Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

2. Pneumonia nosokomial onset lanjut Pneumonia nosokomial onset lanjut adalah pneumonia nosokomial yang terjadi pada hari rawat kelima atau lebih. Pneumonia nosokomial onset lanjut dibagi menjadi tanpa pemberian antibiotik sebelumnya dan dengan pemberian antibiotik sebelumnya. Pneumonia nosokomial onset lanjut tanpa pemberian antibiotik sebelumnya umumnya yang berasal dari mikroorganisme yang serupa dengan mikroorganisme pada pneumonia nosokomial onset awal ditambah dengan bakteri gram negatif yang resisten terhadap cephalosporin generasi pertama. Sedangkan pneumonia nosokomial onset lanjut dengan pemberian antibiotik sebelumnya sebagian besar disebabkan oleh mikroorganisme yang resisten berbagai antibiotik, misalnya Pseudomonas aeruginosa, Acinetobacter baumannii, dan gram positif seperti methicillin-resistant Staphylococcus aureus MRSA Kieninger dan Lipsett, 2009. Pada sebelum ini , untuk membedakan pneumonia onset awal 4 hari pertama dan pneumonia onset akhir setelah 4 hari dari ventilator-associated pneumonia VAP adalah sangat umum. Pneumonia onset awal diyakini bahawa penyebab terutama adalah disebabkan oleh bakteri gram negatif, seperti Haemophilus influenzae, dan methicillin meticillin sensitive Staphylococcus aureus MSSA dan Streptococcus pneumoniae. Manakala patogen penyebab pneumonia nosokomial onset lanjut yang paling umum ditemui adalah bakteri gram negative dengan tingkat resistensi antibiotik yang lebih tinggi seperti, Pseudomonas aeruginosa, Acinetobacter spp. atau methicillin-resistant S. aureus MRSA. Antimicrobial Agents and Chemotheraphy,2009.

2.1.3. Patogenesis Pneumonia Nosokomial

Patogenesis pneumonia nosokomial terjadi apabila mikroorganisme memasuki ke saluran napas bagian bawah. Sistem pernapasan manusia memiliki berbagai mekanisme pertahanan tubuh seperti barier anatomi, refleks batuk, sistem imunitas humoral dan seluler yang diperantarai oleh sel seperti fagosit, baik itu makrofag alveolar maupun neutrofil. Interaksi antara faktor host dan faktor risiko akan menyebabkan kolonisasi bakteri patogen di saluran napas bagian atas atau di lambung. Kolonisasi mikroorganisme pada saluran napas bagian atas sebagai titik awal yang berperanan penting dalam terjadinya pneumonia nosokomial. Apabila bakteri dalam jumlah besar berhasil masuk ke dalam saluran napas bagian bawah yang steril, maka pertahanan host yang gagal membersihkan inokulum dapat menimbulkan proliferasi dan inflamasi sehingga terjadi pneumonia Craven dan Steger, 1997. Mikroorganisme yang berasal dari tubuh endogen maupun mikroorganisme yang berasal dari luar tubuh eksogen merupakan penyebab utama pneumonia nosokomial. Mikroorganisme endogen merupakan penyebab tersering pneumonia nosokomial dibandingkan dengan mikroorganisme eksogen. Craven dan Steger, 1997. Patogenesis pneumonia nosokomial sering diawali dengan kolonisasi mikroorganisme terutama bakteri gram negatif di saluran pernapasan bagian atas yiatu orofaring, nasal, dan sinus atau di lambung dan selanjutnya bakteri tersebut akan teraspirasi ke dalam saluran napas bagian bawah. Kolonisasi diawali dengan perlekatan mikroorganisme pada sel-sel epitel kerana pengaruh virulensi bakteri vili, silia, kapsul, atau produksi elastase atau musinase, ataupun pengaruh faktor host gangguan mekanisme pembersihan mukosilier akibat gizi buruk, penurunan kesadaran, atau penyakit kritis, dan juga akibat pengaruh faktor lingkungan peningkatan pH lambung dan terdapat musin dalam sekresi pernapasan Craven dan Steger, 1997. Pada orang normal, dengan pertahanan tubuh yang baik juga dapat ditemukan bakteri gram negatif dalam jumlah yang sedikit sehingga mekanisme tubuh dapat mengeliminasi bakteri tersebut. Pada orang dengan penyakit kritis akibat disfungsi barrier pertahanan lokal ataupun adanya penurunan kesadaran maka akan terjadi peningkatan kolonisasi mikroorganisme tersebut .Craven dan Steger, 1997.