Berdasarkan hasil analisis spikula, Sd memiliki spikula berbentuk club yaitu kumparan kecil dengan salah satu ujung yang melebar. Sementara spikula pada Ls
memiliki bentuk seperti kapstan yaitu kumparan kecil berujung tumpul dengan tonjolan duri yang menggerombol teratur.
Kedua jenis karang lunak tersebut dipilih sebagai organisme uji dikarenakan keberadaan spesies tersebut yang sangat melimpah di alam. Di Indonesia,
terutama di kepulauan Seribu jenis-jenis karang lunak didominasi berturut-turut oleh genus Sinularia, Sarcophyton, Lobophytum, Lobularia, dan Nephtea
Manuputty, 1986. Selain kelimpahannya yang sangat tinggi, karang lunak tersebut juga telah terbukti pada beberapa penelitian oleh adanya indikasi
kandungan senyawa bioaktif yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri pembentuk biofilm dan penempelan teritip Radjasa et al., 1999. Sehingga
kemungkinan besar mengindikasikan bakteri yang hidup berasosiasi dengan karang lunak tersebut juga dapat menghasilkan senyawa bioaktif seperti
inangnya.
4.3. Isolasi Bakteri Asosiatif Karang Lunak Sd dan Ls
Bakteri laut umumnya memiliki kecenderungan untuk berasosiasi dengan organisme laut lainnya seperti bakteri kemosintetik yang biasa hidup pada
jaringan tubuh cacing laut . Penelitian ini juga telah membuktikan bahwa bakteri laut memiliki kecenderungan untuk hidup berasosiasi dengan karang lunak.
Berdasarkan hasil isolasi diperoleh sejumlah koloni bakteri yang hidup berasosiasi dengan karang lunak. Jumlah total koloni bakteri asosiasi yang tumbuh dalam
media SWC dihitung dalam CFU Colony Forming Unit per mL biakan disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4. Jumlah koloni bakteri asosiasi CFUmL pada kedua jenis karang lunak No
Spesies Jumlah Bakteri Asosiasi
CFUmL 1
Sinularia dura Sd 1,7 x 10
6
2 Lobophytum strictum Ls
3 x 10
4
Sumber data: Diolah dari Lampiran 6
Berdasarkan hasil perhitungan total bakteri pada kedua jenis karang lunak dapat diketahui bahwa jumlah bakteri asosiasi Sd lebih banyak dibandingkan
dengan jumlah bakteri asosiasi Ls. Hal tersebut dapat disebabkan oleh adanya perbedaan struktur morfologi dari masing-masing inangnya. Sd memiliki
morfologi yang tidak keras dengan spikula berukuran kecil. Sementara Ls memiliki morfologi yang kaku dan agak keras dengan spikula yang tersebar secara
merata sehingga bakteri yang menempel pada permukaan karang lunak Ls menjadi lebih mudah lepas ketika terbilas arus. Hal tersebut diperkuat oleh
pernyataan Ismet 2007 bahwa organisme dengan morfologi yang tidak keras dan susunan spikula yang tidak terlalu padat memiliki bakteri simbion yang lebih
banyak dibandingkan organisme yang memiliki morfologi yang lebih kaku dan mengandung spikula yang tersebar merata. Sebaran koloni bakteri asosiasi kedua
karang lunak setelah diisolasi pada media agar SWC dapat dilihat pada Gambar 9.
a
b
Gambar 9. Penyebaran koloni bakteri asosiasi karang lunak a Sd dan b Ls
Bentuk koloni Elevasi koloni
Tepi koloni Warna koloni Bentuk sel
Gram SD1
Bulat Datar
Licin Putih
Coccus -
SD2 Bulat
Datar Licin
Putih basil
+ SD3
Bulat Cembung
Licin Putih
basil pendek -
SD4 Bulat
Datar Licin
Putih krem basil pendek
- SD5
Bulat Cembung
Licin Putih
basil pendek +
SD6 Bulat
Cembung Licin
Putih krem Coccus
- SD7
Bulat Datar
Licin Putih
Coccus -
SD8 Bulat
Datar Berombak
Putih Coccus
+ SD9
Bulat Datar
Licin Putih bening
basil pendek -
SD10 Bulat
Datar Licin
Putih krem Coccus
- SD11
Bulat Cembung
Licin Putih
Coccus +
SD12 Bulat
Cembung Berombak
Putih basil pendek
- SD13
Bulat Datar
Licin Putih bening
basil pendek -
SD14 Bulat
Cembung Licin
Putih krem basil pendek
- SD15
Bulat Datar
Licin Putih krem
Coccus -
SD16 Bulat
Datar Licin
Putih krem basil pendek
+ Morfologi bakteri
Isolat bakteri
Bentuk koloni Elevasi koloni
Tepi koloni Warna koloni Bentuk sel
Gram LS1
Tak beraturan Datar
Berombak Putih
basil pendek -
LS2 Bulat
Cembung Licin
Putih krem Coccus
- LS3
Bulat Cembung
Licin Putih bening
Coccus -
LS4 Tak beraturan
Datar Licin
Putih krem basil pendek
- LS5
Bulat Cembung
Berombak Putih krem
Coccus -
LS6 Bulat
Cembung Licin
Putih krem Coccus
- LS7
Bulat Cembung
Licin Putih
Coccus -
LS8 Bulat
Cembung Licin
Putih krem basil pendek
+ Isolat bakteri
Morfologi bakteri
Berdasarkan hasil pengamatan koloni bakteri terisolasi dari segi bentuk, warna, elevasi, dan tepian koloni diperoleh 16 isolat bakteri asosiasi Sd dengan
kode isolat SD1-SD16 Tabel 5 dan 8 isolat bakteri asosiasi Ls dengan kode isolat LS1-LS8 Tabel 6. Hasil pewarnaan Gram menunjukkan bahwa bakteri
yang berhasil diisolasi dari karang lunak Sd, sebelas isolat diantaranya merupakan bakteri Gram - dan lima isolat berasal dari bakteri Gram +. Sementara hampir
semua isolat bakteri yang berasosiasi dengan Ls berasal dari bakteri Gram -, namun terdapat satu isolat yang berasal dari bakteri Gram +. Hasil pewarnaan
Gram disajikan pada Lampiran 7. Tabel 5. Karakterisik morfologi koloni bakteri asosiasi Sd
Tabel 6. Karakteristik morfologi koloni bakteri asosiasi Ls
4.4. Isolasi bakteri pembentuk biofilm