Metode Tes Teknik Pengumpulan Data

24 Peneliti dapat dengan bebas mengamati secara jelas subjeknya sedangkan para subjek tidak mengetahui apakah mereka sedang diamati atau tidak. Hal ini biasanya terjadi pada pengamatan terhadap sesuatu di laboratorium. Peran peneliti pada penelitian ini adalah pemeran serta sebagai pengamat karena peneliti memasuki latar penelitian dan tidak menjadi anggota penuh dari komunitas latar penelitian tersebut.

2. Metode Tes

Budiyono 2003: 54 mengungkapkan bahwa ”Metode tes adalah cara pengumpulan data yang menghadapkan sejumlah pertanyaan-pertanyaan atau suruhan-suruhan kepada subjek penelitian”. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes diagnostik berbentuk uraian. Tes diagnostik merupakan tes yang diberikan sesudah materi pembelajaran disajikan, tujuannya ialah untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan peserta didik pada materi tersebut Asmawi Zainul dan Noehl Nasution, 1995: 31. Suharsimi Arikunto 1996: 158 mengungkapkan bahwa ”Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan”. Validitas instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah validitas isi. Menurut Budiyono 2003: 58, ”Suatu instrumen dikatakan valid menurut validitas isi apabila isi instrumen tersebut telah merupakan sampel yang representatif dari keseluruhan isi yang akan diukur”. Sementara itu, Suharsimi Arikunto 1996 : 64 mengatakan bahwa ”Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan”. Tujuan dilakukannya uji validitas isi adalah informasi yang dibutuhkan dari soal tersebut diharapkan dapat muncul. Uji validitas dilakukan dengan penelaahan atau pengkajian butir-butir tes oleh validator yang telah ditentukan tanpa pengujian statistik. Budiyono 2003: 58 menyarankan langkah-langkah membuat tes yang harus ditempuh dalam usaha mempertinggi validitas isi dari soal tes tersebut, yaitu: a. Melakukan spesifikasi materi yang pernah diajarkan. commit to users 25 b. Menyusun kisi-kisi instrumen dengan cara membuat tabel yang memuat isi pokok bahasan yang akan diukur dan aspek tingkah laku yang akan dinilai. c. Menyusun soal-soal tes beserta kunci jawabannya. d. Melakukan penelaahan atau pengkajian butir-butir soal. Penelaahan ini dilakukan oleh validator yaitu orang yang dianggap mampu dan benar-benar menguasai materi yang dikaji. ”Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila hasil pengukuran dengan instrumen tersebut adalah sama jika sekiranya pengukuran tersebut dilakukan pada orang yang sama pada waktu berlainan, atau pada orang yang berlainan tetapi mempunyai kondisi yang sama pada waktu yang sama” Budiyono, 2003: 65. Jadi kereliabelan alat ukur adalah keajegan atau kekonsistenan alat ukur. Tes pada penelitian ini merupakan tes diagnostik yang menekankan pada isi atau informasi yang diberikan dan bukan pada prestasi belajar peserta didik sehingga pada tes ini tidak ada penskoran. Oleh karena itu, uji reliabilitas tidak perlu dilakukan.

3. Metode Wawancara