xxxvi 3.
Aliran fluida sejati tidak akan dapat kembali, dan tegangan geser dinding biasa disebut gesekan kulit berpengaruh terhadap aliran fluida juga, pada
lubang pancar yang pendek, meskipun tidak terlalu jelas. Dalam pipa panjang, gesekan dinding mempunyai efek yang jelas terhadap aliran fluida.
4. Banyak sistem dalam bidang rekayasa yang meliputi baik aliran fluida
maupun pemindahan panas melalui saluran, dan pemahaman tentang proses aliran dibutuhkan sebagai syarat untuk dapat memahami proses perpindahan
panas. 5.
Aliran melalui kaskade dalam turbin atau kompresor misalnya boleh dianggap sebagai aliran di seputar sebuah bilah kipas atau sebagai aliran di
antara bilah-bilah kipas.
c. Laju Aliran Fluida
Banyak kriteria yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan fluida. Sebagai contoh, aliran dapat digolongkan sebagai aliran
steady
atau
unsteady
, satu-, dua-, atau tiga-dimensi, seragam atau tidak seragam, laminer atau turbulen,
dan dapat mampat atau tidak dapat mampat Olson et al., 1993. Sebuah klasifikasi yang penting sekali adalah klasifikasi yang
menggolongkan aliran sebagai aliran laminer atau turbulen. Perbendaan ini
didasarkan pada karakteristik internal aliran dan menentukan analisis macam apa yang diterapkan. Klasifikasi ini bergantung pada apakah gangguan sembarang
yang dapat dialami oleh suatu aliran akan memudar kemudian lenyap di arah hilir dari titik tempat kejadian ataukah gangguan-gangguan itu akan semakin besar dan
akhirnya mempengaruhi seluruh medan aliran dengan suatu komponen gerak yang tampak acak dan kacau.
Apabila sebuah aliran mempunyai kecepatan yang relatif rendah atau fluidanya sangat
viscous
, gangguan yang mungkin dialami oleh medan aliran itu akibat getaran, ketidakteraturan permukaan batas, dan sebagainya, relatif lebih
cepat teredam oleh viskositas fluida tersebut. Aliran yang demikian disebut aliran laminer. Dalam hal ini fluida dianggap bergerak dalam bentuk lapisan-lapisan
lamina
, dengan pertukaran molekuler yang hanya terjadi di antara lapisan yang berbatasan, lihat gambar 2.8.
xxxvii
Gambar 2.8 Pola aliran laminer dan turbulen
Sumber: Sunyoto dkk., 2008
Aliran turbulen dicirikan dari adanya ketidakteraturan lokal dalam medan aliran yang dipengaruhi oleh sifat-sifat mekanik seperti kecepatan, tekanan, atau
temperatur. Cara yang mudah untuk membuat visualisasi tentang sifat aliran tersebut adalah menganggap aliran itu tersusun dari sejumlah gumpalan fluida
diskret yang disebut
eddies
olakan, pusaran. Dalam aliran yang turbulen, olakan- olakan ini dianggap bergerak secara acak di seluruh medan aliran dan berinteraksi
hampir seperti molekul dalam aliran laminer. Perbedaan yang mendasar aliran laminer dan turbulen adalah gerak-gerak olakan ini jauh lebih efektif dalam
pengangkutan massa serta momentum fluidanya ketimbang gerak-gerak molekular.
d. Viskositas