19
Pilar 3, Planned Maintenance System bertujuan untuk menyusun perencanaan
maintenance system secara komprehensif.
Pilar 4, Operations and Maintenance Skill Training bertujuan untuk menyusun
perencanan peningkatan skill operator mesin dan personel maintenance.
Pilar 5, Maintenance Prevention Management bertujuan untuk menyusun konsep
maintenance manajemen perawatan mesin yang sesuai dengan iklim dan budaya perusahaan.
Pilar 6, Quality Maintenance : Bertujuan untuk memuaskan konsumen melalui
tingginya kualitas tanpa cacat manufaktur.
Pilar 7, TPM in Adminstrative and Support Department bertujuan untuk
membentuk personel yang berfungsi untuk mengelola adminstrasi TPM.
Pilar 8, Building a safe, enviro and friendly system bertujuan untuk membangun
lingkungan kerja yang aman dan berwawasan lingkungan.
2.3.3. Manfaat dari Total Productive Maintenance TPM
Adapun manfaat dari Total Productive Maintenance TPM tersebut antara lain adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan produktivitas alat
2. Mengurangi waktu kerusakan alat
3. Meningkatkan kapasitas pabrik
4. Menurunkan biaya – biaya produksi dan perawatan
5. Mendekati zero equipment – caused defects
6. Mencapai kepuasan kerja job satisfaction
7. Meningkatkan pengembalian return perusahaan
8. Meningkatkan kepuasan dan kepercayaan diri operator dan karyawan
pada umumnya. 9.
Menjaga lingkungan kerja tetap bersih, rapi dan menarik. 10.
Membawa kebiasaan baik bagi operator. 11.
Saling berbagi pengetahuan dan pengalaman terkait.
Universitas Sumatera Utara
20
2.3.4. Analisa Produktivitas : Six Big Losses Enam Kerugian Besar
Kegiatan dan tindakan-tindakan yang dilakukan dalam TPM tidak hanya berfokus pada pencegahan terjadinya kerusakan pada mesinperalatan dan
meminimalkan downtime mesinperalatan. Akan tetapi banyak faktor yang dapat menyebabkan kerugian akibat rendahnya efisiensi mesinperalatan saja.
Rendahnya produktivitas mesinperalatan yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan sering diakibatkan oleh penggunaan mesinperalatan yang tidak
efektif dan efisien dimana terdapat enam faktor yang disebut enam kerugian besar six big losses. Menurut Gaspertz, efisiensi adalah ukuran yang menunjukkan
bagaimana sebaiknya sumber-sumber daya digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan output. Efisiensi merupakan karakteristik proses mengukur
performansi aktual dari sumber daya relatif terhadap standar yang ditetapkan. Sedangkan efektivitas merupakan karakteristik lain dari proses mengukur derajat
pencapaian output dari sistem produksi. Efektivitas diukur dari aktual output rasio terhadap output direncanakan. Dalam era persaingan bebas saat ini
pengukuran sistem produksi yang hanya mengacu pada kuantitas output semata akan dapat menyesatkan, karena pengukuran ini tidak memperhatikan
karakteristik utama dari proses yaitu : kapasitas, efisiensi dan efektivitas. Menggunakan mesinperalatan seefisien mungkin artinya adalah memaksimalkan
fungsi dari kinerja mesinperalatan produksi dengan tepat guna dan berdaya guna. Untuk dapat meningkatkan produktivitas mesinperalatan yang digunakan
maka perlu dilakukan analisis produktivitas dan efisiensi mesinperalatan pada six big losses. Adapun enam kerugian besar six big losses tersebut adalah
sebagai berikut: 1. Kerugian Waktu Downtime
a. Kerusakan peralatan Equipment FailureBreakdown b. Persiapan peralatan Set-up and Adjustment
2. Kehilangan Kecepatan Speed Losses a. Gangguan kecil dan waktu nganggur Idling and Minor Stoppages
b. Kecepatan rendah Reduced Speed Losses
Universitas Sumatera Utara
21
3. Produk Cacat Defect a. Cacat produk dalam proses Process Defect Losses
b. Hasil rendah Reduced Yield Losses
2.3.5. OEE Overall Equipment Effectiveness