Aspirasi Patogenesis Pneumonia Nosokomial

Gambaran 2.1: Foto Toraks Normal dan dengan Pneumonia Nosokomial Menurut kriteria American Thoracic Society ATS , pneumonia nosokomial berat adalah seperti berikut : a Dirawat di rawat inap intensif b Gagal nafas, sehingga pasien memerlukan alat bantu nafas atau membutuhkan oksigen untuk mepertahankan saturasi oksigen. c Ditemui perubahan pada gambaran radiologik secara progresif berupa pneumonia multilobar atau kaviti dari infiltrat paru. d Terdapat bukti-bukti seperti sepsis berat yang ditandai dengan hipotensi dan, ataupun disfungsi organ misalnya :  Syok , yaitu dimana tekanan sistolik 90mmHg atau distolik 60mmHg.  Pasien yang memerlukan vassopresor 4jam.  Jumlah urin yang dikeluarkan 20mljam atau total jumlah urin yang dikeluarkan 80ml4jam.  Pasien yang gagal ginjal akut dan harus dilakukan dialysis.

2.1.4.3. Pewarnaan gram dan kultur darah

Pewarnaan gram sputum dan kultur darah rutin dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis pneumonia nosokomial. Namun demikian kontaminasi dapat terjadi dari koloni bakteri di orofaring Griffin dkk,1994 .Kultur darah yang positif sangat membantu dalam menegakkan diagnosis pneumonia nosokomial ,tetapi hasil kultur darah yang positif jarang sekali ditemui , dan hanya terjadi pada 6 pada kasus Scheld dkk,1991 . Pewarnaan Gram dan kultur dahak yang dibatukkan, induksi sputum atau aspirasi sekret dari selang endotrakeal atau trakeostomi. Jika fasiliti memungkinkan dapat dilakukan pemeriksaan biakan kuman secara semikuantitatif atau kuantitatif dan dianggap bermakna jika ditemukan ≥ 106 colony-forming unitsml dari sputum, ≥ 105-106 colony-forming unitsml dari aspirasi endotrracheal tube, ≥ 104-105 colony-forming unitsml dari bronchoalveolar lavage BAL, ≥ 103 colony-forming unitsml dari sikatan bronkus dan paling sedikit 102 colony-forming unitsml dari vena kateter sentral. Dua set kultur darah aerobik dan anaerobik dari tempat yang berbeda lengan kiri dan kanan sebanyak 7 ml. Kultur darah dapat mengisolasi bakteri patogen pada 20 pasien. Jika hasil kultur darah + maka sangat penting untuk menyingkirkan infeksi di tempat lain. Pada semua pasien pneumonia nosokomial harus dilakukan pemeriksaan kultur darah. Kriteria dahak yang memenuhi syarat untuk pemeriksaan apusan langsung dan biakan yaitu bila ditemukan sel PMN 25lapangan pandang kecil lpk dan sel epitel 10lpk. Analisis gas darah untuk membantu menentukan berat penyakit. Jika keadaan memburuk atau tidak ada respons terhadap pengobatan maka dilakukan pemeriksaan secara invasif. Bahan kultur dapat diambil melalui tindakan bronkoskopi dengan cara bilasan, sikatan bronkus dengan kateter ganda terlindung dan bronchoalveolar lavage BAL. Tindakan lain adalah aspirasi transtorakal.CDC,1994

2.1.4.1. Penggunaan Protected Brush Specimen , dan Bronchoalveolor Lavage

Penegakkan diagnosis melalui cara ini, telah diteliti di Perancis, dan memberikan hasil yang lebih dalam mendiagnosis pneumonia nosokomial yang lebih berkaitan dengan ventilator mekanik Fagon dkk,2000.