Tabel 2.3 Mikroorganisme Penyebab Pneumonia Nosokomial
Pneumonia onset awal pasien tanpa faktor risiko untuk mikroorganisme
resisten berbagai antibiotik Pneumonia onset lanjut pasien dengan faktor
risiko untuk mikroorganisme resisten berbagai antibiotik
Streptococcus pneumonia Haemophilus influenza
Methicillin-sensitif Staphylococcus aureus MSSA
Bakteri gram negatif enteral: . Escherichia coli
Klebsiella pneumonia Enterbacter spp.
Proteus spp Serratia marcescens
Seperti pada kelompok pneumonia onset awal ditambah:
Pseudomonas aeruginosa Klebsiella pneumonia extended spektrum b-
lactamaseESBL Acinetobacter spp
Methicillin-resistant Staphylococcus aureus MRSA
Legionella pneumophila
Torres dkk., 2006 Persentase bakteri yang resisten berbagai antibiotik lebih banyak ditemukan pada
pneumonia nosokomial onset lanjut seperti methicillin-resistant Staphylococcus aureus MRSA ditemukan sebesar 12-60 pada onset lanjut, sedangkan pada onset awal sebesar
6-30, sedangkan Pseudomonas aeruginosa ditemukan pada pneumonia nosokomial onset lanjut sebesar 1,5-30 sementara pada onset awal sebesar 0-10 Lagamayo,
2008.
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Intensive Care Unit ICU adalah bagian rumah sakit yang dilengkapi dengan staf
khusus dan perlengkapan yang khusus yang ditunjukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien -pasien yang menderita penyakit , cedera atau penyulit yang mengancam jiwa
atau potensial mengancam jiwa yang diharapkan masih dapat reversible. Umumnya pasien yang dirawat di ICU berada dalam keadaan tertentu, misalnya pasien dengan penyakit kritis
yang menderita kegagalan satu atau lebih dari sistem organnya Ignatius, 2012. Infeksi nosokomial menurut WHO adalah infeksi yang tampak pada pasien ketika
dirawat di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya selama 72 jam atau lebih, infeksi tersebut tidak tampak pada pasien ketika diterima di rumah sakit WHO, 2002.
Menurut kowalsky infeksi nosokomial yang dominan terjadi di rumah sakit disebabkan oleh dua faktor yaitu, faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi
flora normal dari pasien itu sendiri dan faktor eksternal meliputi lingkungan rumah sakit , makanan ,udara ,pemakaian infus, pemakaian kateter dalam waktu lama dan tidak diganti-
ganti, serta benda dan bahan-bahan yang tidak steril kowalsky, 2007. Data dari National Nosocomial Infections Surveillance System sejak Januari 1998
sampai Juli 1998 di Amerika hasil diperoleh delapan kuman terbanyak pada pasien di ICU yaitu coagulase-negatif stapyloccci, Staphlococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa,
Enterococci sp, Eschericha coli, Candida albicans dan Klebsiella pneumonia. Penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Vinci Edy pada 1 Januari 2004 - 31 Desember 2004 menggambarkan pola kuman tersering pada ICU RSUP Kariadi adalah jenis
Staphylococcus, Enterobacter dan Pseudomonas Vinci Edy, 2004 . Hasil ini berbeda
dengan yang didapatkan oleh Muhamad Wibowo Setiawan periode Juli-Desember 2009 dari data hasil uji kuman pasien di ruang rawat intensif RSUP Dr. Kariadi didapatkan
Enterobacter aerogenes diikuti Staphylococcus epidirmidis, Escherichia coli, Pseudomonas
aeruginosa, Candida spp. dan Acinobacter spp. Muhamad Wibowo Setiawan, 2009.
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimanakan gambaran pola kuman pada pasien pneumonia nosokomial di Ruang Rawat Inap Intensif RSUP H.Adam Malik Medan, Tahun 2014?.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran pola kuman pada pasien pneumonia nosokomial di Ruang Rawat Inap Intensif RSUP H. Adam Malik Medan, Tahun 2014.
1.3.2. Tujuan Khusus Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui distribusi penderita pneumonia nosokomial berdasarkan demografi,
yaitu usia dan jenis kelamin. 2.
Mengambarkan pola kuman terbanyak pada pasien yang di rawat di Rawat Intensif RSUP H.Adam Malik.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk : 1.
Memberi masukan mengenai gambaran pola kuman di rawat intensif kepada petugas kesehatan di RSUP Haji Adam Malik sebagai rujukan tambahan.
2. Menambah ilmu peneliti mengenai gambaran pola koman yang menyebabkan
infeksi nosokomial pada pasien yang di rawat di ICU. 3.
Memberi rujukan dan bimbingan untuk yang ingin melakukan penelitian yang berkaitan dengan judul ini.