III. METODOLOGI PENELITIAN
A. BAHAN DAN ALAT
1. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kultur Bacillus thuringiensis subsp. aizawai Bta yang diperoleh dari IPB culture collection IPBCC. Substrat yang
digunakan adalah ampas tahu dan limbah cair tahu yang diperoleh dari Industri Tahu Cibanteng. Kubis yang digunakan diperoleh dari pasar-pasar tradisional dan super
market. Serta larva ulat Croccidolomia binotalis ulat kubis yang diperoleh dari Laboratorium Fisiologi dan Toksin Departemen Hama dan Penyakit Tanaman, Fakultas
Pertanian, IPB. Mineral yang digunakan adalah MgSO
4
.7H
2
O, MnSO
4
. H
2
O, ZnSO
4
.7H
2
O, FeSO
4
.7H
2
O, CaCO
3
, dan urea. Bahan-bahan yang digunakan untuk analisa adalah nutrien agar NA, nutrien broth NB, HCl, NaOH, CH
3
COOH, H
2
SO
4
pekat, fenol, garam fisiologis, etanol 95 , aqua destilata, prostiker, plastik metalized, dan spiritus.
2. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi otoklaf, oven, lemari es, inkubator, rotary shaking incubator, neraca analitik, desikator, spektrofotometer, freeze
dryer, loop inokulasi, tanur, dan alat-alat gelas lainnya seperti labu Erlenmeyer, fermentor labu kocok 500 ml, tabung reaksi, tabung ulir, pipet, bunsen, cawan petri,
cawan porselin, dan gelas piala.
B. METODE PENELITIAN
1. Penelitian Pendahuluan
a. Analisa Bahan Baku
Analisa ini bertujuan untuk mengetahui komposisi awal media yang digunakan, yaitu media sumber karbon dan nitrogen. Analisis media sumber karbon dan nitrogen
meliputi analisa kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar serat, dan kadar substrat pati sisa. Prosedur lengkap analisa dapat dilihat pada Lampiran 1.
Hasil analisis kimia ampas tahu dan limbah cair tahu dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Hasil analisis kimia ampas tahu dan limbah cair tahu
Komponen Kadar bobot bb
Kadar Limbah ampas tahu
Limbah cair tahu Urea
Air 89.75 99.00 -
Abu 5.20 0.43 -
Protein 2.63
0.13 -
Nitrogen N 0.42
0.02 46.67
Karbon C 5.64
0.27 20.00
Lemak 0.53 0.79 -
Berdasarkan perhitungan bobot molekul Analisis awal media fermentasi bertujuan untuk mengetahui kadar karbon dan
nitrogen yang digunakan dalam persiapan media fermentasi. Pada Tabel 5 dapat dilihat bahwa ampas tahu dan limbah cair tahu telah mengandung senyawa-senyawa
yang dibutuhkan oleh mikroorganisme. Sehingga pada penelitian ini, ampas tahu dan limbah cair tahu dapat digunakan sebagai sumber karbon yang potensial pada media
fermentasi Bt sebagai bioinsektisida. Rasio karbon C dan nitrogen N yang diharapkan dalam penelitian ini adalah
7 : 1. Hal ini didasarkan pada hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Wicaksono 2002 yang menyatakan bahwa tingkat toksisitas tertinggi dihasilkan dari
perbandingan karbon dan nitrogen CN ratio adalah 7 : 1. Namun rasio karbon C dan nitrogen N yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah 13.43 : 1. Sehingga perlu
ditambahkan urea pada media sebanyak 2.07 gl untuk memperoleh CN ratio 7 : 1. Hasil perhitungan penambahan urea untuk memperoleh CN ratio 7 : 1 dapat dilihat
pada Lampiran 2.
b. Penyiapan Inokulum Bta
Inokulum kultur bibit fermentasi disiapkan secara bertahap mengikuti metode Vandekar dan Dulmage 1982. Diagram alir persiapan inokulum disajikan pada
Gambar 5.
Gambar 5. Diagram Alir Persiapan Inokulum Tabel 4. Hasil analisis kimia ampas tahu dan limbah cair tahu lanjutan
Komponen Kadar bobot bb
Kadar Limbah ampas tahu
Limbah cair tahu Urea
Serat 2.21 0.01 -
Karbohidrat by different
2.31 - -
InokulumStarter Satu loop biakan
Bta Inokulasi pada 50 ml media NB dalam labu Erlenmeyer 250 ml labu pembibitan 1
Inkubasi dalam rotary shaking incubator 200 rpm, 30 C, 12 jam
Kultur digunakan untuk menginokulasi labu pembibitan II 5 5 ml dari volume media kedua 100 ml
Inkubasi dalam rotary shaking incubator 200 rpm, 30 C, 12 jam