Penyiapan Inokulum Bta Penelitian Pendahuluan

2. Penelitian Utama

a. Penyiapan Media Fermentasi

Susunan media fermentasi yang akan dibuat dalam penelitian ini adalah ampas tahu 20 dan limbah cair tahu 80. Jenis dan jumlah mineral yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan yang digunakan oleh Dulmage dan Rhodes 1971, yaitu 0.3 gl MgSO 4 .7H 2 O, 0.02 gl MnSO 4 . H 2 O, 0.02 gl ZnSO 4 .7 H 2 O, 0.02 gl FeSO 4 .7 H 2 O, dan 1.0 gl CaCO 3 . Persiapan media fermentasi yang dilakukan adalah sebagai berikut: ampas tahu dan CaCO 3 masing-masing dilarutkan dan disterilkan secara tersendiri. Bahan- bahan media ampas tahu, limbah cair tahu, urea dan mineral-mineral dicampur diatas pemanas berpengaduk. Setelah itu didinginkan sampai ± 50 C dan pH diatur hingga 7.2. Kemudian bahan-bahan media dibagi-bagi dalam beberapa labu Erlenmeyer. Ampas tahu + CaCO 3 dan limbah cair tahu disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121 C selama 15 menit. Setelah steril dan dingin, ampas tahu + CaCO 3 dan limbah cair tahu dicampurkan menjadi satu sesuai formulasi yang ditentukan kemudian ditambahkan bahan-bahan lain secara aseptik.

b. Fermentasi

Fermentesi Bta dilakukan dengan kondisi fermentasi sebagai berikut : fermentasi dilakukan dalam labu Erlenmeyer 500 ml pada suhu 28 – 32 C, volume media fermentasi 100 ml, diinkubasi menggunakan rotary shaking incubator dengan kecepatan 180 rpm, dan dipanen pada waktu inkubasi 36 jam. Fermentasi dilakukan dua kali ulangan. Perlakuan pemberian stater pada media adalah 10 . Gambar 6. Inkubasi pada rotary shaking incubator

c. Pemanenan

Pemanenan campuran spora kristal bahan aktif bioinsektisida Bta dilakukan pada waktu akhir inkubasi 36 jam. Hasil pemanenan tersebut dilakukan sentrifugasi selama 15 menit dengan kecepatan 17,000 rpm. Hasil sentrifugasi filtrat dan padatan disaring oleh kertas saring untuk menghasilkan padatan halus. Pada padatan halus diukur bobot biomassa kering, sedangkan pada filtrat dianalisis total gula sisa, dan efisiensi penggunaan substrat. Adapun diagram alir proses pemanenan dan formulasi produk ini dapat dilihat pada Gambar 8.

d. Formulasi Produk

Padatan hasil sentrifuse di freeze dryer. Sebelum dikeringbekukan freeze drying, padatan hasil sentrifuse ditambah laktosa sebanyak 6 dari total padatan hasil sentrifuse yang dihasilkan Vandekar dan Dulmage 1982. Laktosa sebagai bahan pengisi filler sekaligus berfungsi untuk melindungi kristal protein. e. Penyimpanan Sebelum dilakukan tahap penyimpanan bioinsektisida Bta dikemas dengan plastik metalized berukuran 10 cm x 15 cm x 10 mm dengan bobot 0.01 gram bioinsektisida Bta per kemasan. Plastik tersebut kemudian direkatkan dengan alat sealer. Gambar 7. Bioinsektisida Bta dalam kemasan plastik metalized Ada dua perlakuan penyimpanan yang diaplikasikan pada Bioinsektisida Bta yaitu: a. Bioinsektisida dikemas dengan kemasan plastik metalized. b. Bioinsektisida yang telah dikemas kemudian disimpan dalam kulkas pada suhu 5°C dan dalam inkubator pada 2 dua suhu penyimpanan yang berbeda, yaitu suhu, suhu 25°C, dan suhu 35°C yang di dalamnya diberi wadah berisi air untuk menjaga kelembaban udara agar tetap tinggi. Penyimpanan di masing-masing perlakuan dilakukan selama 1 bulan. Analisa terhadap sampel dilakukan sebanyak dua kali seminggu selama 1 bulan. Analisa dilakukan dengan tujuan mengetahui perubahan biologis selama penyimpanan. Kemudian dilakukan analisis jumlah spora hidup, toksisitas, dan potensi produk.

f. Analisa Produk Sebelum dan Setelah Penyimpanan

Pengujian produk Bta yang dilakukan adalah meliputi penentuan jumlah spora hidup VSC yang terkandung dalam produk bioinsektisida atau campuran spora-kristal hasil fermentasi dan pengujian toksisitas terhadap larva ulat Croccidolomia binotalis C. binotalis yang dinyatakan dalam LC 50 dengan metode bioassay. LC 50 dapat ditentukan dengan menggunakan analisis probit program Probit Quant software dari Steve Maund, University of Wales, College of Cardiff, Inggris. Hasil tertinggi dari program Probit tersebut merupakan produk terpilih yang akan dihitung harganya secara kasar. Pengujian dilakukan sebelum produk di freeze drying, setelah di freeze drying, sebelum dan sesudah dilakukan