Definisi Stabilitas Keuangan Internasional

commit to user 49 Persamaan 2.13 menunjukkan hubungan antara EMP dengan kebijakan moneter, diukur melalui instrumen variabel domestic credit growth d . EMP dan domestic credit growth berdasarkan penelitian dapat bergerak secara bersama, tentunya dalam mengatur domestic credit growth, otoritas moneter mengaturnya melalui penetapan tingkat suku bunga. Dalam sebuah kasus untuk mengurangi fluktuasi EMP, bank sentral menaikkan tingkat suku bunga kontraksi moneter sehingga terjadi perbedaan antara suku bunga dalam negeri dan luar negeri, maka akan terjadi masuknya modal dari luar dan EMP dapat menurun. Penting untuk digarisbawahi asumsi yang berlaku didalam hubungan antara EMP dengan domestic credit, yaitu: a. Sistem kurs yang berlaku didalam perekonomian adalah sistem mengambang terkendali managed float b. Tingkat inflasi dunia sama dengan 0 c. Purchasing Power Parity tidak berlaku dan sama dengan 0

8. Definisi Stabilitas Keuangan Internasional

Stabilitas keuangan internasional sangat penting artinya karena dalam sistem keuangan internasional yang stabil, lembaga-lembaga keuangan dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga dapat mengalokasikan sumber daya secara efisien ke dalam kegiatan produktif, memprediksi sekaligus mengukur risiko finansial, dan ketahanan dalam menghadapi goncangan shocks . commit to user 50 Pelajaran berharga pernah dialami Indonesia ketika krisis keuangan 1998. Saat itu biaya yang harus dikorbankan sekitar 50 dari pertumbuhan PDB atau kedua termahal di dunia. Selain itu diperlukan kepercayaan dari publik yang lama akan sistem keuangan Indonesia sehingga sistem keuangan Indonesia sangat rentan terhadap berbagai kejutan dan menganggu roda perekonomian. Dengan demikian dapat dikatakan instabilitas sistem keuangan dapat mengakibatkan timbulnya beberapa kondisi yang tidak menguntungkan seperti, Sumber Bank Indonesia a. Transmisi kebijakan moneter tidak berfungsi secara normal sehingga kebijakan moneter menjadi tidak efektif. b. Fungsi intermediasi tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya akibat alokasi dana yang tidak tepat sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi. c. Ketidakpercayaan publik terhadap sistem keuangan yang umumnya akan diikuti dengan perilaku panik para investor untuk menarik dananya sehingga mendorong terjadinya kesulitan likuiditas. d. Sangat tingginya biaya penyelamatan terhadap sistem keuangan apabila terjadi krisis yang bersifat sistemik. Stabilitas keuangan secara luas dapat diartikan sebagai menghindari kegagalan lembaga keuangan dalam skala besar, dan menghindari gangguan serius terhadap fungsi intermediasi dari sistem keuangan IMF-WB, 2005. Menurut Bank Indonesia, Stabilitas keuangan adalah : commit to user 51 a. Sistem keuangan yang mampu mengalokasikan sumber dana dan menyerap kejutan shock yang terjadi sehingga dapat mencegah gangguan terhadap kegiatan sektor riil dan sistem keuangan. b. Sistem keuangan yang kuat dan tahan terhadap berbagai gangguan ekonomi sehingga tetap mampu melakukan fungsi intermediasi, melaksanakan pembayaran dan menyebar risiko secara baik. c. Suatu kondisi dimana mekanisme ekonomi dalam penetapan harga, alokasi dana dan pengelolaan risiko berfungsi secara baik dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Walaupun belum ada definisi yang universal mengenai financial stability, Andrew Crockett BIS mengemukakan bahwa untuk memahami financial stability , perlu dibedakan antara stabilitas moneter dengan stabilitas keuangan financial stability . Bila stabilitas moneter mengacu pada kestabilan nilai mata uang, maka stabilitas keuangan mengacu pada kestabilan institusi keuangan dan stabilitas pasar yang tergabung dalam sistem keuangan. Pada intinya, financial stability is avoidance of crises ” seperti ungkapan I.J. Mcfarlane, Gubernur Reserve Bank of Australia. Dengan demikian ada kaitan erat, dimana stabilitas moneter hanya bisa di capai dengan sistem keuangan yang stabil. Keterkaitan monetary dan financial stability erat kaitannya dengan keterbukaan perekonomian sebab semakin terbuka cenderung lebih rentan terhadap gangguan eksternal. Sehingga dalam praktiknya, untuk mencapai kestabilan makro secara komprehensif, maka diperlukan perpaduan kebijakan commit to user 52 ekonomi makro seperti kebijakan fiskal, moneter, mata uang, dan sektoral menuju pencapaian kestabilan internal dan kestabilan eksternal. Disisi lain penyatuan fungsi finansial stability tersebut dalam menjaga kestabilan moneter dinilai kurang kurang efektif, dikarenakan hal-hal berikut: a. Kompleksitas usaha lembaga keuanganbank telah berkembang begitu pesat sehingga sulit menentukan posisi unit usaha dalam konglomerasi yang besar. Disamping itu, kompleksitas instrumen keuangan dan luasnya cakupan daerah operasi. b. Dengan semakin majunya sistem informasi dan globalisasi operasi perusahaan keuanganbank, permasalahan yang terjadi di pasar internasional dapat berdampak langsung terhadap kondisi pasar domestik contagion effect. c. Capital outflow dan inflow semakin sulit untuk dikendalikan d. Kebijakan moneter dan fiskal yang kurang tepat memungkinkan untuk menimbulkan permasalahan di sektor keuangan dan bank e. Hutang luar negeri yang jatuh tempo di masa mendatang menyebabkan tekanan terhadap pasar valas sebab permintaan valas tak diimbangi dengann penawaran f. Struktur ekonomi yang terkonsentrasi pada beberapa kelompok usaha konglomerat akan dapat memberikan tekanan pada financial stability . commit to user 53 Mengingat sulitnya pencapaian stabilitas moneter, maka perlu dilakukan monitoring secara rutin terhadap komponen-komponen yang dapat memberikan gangguan kepada stabilitas keuangan.

9. Definisi Krisis Mata Uang