Besarnya konsumsi energi dapat diperoleh melalui perkalian antara daya dengan sehingga data waktu pemanasan tidak dapat diperoleh. Pengukuran waktu yang

ci sehingga dilakukan perandoman ulang pada urutan eksperimen yang ditunjukkan tabel 4.6. Tabel 4.6 Perandoman ulang urutan eksperimen II Low Med High Comb 2 pemanas AC Rep 1 22 3 5 21 Rep 2 11 18 32 12 Rep 3 13 34 20 16 3 pemanas ABC Rep 1 35 6 4 1 Rep 2 23 17 29 26 Rep 3 9 15 2 27 4 pemanas ABCD Rep 1 30 7 19 8 Rep 2 10 28 36 33 Rep 3 24 14 31 25 Kecepatan Putaran Kipas Lokasi Pemanas yang Aktif Pembuktian bahwa perbedaan konsumsi energi pada level high dan medium tidak signifikan dilakukan dengan melakukan pengukuran energi yang dibutuhkan setiap level yaitu high, medium, dan low dalam menaikan temperatur. Hasil pengukuran energi pada tabel L1.8 menunjukkan bahwa perbandingan konsumsi energi pada level high dan medium dalam menaikan temperatur adalah sebanding, sedangkan level low membutuhkan energi yang lebih besar untuk menaikan temperatur yang sama. Kecepatan putaran kipas level kombinasi antara high–low dapat digunakan untuk mewakilkan level kombinasi antara medium–low.

4.3.2 Pengukuran konsumsi energi

Pengukuran konsumsi energi bertujuan mengetahui seberapa besar energi yang dibutuhkan temperatur control system untuk meningkatkan temperatur hingga sensor kendali bekerja menghasilkan kestabilan output CMC dalam range 33,5 ± 0,5 o

C. Besarnya konsumsi energi dapat diperoleh melalui perkalian antara daya dengan

waktu pemanasan. Pengukuran waktu dilakukan menggunakan stopwatch. cii Gambar 4.10 Pengukuran waktu pemanasan menggunakan stopwatch Hasil pengukuran yang dilakukan, lokasi pemanas AC dengan interaksi seluruh level kecepatan putaran kipas dan lokasi pemanas ABC dengan interaksi kecepatan putaran kipas level low dan medium tidak dapat meningkatkan temperatur hingga sensor kendali bekerja menghasilkan kestabilan output CMC dalam range 33,5 ± 0,5 o

C, sehingga data waktu pemanasan tidak dapat diperoleh. Pengukuran waktu yang

pemanasan dilakukan pada tanggal 1 Juni 2010 berdasarkan urutan perandoman eksperimen ditunjukkan pada tabel 4.7. Tabel 4.7 Waktu pemanasan yang dibutuhkan setiap treatment detik Low Med High Comb 2 pemanas AC Rep 1 Rep 2 Rep 3 3 pemanas ABC Rep 1 13 43 Rep 2 31 120 Rep 3 31 97 4 pemanas ABCD Rep 1 68 15 12 15 Rep 2 102 17 11 45 Rep 3 49 20 11 49 Lokasi Pemanas yang Aktif Kecepatan Putaran Kipas Daya diperoleh berdasarkan jumlah pemanas yang aktif dan kecepatan putaran kipas. Besarnya daya yang dibutuhkan dari masing-masing kombinasi antar level dari setiap faktor dapat dilihat pada tabel 4.8. Tabel 4.8 Daya yang dibutuhkan ciii Treatment Daya watt 3 high 1200,00 3 comb 933,33 4 low 533,33 4 med 1066,67 4 high 1600,00 4 comb 1066,67 Besarnya konsumsi energi dari temperatur control system diharapkan seminimal mungkin atau mendekati nol. Rekapitulasi hasil perkalian waktu dan daya yang dibutuhkan ditunjukkan pada tabel 4.9. Tabel 4.9 Konsumsi energi pada temperatur control system joule Low Med High Comb ABC Rep 1 15600,00 40133,33 Rep 2 37200,00 112000,00 Rep 3 37200,00 90533,33 ABCD Rep 1 36266,67 16000,00 19200,00 16000,00 Rep 2 54400,00 18133,33 17600,00 48000,00 Rep 3 26133,33 21333,33 17600,00 52266,67 Lokasi Pemanas yang Aktif Kecepatan Putaran Kipas

4.3.3 Eksperimen konfirmasi