Perhitungan Overall Equipment Effectiveness OEE

45

4.2.4. Perhitungan Overall Equipment Effectiveness OEE

Setelah nilai availability, performance efficiency dan rate of quality product pada mesin Turbin Uap diperoleh maka dilakukan perhitungan nilai overall equipment effectivenes OEE untuk mengetahui besarnya efektivitas penggunaan mesin Turbin Uap pada Begerpang POM. Perhitungan OEE adalah perkalian nilai-nilai availability, performance efficiency dan rate of quality product yang sudah diperoleh. OEE = AV x PE x RQP OEE Turbin Uap pada periode Januari 2015 adalah : OEE = 99,97 x 56,38 x 98,20 = 54,99 Dengan perhitungan yang sama, kita bisa hitung pada bulan berikutnya. Tabel 4.8 Nilai Overall Equipment Effectiveness OEE mesin Turbin Uap periode January 2015 – Desember 2015 Sumber : Hasil Pengolahan data Periode Availability Performance Efficiency Rate of Quality Product OEE Januari 99,97 56,38 98,20 54,99 Februari 99,96 53,32 98,47 52,07 Maret 99,97 54,33 98,27 53,03 April 99,97 55,25 97,68 53,49 Mei 99,24 66,87 98,61 64,62 Juni 99,96 85,78 98,81 83,99 Juli 99,97 83,3 98,70 81,50 Agustus 96,93 54,52 96,80 49,86 September 99,96 99,98 99,14 99,07 Oktober 99,98 61,69 97,93 60,01 November 99,97 71,41 98,58 69,92 Desember 99,97 60,23 97,97 58,51 Universitas Sumatera Utara 46 Dari Tabel 4.8 diatas tentang nilai Overall Equipment Effectiveness OEE mesin Turbin Uap periode January 2015 – Desember 2015 dapat kita lihat bahwa perolehan OEE tertinggi terdapat pada bulan September yaitu sebesar 99,07 . Dan perolehan terendah terdapat pada bulan Agustus denga nilai 49,86 . Hal ini sangat dipengaruhi oleh nilai dari ketiga faktor tersebut yaitu Availability, Performance Efficiency, dan Rate of Quality Product. Dimana dalam perhitungan ketiga faktor tersebut termasuk didalamnya waktu yang tersedia selama bulan ke bulan yaitu jumlah hari kerja dikalikan dengan jumlah total waktu selama satu hari yaitu 24 jam, waktu kerusakan, waktu pemeliharaan, total waktu operasi, total waktu operasi yang seharusnya ataupun total waktu yang ideal, total waktu penstabilan selama mesin melakukan pemanasan, total jumlah energy yang dihasilkan oleh mesin Turbin Uap tersebut, dan juga total energy yang terbuang. Dalam hal ini, pengerjaan ulang energy tidak ada karena produk yang dihasilkan adalah berupa arus listrik. Jadi semua terpakai.

4.2.5. Perhitungan Six Big Losses

Dokumen yang terkait

Integrasi Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis untuk Meningkatkan Efektivitas Mesin Hammer Mill di PT. Salix Bintama Prima

12 167 136

Penerapan Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listriktenaga Gas Gt 2.1 Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

29 159 132

Pengukuran Nilai Overall Equipment Effectiviness (OEE) Sebagai Dasar Implementasi Total Productive Maintenance (TPM) (Studi Kasus di PT INALUM Batu Bara Sumatera Utara)

11 110 156

Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi Pada Pabrik RSS PT. Perkebunan Nusantara II Kebun Batang Serangan.

1 52 148

Studi Aplikasi Total Productive Maintenance Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness Di PT. Rolimex Kimia Nusa Mas

1 37 117

Study Peningkatan Overall Equipment Effectiveness Melalui Penerapan Total Productive Maintenance Di PTPN IV PKS Pasir Mandoge

19 90 160

Penerapan Total Productive Maintenance Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi Dengan Meggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness DI PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para

2 46 124

IMPLEMENTASI TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DALAM PENINGKATAN EFISIENSI PRODUKSI DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS DI PT. MULTI BINTANG INDONESIA

1 6 69

Studi Penerapan Total Productive Maintenance Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan Six Big Losses pada Generator Diesel Type 700 di PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk Bagerpang POM

2 13 92

Analisis Total Productive Maintenance untuk Peningkatan Efisiensi Produksi dengan Menggunakan Metode Overall

2 5 11