32
terlihat bahwa daerah Bogor merupakan salah satu produsen anggrek yang terbesar di Jawa Barat. Pada tahun 2007 Bogor memproduksi anggrek sebanyak
1.878.403 tangkai. Proporsi produksi anggrek daerah Bogor sebesar 72,44 persen dari total produksi anggrek Jawa Barat, Karawang 21,34 persen dan Cirebon
sebesar 6,21 persen. Berdasarkan data ini dapat disimpulkan bahwa perkembangan tanaman anggrek secara umum berkembang dengan baik di daerah
Bogor. Dinas Pertanian Kota Bogor mencatat ada empat perusahaan yang
memfokuskan usahanya dalam usaha budidaya dan penjualan tanaman anggrek dendrobium, yaitu: Puspa Pesona, Tyas Orchids, Pesona Anggrek dan Permata
Anggrek. Penelitian ini akan dikhususkan pada Permata Anggrek dikarenakan pengalaman perusahaan yang sudah mengusahakan tanaman anggrek dendrobium
sejak tahun 2004. Permata Anggrek juga telah diakui oleh Perhimpunan Anggrek Indonesia PAI sebagai salah satu anggota pada regional Bogor. Permata
Anggrek juga merupakan salah satu mitra Dinas Pertanian Kota Bogor untuk menjadi pendamping bagi sebuah kelompok tani anggrek yang berada di daerah
Pasir Mulya. Disamping itu pihak pemerintah khususnya Departemen Pertanian juga sering mengunjungi perusahaan ini untuk mengadakan pelatihan dan transfer
pengetahuan terkait budidaya dan distribusi tanaman anggrek. Pengambilan data pada Permata Anggrek dilaksanakan pada bulan Februari-April 2011.
4.2 Jenis dan Sumber Data
Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kualitatif merupakan data yang bentuknya
berupa keterangan dan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan penelitian yang bukan angka non numerik. Dalam penelitian ini data kualitatif terdiri dari fakta-fakta
tentang perkembangan anggrek dendrobium, teknis pelaksanan usaha, kondisi usaha, peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam usaha anggrek
dendrobium, dan hal lainnya yang terkait dengan penelitian. Berbeda dengan data kualitatif, dalam data kuantitatif bentuknya merupakan fakta dan informasi
tentang usaha anggrek dendrobium yang sudah disusun dan lebih terukur. Data kuantitatif ini terdiri dari informasi tentang omzet perusahaan, jumlah penjualan,
dan perkembangan harga jual anggrek.
33
Berdasarkan sumbernya data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui proses wawancara
yang dilakukan dengan bagian pemilik perusahaan, karyawan perusahaan, konsumen dan pihak-pihak yang terkait dengan topik penelitian khususnya dalam
bidang penjualan anggrek dendrobium. Data primer ini merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber atau objek penelitian, sehingga dalam
pencariannya banyak menggunakan wawancara, teknik observasi, pengamatan, dan studi kasus di Permata Anggrek. Data sekunder merupakan data pendukung
yang tidak langsung ditemukan oleh peneliti, data ini diperoleh melalui studi literatur dan penelusuran dari berbagai literatur yang ada di Permata Anggrek,
Badan Pusat Statistik, Dinas Hortikultura Departemen Pertanian, Perpustakaan Institut Pertanian Bogor, website internet, buku-buku dan jurnal yang terkait
dengan perkembangan tanaman anggrek dendrobium. Hal ini dimaksudkan untuk mendukung penelitian agar lebih jelas dan spesifik.
4.3 Teknik Pengumpulan Data