkan pada SNI 03-1972-1990 atau ASTM C.143.Percoban ini
menggunakan corong baja yang berbentuk konus berlubang pada kedua ujungnya kerucut Abrams. Bagian bawah berdiameter 20cm, bagian atas berdiameter
10cm, dan tinggi 30cm, dilengkapi pegangan untuk mengangkat beton segar, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Kerucut Abrams
Ada tiga jenis slump yaitu slump sejati slump sebenarnya, slump geser dan slump runtuh.
Universitas Sumatera Utara
10
1. Slumpsejati sebenarnya merupakan penurunan umum dan seragam tanpa
ada adukan beton yang pecah, oleh karena itu dapat disebut slump yang sebenarnya. Nilai slump yang diambil adalah nilai penurunan minimum dari
puncak kerucut.
Gambar 2.2 Slump sejati sebenarnya
2. Slump geser terjadi bila sebagian puncaknya tergeser atau tergelincir ke bawah pada bidang miring. Nilai slumpyang diambil ada dua yaitu dengan
mengukur penurunan minimum dan penurunan rata-rata dari puncak kerucut.
Gambar 2.3
Slump geser
Universitas Sumatera Utara
11
3. Slump runtuh terjadi pada kerucut adukan beton dengan kondisi runtuh seluruhnya akibat adukan beton yang terlalu cair. Nilai yang diambil adalah
nilai penurunan minimum dari puncak kerucut.
Gambar 2.4 Slump runtuh
2.2.2 Pemisahan Kerikil Segregation