Perhitungan Rate Of Quality Product RQP

43 Persentase Performance Efficiency seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.6 diatas, nilai tertinggi terdapat pada bulan September yaitu 99,98 yang bahkan mendekati sempurna dan terendah terdapat pada bulan Februari yaitu 53,32 . Penyebabnya adalah waktu yang seharusnya digunakan untuk proses produksi tidak seimbang dengan nilai hasil produksi dari mesin tersebut. Pada gambar 4.2. dapat kita lihat bahwa perolehan nilai Performance Efficiency turbin uap tergolong kurang bagus, karena hanya pada bulan septembember yang melewati standar yang sudah ditetapkan oleh JIPM yaitu 95 .

4.2.3. Perhitungan Rate Of Quality Product RQP

Rate of quality product adalah rasio produk yang baik good products yang sesuai dengan spesifikasi kualitas produk yang telah ditentukan terhadap jumlah produk yang diproses. Perhitungan rate of quality product menggunakan data produksi pada tabel 4.4. . Dalam perhitungan ratio rate of quality product ini, process amount adalah total product processed sedangkan defect amount adalah total broke product, dengan rumusan sebagai berikut : Rate of quality product untuk bulan January 2015 adalah : − Dengan perhitungan yang sama untuk menghitung rate of quality product mesin Turbin Uap periode januari 2015 – desember 2015. Tabel 4.7 Perhitungan Rate of quality product periode January 2015 – Desember 2015 Periode Total Processed amount KWh Defect amount Total Scrap KWh Rate of Quality Product Januari 346,4 6,25 98,20 Februari 300,9 4,6 98,47 Maret 307,1 5,3 98,27 Universitas Sumatera Utara 44 Tabel 4.7. Lanjutan April 379,4 8,8 97,68 Mei 287,5 4 98,61 Juni 485,5 5,8 98,81 Juli 531,2 6,9 98,70 Agustus 143,6 4,6 96,80 September 568,7 4,9 99,14 Oktober 439,7 9,1 97,93 November 421,2 6 98,58 Desember 399 8,1 97,97 Sumber : Hasil Pengolahan data Gambar 4.3. Diagram perbandingan Rate of Quality Product mesin Turbin Uap Begerpang POM periode 2015 dengan standar JIPM Tabel 4.7 diatas menjelaskan bahwa rasio kualitas terbaik itu terdapat pada bulan September yaitu dengan nilai 99,14 dan terendah terdapat pada bulan agustus yaitu dengan persentase 96,80 . Tinggi rendahnya persentase tersebut disebabkan oleh nilai Total Produksi KWh dan Total Scrap yang terjadi pada mesin tersebut dan pada periode itu. Gambar 4.3. menjelaskan bahwa perolehan Rate of Quality Product selama tahun 2015 menunjukkan ketidakstabilan yang kurang bagus dan masih banyak dibawah standar JIPM. 95,5 96 96,5 97 97,5 98 98,5 99 99,5 Jan u ar i Fe b ru ar i Ma re t Ap ri l Me i Ju n i Ju li Agu stu s Se p te m b e r Ok to b e r N o v e m b e r De se m b e r Per sen tase Periode 2015 Rate of Quality Product STANDAR JIPM Universitas Sumatera Utara 45

4.2.4. Perhitungan Overall Equipment Effectiveness OEE

Dokumen yang terkait

Integrasi Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis untuk Meningkatkan Efektivitas Mesin Hammer Mill di PT. Salix Bintama Prima

12 167 136

Penerapan Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listriktenaga Gas Gt 2.1 Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

29 159 132

Pengukuran Nilai Overall Equipment Effectiviness (OEE) Sebagai Dasar Implementasi Total Productive Maintenance (TPM) (Studi Kasus di PT INALUM Batu Bara Sumatera Utara)

11 110 156

Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi Pada Pabrik RSS PT. Perkebunan Nusantara II Kebun Batang Serangan.

1 52 148

Studi Aplikasi Total Productive Maintenance Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness Di PT. Rolimex Kimia Nusa Mas

1 37 117

Study Peningkatan Overall Equipment Effectiveness Melalui Penerapan Total Productive Maintenance Di PTPN IV PKS Pasir Mandoge

19 90 160

Penerapan Total Productive Maintenance Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi Dengan Meggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness DI PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para

2 46 124

IMPLEMENTASI TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DALAM PENINGKATAN EFISIENSI PRODUKSI DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS DI PT. MULTI BINTANG INDONESIA

1 6 69

Studi Penerapan Total Productive Maintenance Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan Six Big Losses pada Generator Diesel Type 700 di PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk Bagerpang POM

2 13 92

Analisis Total Productive Maintenance untuk Peningkatan Efisiensi Produksi dengan Menggunakan Metode Overall

2 5 11