35
gangguan  pada  mesin  mengakibatkan  mesin  tidak  dapat  melaksanakan  proses produksi sebagaimana mestinya
Kerusakan breakdowns atau kegagalan proses pada mesinpealatan yang terjadi  tiba-tiba.  Downtime  merupakan  kerugian  yang  dapat  terlihat  dengan  jelas
karena  terjadi  kerusakan  mengakibatkan  tidak  adanya  output  yang  dihasilkan disebabkan  mesin  tidak  berproduksi.  Data  waktu  downtime  dapat  dilihat  pada
tabel 4.1. Tabel 4.1. Data waktu kerusakan mesin Turbin Uap
Periode Total waktu breakdown
Jam
Januari Februari
Maret April
Mei 3
Juni Juli
Agustus 8
September Oktober
November Desember
Sumber : PT. PP London Sumatera Indonesia ,tbk Begerpang POM
4.1.2 Planned Downtime
Planned  Downtime  merupakan  waktu  yang  sudah  dijadwalkan  dalam rencana produksi, termasuk pemeliharaan terjadwal dan kegiatan manajemen yang
lain  seperti  pertemuan.  Pemeliharaan  terjadwal  dilakukan  oleh  pihak  perusahaan untuk  menjaga  agar  mesin  tidak  rusak  saat  proses  produksi  berlangsung.
Universitas Sumatera Utara
36
Pemeliharaan  ini  dilakukan  secara  rutin  dan  sesuai  jadwal  yang  dibuat  oleh departemen maintenance. Data waktu pemeliharaan dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Data waktu pemeliharaan mesin Turbin Uap
Periode Total waktu pemeliharaan
Jam
Januari Februari
Maret April
Mei 102,45
Juni 46
Juli Agustus
281,6 September
Oktober November
Desember Sumber : PT. PP London Sumatera Indonesia ,tbk Begerpang POM
4.1.3. Data Waktu Setup mesin Turbin Uap
Waktu  setup  adalah  waktu  dimana  mesin  Turbin  Uap  melakukan penyesuaian  hingga  menghasilkan  energibeban.  Waktu  yang  dibutuhkan  untuk
melaksanakan  setup  mesin  Turbin  Uap  mulai  dari  waktu  berhenti  sampai  proses untuk  untuk  produksi  berikutnya  adalah  20  menit.  Data  ini  merupakan  data
dimana  mesin  melakukan  start  up  serta  penyesuaian-penyesuaian  sebelum  mesin dapat  menghasilkan  produk,  adapun  data  waktu  setup  Turbin  Uap  dapat  dilihat
dari tabel 4.3.
Universitas Sumatera Utara
37
Tabel 4.3 Data waktu Set Up mesin Turbin Uap
Periode Total waktu set up
Jam
Januari 4
Februari 4,6
Maret 3,68
April 5,88
Mei 5,5
Juni 5
Juli 5,46
Agustus 6,9
September 0,23
Oktober 4,64
November 3,84
Desember 5,4
Sumber : PT. PP London Sumatera Indonesia ,tbk Begerpang POM
4.1.4. Data Waktu Produksi
Data produksi KWh Turbin Uap  di PT PP London Sumatera Indonesia, tbk Begerpang POM pada periode Januari 2015
– Desember 2015 adalah : a.  Total  available  time  adalah  total  waktu  Turbin  Uap  yang  tersedia  untuk
melakukan proses proses produksi dalam satuan jam. b.  Total  product  processed  adalah  energi  berat  total  produk  yang  diproses  oleh
Turbin Uap. c.  Total  good  product  adalah  energi  berat  total  produk  yang  baik  sesuai  dengan
spesifikasi produk yang telah ditentukan. d. Total actual hours adalah total waktu aktual proses operasi pada turbin uap.
e. Total reject energy adalah jumlah berat total produk yang ditolak karena cacat pada produk sehingga tidak sesuai dengan spesifikasi kualitas produk.
f. Total scrap jumlah energi yang digunakan Turbin Uap untuk melakukan siklus kembali.
Universitas Sumatera Utara
38
Tabel  4.4.  Data  Produksi  Turbin  KWh  Uap  periode  Januari  2015 – Desember
2015
Periode Total
Available Time
Jam Total
Actual Hours
Jam Total
Produksi KWh
Total Reject
Energy KWh
Total Scrap KWh
Januari 600
312 346,4
6,25 Februari
552 273
300,9 4,6
Maret 552
293 307,1
5,3 April
672 349
379,4 8,8
Mei 528
264 287,5
4 Juni
600 440
485,5 5,8
Juli 624
454 531,2
6,9 Agustus
552 134
143,6 4,6
September 552
501 568,7
4,9 Oktober
696 486
439,7 9,1
November 576
396 421,2
6 Desember
648 357
399 8,1
Sumber : PT. PP London Sumatera Indonesia ,tbk Begerpang POM Dari  tabel  4.4  diatas  dapat  kita  lihat  bahwa  produksi  arus  yang  tertinggi
adalah  pada  bulan  September  yaitu  sebesar  568,7  KWh.  Sementara  produksi terendah terdapat pada bulan Agustus yaitu hanya 143,6 KWh. Hal ini disebabkan
banyaknya  waktu  kerusakan  dan  waktu  pemeliharaan  yang  dilakukan  selama bulan  Agustus  tersebut.  Sehingga  mesin  turbin  uap  tersebut  sering  tidak
beroperasi pada jam – jam kerja yang seharusnya beroperasi.
Hal  tersebut  juga  sangat  dipengaruri  oleh  metode  penanganan  kerusakan yang  belum  signifikan.  Dimana  metode  penanganan  kerusakan  yang  dilakukan
oleh  perusahaan  tersebut  adalah  dengan  melakukan  negosiasi  dengan  kontraktor yang  bernaung  dalam  bagian  penanganan  kerusakan  mesin  tersebut.  Nah,  hal  ini
akan  memakan  waktu  yang  cukup  lama  dimana  kontraktor  harus  memeriksa terlebih  dahulu  seberapa  besar  kerusakan  mesin  tersebut,  lalu  menghitung  biaya
Universitas Sumatera Utara
39
yang  dikeluarkan.  Hal  ini  akan  menyebabkan  penanganan  terhadap  kerusakan mesin  tersebut  menjadi  lama  dan  menyebabkan  kerugian  bagi  perusahaan  secara
operasional.  Bilamana  perusahaan  mempunyai  teknisi  tersendiri  tanpa  harus mengandalkan  kontraktor,  maka  dipastikan  efisiensi  dan  kefektifan  dari  mesin
tersebut akan semakin meningkat.
4.2 Pengolahan Data