Pelaksanaan Eksperimen I Fase desain,

lxxxiii H 02 : = 0 Perbedaan lokasi pemanas yang aktif tidak menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap konsumsi energi dari temperature control system .

3.2.3 Pelaksanaan Eksperimen I

Tahap ini dimulai dengan pra eksperimen, pengukuran selisih temperatur output dengan target, pengujian asumsi dan signifikansi, selanjutnya dilakukan penentuan setting level optimal. Dalam tahap ini diperoleh pemasangan lokasi sensor yang menghasilkan selisih temperatur terkecil antara temperatur output dengan target. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap ini, yaitu: 1. Pra eksperimen. Tahab pra eksperimen bertujuan untuk meng- fixed -kan level-level dari faktor jarak pemasangan sensor dan mendapatkan informasi awal mengenai karakteristik pemanasan pada lokasi pemasangan sensor yang tersedia, sehingga memperkecil error yang terjadi saat eksperimen. 2. Pengukuran selisih temperatur antara temperatur output dengan target. Pengukuran selisih temperatur dilakukan dengan pencarian selisih temperatur output dengan range target yaitu 33,5 ± 0,5 o C. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur temperatur output adalah sensor temperatur LM 35. Nilai output LM 35 akan dihubungkan ke ATmega 8535 dan ditampilkan dalam display LCD. Nilai selisih temperatur yang dihasilkan, diharapkan mendekati nol. 3. Uji asumsi. Pengujian asumsi perlu dilakukan agar metode dalam penelitian dapat diyakini memberikan hasil atau analisis yang valid, yaitu: a. Uji normalitas dengan metode lilliefors , Uji normalitas dilakukan terhadap keseluruhan data hasil observasi, dengan tujuan untuk mengetahui apakah data hasil observasi tersebut berdistribusi secara normal atau tidak. b. Uji homogenitas dengan bartlett test , lxxxiv Uji homogenitas dilakukan secara berpasangan antara variabel respon dalam masing-masing faktor. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk memastikan bahwa variansi nilai dependent variable tidak terkonsentrasi atau terkumpul pada level tertentu dari independent variable . c. Uji independansi, Uji independensi dilakukan untuk mengetahui bahwa error yang terjadi tidak berkorelasi tidak terlihat adanya pola tertentu jika error diplotkan. Setelah dilakukan uji asumsi-asumsi dan data hasil observasi dinyatakan normal, homogen dan independen, maka uji signifikansi dapat dilakukan. 4. Uji signifikansi. Data yang telah memenuhi syarat uji asumsi, kemudian dilanjutkan dengan uji signifikansi. Uji signifikansi dilakukan untuk mengetahui apakah faktor jarak pemasangan sensor berpengaruh signifikan terhadap nilai selisih temperatur output dengan target. Pengujian ini menggunakan metode one-way anova karena hanya terdapat satu faktor dalam eksperimen. 5. Penentuan setting level optimal. Setting level optimal ditentukan dengan memilih level terbaik dari faktor jarak pemasangan sensor. Setting level optimal ini digunakan sebagai rekomendasi instalasi sensor pada pipa.

3.2.4 Pelaksanaan Eksperimen II