commit to user
62
2. Kerangka Pemikiran
Alur pemikiran model penelitian ini memiliki dua tujuan karakteristik. Karakteristik yang pertama adalah, bahwa penelitian ini berusaha untuk
menemukan variabel yang paling baik dalam mendeteksi kemungkinan terjadinya krisis dalam faktor jangka pendek maupun dalam jangka panjang.
Karakteristik kedua, bahwa penelitian ini dapat memonitor pergerakan shock dari variabel terhadap indikator krisis, sehingga dapat ditemukan tranmission channel
krisis nya dengan baik, agar dapat dilakukan survellaince yang tepat.
Gambar 2.1. Alur Pemikiran Metodologi Penelitian
Berdasarkan gambar 2.1, penelitian ini mempunyai metode bahwa penyaringan variabel dilakukan dengan menggunakan composite leading
indicator CLI, karena CLI mempunyai ketepatan yang lebih baik dalam
memberikan innformasi probabilitas terjadinya krisis dibandingkan dengan individual leading indicator
, seleksi terhadap variabel bertujuan untuk mengetahui dari sektor manakah krisis keuangan dapat dengan baik di monitor
probabilitas kejadiannya. Seleksi tahap pertama akan memberikan hasil satu sektor yang terpilih mempunyai probabilitas yang paling baik. Selanjutnya akan
1. Current Account 2. Capital Account
3. Financial Sector 4. Real Sector
5. Global Economy
1. Domestic Credit Growth
Seleksi Variabel Composite Leading Indice
Peramalan Terakhir
Vector Autoregression
commit to user
63 dipilih untuk masuk ke metode peramalan krisis keuangan terakhir menggunakan
VAR. Metode VAR digunakan untuk menganalisis efektivitas kebijakan moneter, dalam penelitian ini bridge penghubung yang akan mengukur
efektivitas kebijakan moneter terhadap EMP variabel krisis dan terhadap variabel shock hasil dari penyaringan CLI adalah variabel Domestic Credit
Growth , penggunaan variabel ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Evan Tanner 2001 bahwa varibel yang paling baik dalam mempengaruhi EMP adalah Domestic Credit Growth Tanner, 2001:330
sehingga tujuan dari penelitian ini yang membedakan dengan penelitian lainnya adalah akan diketahui apakah kebijakan moneter yang tepat pada saat sebelum
dan saat terjadinya krisis, yaitu apakah kebijakan moneter kontraksi atau longgar. Menggunakan VAR akan dihasilkan analisis yang berbentuk cerita menurut
periode waktu narrating approach. Data yang dianalisis dibagi menjadi dua periode. Periode pertama adalah tahun 1998.1 sampai dengan 2003.12 sebelum
UU BI No.3 tahun 2004 dan periode kedua adalah tahun 2004.1 sampai dengan 2008.12. sesudah penerapan UU. Pembagian periode ini berdasarkan aplikasi
kebijakan inflation targeting periode pertama masih menggunakan instrument base money
dan periode kedua sudah fokus hanya menggunakan suku bunga BI Rate
.
commit to user
64
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Pendekatan penelitian pada tulisan ini adalah pendekatan kuantitatif. Artinya tulisan ini berupaya mengukur suatu konsep variabel, sehingga lebih
mudah dipahami secara statistik. Terkait dengan penelitian EWS Ea rly Warning System
terhadap krisis keuangan di Indonesia, pendekatan yang digunakan adalah kombinasi pendekatan Composite Leading Indicator dan
Vector Autoregression VAR. Pendekatan Composite Leading Indicator
memungkinkan untuk mengetahui seperangkat gabungan variabel dengan akurasi yang lebih tinggi dalam membuat pemetaan sumbangan probabilitas
gabungan variabel terhadap krisis keuangan, efisiensi yang tinggi indikator noise
yang lebih rendah daripada sinyal baikcorrect signal, kemudian seperangkat variabel yang baik dalam menentukan terjadinya krisis dianalisis
Vector Autoregression . Data yang diambil adalah data runtut waktu time
series kuartalan 1998.1 s.d 2008.12, pada saat penggunaan metode VAR,
data akan di bagi break menjadi dua periode yaitu antara 1998.1 s.d 2003.12 kemudian 2004.1 s.d 2008.12, latar belakang pembagian ini adalah untuk
melihat dan bercerita narrating approach kebijakan moneter sebelum penerapan UU BI No.3 tahun 2004 dan saat penerapan UU BI No.3 tahun
2004.