commit to user
12
3. Kesuksesan Karir
Penelitian  Poole  1993  menyimpulkan  bahwa  kesuksesan  karir dipengaruhi  oleh  kriteria  kesuksesan  karir  obyektif  maupun  kriteria  kesuksesan
karir  subyektif.  Lebih  lanjut  dinyatakan  Poole  bahwa  kriteria  kesuksesan  karir obyektif  maupun  kriteria  kesuksesan  karir  subyektif  berhubungan  secara  timbal
balik dan keduanya dipengaruhi oleh kultur dan struktur sosial melalui sosialisasi peranan  menurut  jenis  kelamin  dan  kepribadian,  pengalaman  peranan  keluarga
seperti kualitas peranan orang tua dan peluang serta hambatan organisasi seperti program  pengembangan  karir.  Kultur  dan  struktur  sosial  dibuat  untuk
membentuk  pengalaman  peranan  keluarga  dan  respon  terhadap  peluang  dan hambatan organisasi. Konsisten dengan saling ketergantungan antara lapisan kerja
dan  keluarga  Kanter  dalam  Kistyanto,  2005,  sebuah  hubungan  timbal  balik terbentuk di antara pengalaman peranan keluarga dengan peluang serta hambatan
organisasi.  Dalam  hal  ini  dinyatakan  bahwa  pengalaman  dalam  keluarga  dan peranan  organisasi  akan  mempengaruhi  respon  afektif  terhadap  hasil  kerja
kepuasan kerja dalam kesuksesan karir subyektif, khususnya kepuasan karir. Kesuksesan karir secara obyektif didefinisikan sebagai tingkat kesuksesan
yang  dapat  diukur  dan  diamati  secara  obyektif  seperti  gaji  atau  kompensasi  dan jabatan  manajerial  Melamed,  1996.  Kesuksesan  karir  secara  subyektif  dapat
diartikan sebagai perasaan yang dimiliki oleh seorang pegawai mengenai karirnya, seperti persepsi pencapaian karir dan prospek masa depan karirnya Aryee, 1994.
Individu  yang  memperoleh  kesuksesan  berkarir  secara  subyektif  akan  merasa lebih bahagia dan merasa lebih sukses dalam karir secara relatif walaupun mereka
commit to user
13
sebenarnya  tidak  mencapai  standar  kerja  yang  seharusnya.  Kesuksesan  karir secara  subyektif  juga  dapat  diukur  melalui  persepsi  pegawai  tentang  kesuksesan
karir dan kepuasan karir Burke, 1999. Arthur  dalam  Poon  2004  telah  menggambarkan  suatu  karir  seperti
sebuah “urutan adegan pengembangan dari pengalaman pekerjaan seseorang dari waktu ke waktu”. Akumulasi prestasi  yang timbul dari pengalaman pekerjaan ini
adalah  kesuksesan  karir  Judge,  1999.  Hasil  kesuksesan  karir  yang  disebabkan oleh  keadaan  luar  terdiri  dari  dua  hal  yaitu  secara  obyektif  dan  secara  subyektif.
Hasil kesuksesan karir secara obyektif meliputi hasil riil seperti upah dan promosi, relatif  lebih  tampak  dibanding  hasil  kesuksesan  karir  secara  subyektif  yaitu
kepuasan karir, yang tergantung pada suatu persepsi seseorang tentang suksesnya Judge, 1995.
Nabi  1999  menggolongkan  pegawai  berdasarkan  kesuksesan  karir obyektif dan subyektif ke dalam 4 golongan yaitu :
a. Golongan pemenang sukses berkarir secara obyektif dan subyektif
b. Golongan pemenang subyektif sukses berkarir secara subyektif, namun tidak
sukses secara obyektif c.
Golongan  korban  sukses  sukses  berkarir  secara  obyektif  namun  secara subyektif tidak sukses
d. Golongan  pegawai  frustrasi  tidak  sukses  berkarir  secara  obyektif  dan
subyektif.
commit to user
14
4. Definisi Persepsi