Bakteri Asosiatif Karang Lunak

longicirra Manuputty, 1986. Karang lunak juga bersimbiosis mutualisme dengan beberapa mikroorganisme seperti bakteri. Simbiosis karang lunak dengan oganisme lain dapat terjadi baik pada permukaan tubuh epifit dan di dalam jaringan tubuh endofit Mearns-Spargg et al., 1998.

2.2. Bakteri Asosiatif Karang Lunak

Bakteri laut umumnya dapat berasosiasi dengan organisme laut lainnya seperti karang lunak, spons, dan moluska. Bakteri asosiasi merupakan komunitas bakteri yang hidup bersama dengan biota lain dan melakukan berbagai macam pola hubungan interaksi yang paling penting dan mendasar dalam ekologi di lingkungan laut Munn, 2004. Asosiasi bakteri dengan organisme laut dapat mempengaruhi proses metabolisme bakteri. Oleh karena itu bakteri asosiatif memiliki kecenderungan menghasilkan senyawa bioaktif yang lebih tinggi daripada bakteri yang hidup planktonik Nofiana et al., 2009; Armstrong et al., 2001. Beberapa senyawa bioaktif yang dihasilkan oleh bakteri asosiatif adalah senyawa yang dapat digunakan sebagai pertahanan terhadap patogen dan organisme fouling Murniasih, 2005. Hal tersebut disebabkan oleh adanya kompetisi hidup yang tinggi antar bakteri dan keterbatasan nutrisi Mearns-Spargg et al.,1998. Kompetisi ruang dan nutrisi dapat menginduksi bakteri untuk menghasilkan senyawa dengan berbagai aktivitas biologis, misalnya antimikroba. Sehingga dapat dikatakan bahwa produksi senyawa antimikroba merupakan salah satu cara bakteri beradaptasi terhadap lingkungan dengan tujuan bakteri mempertahankan diri. Bakteri asosiasi dapat ditemukan juga pada permukaan tubuh dan jaringan karang lunak. Permukaan tubuh karang lunak dilapisi oleh lendir yang banyak mengandung bakteri dan bersifat tidak merusak inangnya Kim, 1994. Bakteri yang disolasi dari avertebrata laut merupakan sumber yang menjanjikan dalam pencarian produk hayati laut dengan berbagai aktivitas biologis. Raveendran dan Limna 2009 menyatakan bahwa Pseudoalteromonas tunicata yang diisolasi dari tunicate Ciona intensitanalis, memperlihatkan adanya aktifitas antifouling melawan larva Balanus amphitrite dan Ciona intestinalis. Selain itu juga Alteromonas sp. yang diisolasi dari sponge Halichondria okadai yang menghasilkan ubiquinone-8 metabolit penghambat mampu menghambat terbentuknya biofilm. Bukti-bukti keterlibatan bakteri asosiasi dalam menghasilkan senyawa bioaktif menjadikan bakteri asosiasi tersebut sebagai hal yang sangat penting dalam bidang biologi laut dan produk alami laut. Hal tersebut dikarenakan potensi yang dimilikinya dapat menjadi sumber baru sehingga dapat menyelesaikan masalah suplai produk alami laut tanpa harus melakukan pemanenan biomassa inang secara berlebihan Li, 2009.

2.3. Senyawa Bioaktif sebagai Sumber Antifoulant Alami