59
4.5 Usulan pemecahan masalah 4.5.1 Usulan penyelesaian masalah Six Big Losses
Tabel 4.17 Usulan penyelesaian masalah Six Big Losses
No.  Faktor – Faktor
Penyelesaian masalah 1.
Manusia
a. Operator kurang teliti
b. Penanganan kerusakan
a. Memberikan sanksi yang tegas,
Memberikan  motivasi  kerja  kepada  karyawan dengan menaikkan gaji dan tunjangan
b. Dibuat  pelatihan  khusus  terhadap  teknisi
perusahaan tersebut
2. Mesin
a. Adanya  komponen  yang
tidak asli b.
Gangguan tiba – tiba a.
Komponen  yang  asli  harus  diusahakan  untuk dipakai
b. Melakukan  pengecekan  sebelum
mesin dijalankan
3. Metode
a. Pemeliharaan  tidak  tepat
waktu a.
Melakukan pemeliharaan secara tepat waktu
4. Lingkungan
a. Kebersihan kurang terjaga
a. Menanamkan  kesadaran  kepada  operator  akan
kebersihan  dan  memperketat  pengawasan  dari shift engineer
4.5.2 Penerapan Total Produktive Maintenance TPM
Sebagaimana  yang  kita  ketahui  Total  Productive  Maintenance  juga termasuk dalam kegiatan pemeliharaan mandiri autonomous maintenance, kunci
keberhasilannya adalah pemeliharaan mandiri tersebut, karena melibatkan seluruh staf  pekerja  yang  mulai  dari  operator  sampai  kepada  pemimpin  perusahaan.
Dengan  kata  lain  adanya  kegiatan  autonomous  maintenance  ini  maka  seluruh operator akan terlibat dalam melakukan pemeliharaan dan perawatan mesin serta
peralatan  yang  digunakan,  dan  para  pemimpin  juga  ikut  ambil  bagian  dalam melakukan pemeliharaan dan perawatan mesin tersebut.
Universitas Sumatera Utara
60
Sistem  pelaksanaan  kegiatan  pemeliharan  yang  diterapkan  di  PT.  PP London Sumatera Indonesia Begerpang POM adalah pemeliharaan yang terencana
yang  dapat  dilihat  dari  Bab  IV,  memiliki  jadwal  pemeliharaan.  Walaupun terencana,  mesin  terkadang  mengalami  perhentianyang  diakibatkan  oleh
terjadinya trip yang mungkin terekam maupun tidak terekam. Hal  yang  mempengaruhi  nilai  efektivitas  mesin  adalah  kemampuan
operator dalam mengawasi operasi serta memelihara mesin dengan baik. Untuk itu perlu  adanya  pendidikan  yang  dapat  mengubah  pola  pikir  dari  operator  supaya
tidak  hanya  menggunakan  mesin  namun  bisa  juga  memelihara  mesin.  Agar  hal tersebut  dapat  tercapai  maka  diperlukan  usaha  dan  waktu  untuk  dapat  melatih
operator memahami dan memperlakukan autonomous maintenance. Pemeliharaan mandiri autonomous maintenance yang dapat dilakukan operator antara lain :
1.  Membersihkan  mesin  Turbin  Uap  dari  kotoran-kotoran  yang  melekat,  dari pelumas yang menempel dan dari dari debu kotoran.
2.  Memantau  kerja  mesin,  apakah  beroperasi  dengan  baik  dengan  mencatat fenomena yang terjadi pada mesin.
3.Memeriksa  pelumasan,  jika  perlu  lakukan  pergantian  dan  melakukan pengencangan terhadap mur yang longgar.
4. Melakukan pemeliharaan mandiri dengan menggunakan check sheet. 5. Tetap melakukan pemeriksaan yang sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan
6. Mengganti komponen - komponen yang rusak.
Universitas Sumatera Utara
61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari pengolahan dan analisa data maka dapat disimpulkan bahwa : 1.
Persentase  rata  –  rata  OEE  Turbin  Uap  PT.  PP  London  Sumatera Indonesia,  tbk  Begerpang  POM  tahun  2015  adalah  65,08  .  Nilai  ini
masih dibawah standar JIPM yaitu sebesar 85,0
2.  Faktor Losses terbesar yang adalah IdlingMinor Stoppages Losses dengan
persentase  85,44  .  Nilai  ini  menunjukkan  mesin  sering  berhenti  secara berulang-ulang  atau  mesin  beroperasi  tanpa  menghasilkan  produk  dan
mengalami kehilangan waktu sebesar 2449,54 jam,
5.2 Saran
Setelah melakukan pengolahan dan analisa data maka peneliti memberikan saran  kepada  PT.  PP  London  Sumatera  Indonesia,  tbk  Begerpang  POM,  sebagai
berikut : 1.
Dengan nilai OEE yang diperoleh mesin turbin uap hanya rata – rata 65,08 pada  periode  2015,  sudah  seharusnya  menerapkan  sistem  perawatan
mesin dengan Total Productive Maintenance agar produktivitas pun lebih optimal lagi.
2. Sebaiknya  dilakukan  perhitungan  OEE  untuk  semua  mesin  sehingga
efektivitasnya dapat diketahui demi evaluasi kedepannya. 3.
Pergantian  ataupun  perhentian  mesin  diwaktu  yang  seharusnya  harus dilakukan,  karena  pemeliharaan  itu  sangat  penting  menjaga  supaya
keberlangsungan masa pakai mesin lebih awet. 4.
Perusahaan  sebaiknya  menanamkan  kesadaran  kepada  seluruh  karyawan dalam upaya peningkatan produktivitas hasil yang di dapat sehingga dapat
menguntungkan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara