Sumberdaya Usaha Permata Anggrek

47 Karyawan ini memiliki bidang kerja, antara lain: a Perawatan tanaman anggrek berupa penyiraman, pemupukan, penyemprotan hama dan penggantian media tanam tanaman anggrek b Memasarkan tanaman anggrek di dalam kebun c Menjaga dan mengusahakan kebersihan kebun secara keseluruhan d Melaporkan kondisi baik jumlah tanaman dan kebutuhan akan sarana produksi kepada penanggung jawab harian

5.3 Sumberdaya Usaha Permata Anggrek

Sumberdaya yang dimiliki oleh Permata Anggrek secara keseluruhan dapat dibagi kedalam tiga bagian, yaitu: sumberdaya manusia atau tenaga kerja, sumberdaya fisik dan sumberdaya keuangan atau permodalan. Sumberdaya manusia adalah kekuatan tenaga kerja yang dimiliki oleh Permata Anggrek dalam menjalankan usahanya baik di bidang produksi, pemasaran dan administrasi atau pencatatan. Sumberdaya fisik adalah keseluruhan aset fisik yang dimiliki oleh Permata Anggrek untuk menjalankan usahanya berupa bangunan rumah anggrek, alat dan perlengkapan produksi. Sumberdaya keuangan merupakan keragaan sumber-sumber keuangan Permata Anggrek dalam memulai dan menjalankan usaha.

5.3.1 Tenaga Kerja

Tenaga kerja memiliki peran yang cukup penting dalam proses berjalannya usaha dalam pencapaian visi perusahaan. Tenaga kerja memiliki fungsi dalam menjaga efisiensi dan efektivitas dari organisasi. Pemimpin Permata Anggrek juga menyadari akan peran penting dari tenaga kerja, dan berusaha untuk mencari tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan Permata Anggrek. Permata Anggrek dalam proses perekrutan tenaga kerjanya memberikan beberapa persyaratan yang berbeda dan tergantung pada posisi bidang kerja yang akan dikerjakan. Saat ini Permata Anggrek hanya memiliki tiga orang tenaga kerja yang memiliki bidang kerja yang berbeda dan fungsinya dalam struktur organisasi. Pada awalnya jumlah tenaga kerja yang ikut berkontribusi dalam perjalanan usaha berjumlah lima orang, namun dengan semakin sulitnya usaha anggrek dendrobium 48 jumlah tenaga kerja ini dikurangi demi tercapainya efisiensi biaya tetapi dengan tetap memprioritaskan kualitas dan kelanjutan usaha. Sistem penggajian tenaga kerja yang diterapkan oleh Permata Anggrek tergolong sudah efektif untuk luasan lahan seluas 1200 meter 2 . Sistem penggajian Permata Anggrek pada awalnya ditetapkan secara bulanan, tetapi dikarenakan mental tidak disiplin tenaga kerja yang terkadang tidak hadir pada jadwal yang sudah ditentukan, maka satu orang tenaga kerja diupah dengan sistem pembayaran harian, tetapi tetap dibayarkan pada akhir bulan. Gaji yang dikeluarkan oleh Permata Anggrek untuk sistem bulanan sebesar Rp 650.000,- per bulan sedangkan untuk sistem harian sebesar Rp 32.500,- per hari. Para karyawan yang bekerja juga disediakan fasilitas tempat tinggal, makan harian dan biaya komunikasi. Fasilitas ini merupakan bentuk pelayanan perusahaan diluar gaji yang diberikan. Latar belakang pendidikan tenaga kerja yang dimiliki oleh Permata Anggrek cukup bervariasi. Ada yang lulusan Sekolah Menegah Atas dan Sekolah Dasar. Pemilik yang sekaligus menjabat sebagai pemimpin Permata Anggrek berlatar belakang pendidikan sarjana teknik elektro dan magister manajemen. Latar belakang pendidikan masing-masing tenaga kerja juga merupakan dasar penentuan Permata Anggrek dalam menentukan bidang kerja yang menjadi tanggung jawab setiap karyawan. Sistem jadwal kerja yang berlaku di Permata Anggrek disusun secara sistematis dan dijadwal agar tidak ada satu hari pun yang kosong libur. Jadwal kerja yang berlaku di Permata Anggrek adalah delapan jam per hari yang dimulai dari pukul 07.00 WIB sampai 16.00 WIB dengan waktu istirahat satu jam pada pukul 12.00 WIB hingga 13.00 WIB. Dalam satu minggu para tenaga kerja hanya bekerja selama lima hari, tetapi dengan catatan hari Sabtu dan hari Minggu tidak libur. Permata Anggrek mengganti jadwal libur dari hari sabtu dan hari minggu ke hari lain dikarenakan umumnya pada hari tersebut aktivitas penjualan lebih sibuk dibandingkan dengan hari biasa. 49

5.3.2 Sumberdaya Fisik

Sarana dan prasarana fisik yang digunakan oleh Permata Anggrek tidaklah seluruhnya murni milik pemilik, ada beberapa yang masih sewa berdasarkan kontrak per tahun. Tanah atau lahan yang digunakan sebagai sarana utama dengan luasan 1.200 m 2 masih bersumber dari sewa dengan pemilik lahan. Aset asli yang murni dimiliki oleh Permata Anggrek antara lain berupa: a Bangunan rumah anggrek yang terbuat dari konstruksi besi dan paranet untuk mengatur intensitas cahaya yang tepat bagi tanaman anggrek. Terdapat dua buah rumah anggrek yang menjadi tempat produksi anggrek. b Rak-rak paralon semi beton untuk tempat memajang pot-pot tanaman anggrek. Rak-rak ini memiliki lebar sekitar satu meter dan panjang yang berbeda-beda. Masing masing rak dapat menampung puluhan hingga ratusan pot tanaman anggrek. c Instalasi irigasi yang bersumber dari air tanah untuk mengairi seluruh tanaman anggrek. d Bangunan tempat penjualan anggrek dan tempat untuk proses pencatatan atau administrasi sederhana.

5.3.3 Sumberdaya Modal

Pada awal pendirian usaha Permata Anggrek pemilik mengandalkan modal sendiri dalam mengusahakan usahanya. Modal awal berjumlah Rp 100.000.000,- dan semua dana ini digunakan untuk membangun rumah anggrek yang pada awalnya berbahan dasar kayu dan bambu serta pembelian tanaman anggrek. Namun selanjutnya usaha Permata Anggrek juga mendapatkan tambahan dana dari pihak luar yaitu dari Perusahaan PT Pertamina melalui Program Kemitraan Bina Lingkungan PKBL. Jumlah dana yang diterima Permata Anggrek adalah Rp 50.000.000,- pada tahun 2007 dan ditambah lagi sebesar Rp 70.000.000,- pada tahun 2008. Keseluruhan dana ini digunakan untuk membiayai semua kegiatan produksi dan pemasaran produk anggrek. 50

5.4 Unit Bisnis