Teknik Pengumpulan Data Metode Analisis Data

33 Berdasarkan sumbernya data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui proses wawancara yang dilakukan dengan bagian pemilik perusahaan, karyawan perusahaan, konsumen dan pihak-pihak yang terkait dengan topik penelitian khususnya dalam bidang penjualan anggrek dendrobium. Data primer ini merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber atau objek penelitian, sehingga dalam pencariannya banyak menggunakan wawancara, teknik observasi, pengamatan, dan studi kasus di Permata Anggrek. Data sekunder merupakan data pendukung yang tidak langsung ditemukan oleh peneliti, data ini diperoleh melalui studi literatur dan penelusuran dari berbagai literatur yang ada di Permata Anggrek, Badan Pusat Statistik, Dinas Hortikultura Departemen Pertanian, Perpustakaan Institut Pertanian Bogor, website internet, buku-buku dan jurnal yang terkait dengan perkembangan tanaman anggrek dendrobium. Hal ini dimaksudkan untuk mendukung penelitian agar lebih jelas dan spesifik.

4.3 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa cara, yaitu disesuaikan dengan subjek yang akan dicari informasinya. Bentuk-bentuk teknik pengumpulan data, yaitu: 1. Wawancara dan diskusi yang digunakan untuk memperoleh data yang sesuai dengan kondisi yang sebenarnya terjadi memeriksa kebenaran. Namun wawancara juga diperlukan untuk menggali informasi yang lebih mendalam. Teknik pengumpulan data ini banyak dilakukan di lingkungan Permata Anggrek, mulai dari pemilik perusahaan, karyawan, dan para konsumen serta penyedia kebutuhan produksi dan penjualan anggrek dendrobium. 2. Observasi atau pengamatan yang digunakan untuk penggalian informasi dengan melihat secara langsung suatu proses atau kegiatan yang sulit dijelaskan dengan teknik wawancara. Observasi juga dibutuhkan untuk melihat lebih detil dan spesifik tahapan penjualan anggrek dendrobium pada Permata Anggrek. 3. Kuesioner yang digunakan untuk mengarahkan pertanyaan agar sesuai dengan topik sehingga tidak keluar dari kajian. Selain itu, kuesioner juga 34 diharapakan dapat memberikan gambaran tentang karakteristik konsumen yang berbelanja di Permata Anggrek. Kuesioner ini akan digunakan untuk mencari peluang terjadinya penjualan yang baik, normal dan buruk dalam Permata Anggrek. Keseluruhan teknik ini digunakan bersamaan dan disesuaikan dengan kondisi dan situasi Permata Anggrek.

4.4 Metode Analisis Data

Pengkajian dan pembahasan dalam penelitian ini dilakukan dengan pengolahan data dan informasi berupa data primer dan sekunder. Data ini diolah dan dianalisis melalui beberapa metode pengolahan data yang dikelompokkan kedalam dua jenis metode yaitu: metode analisis deskriptif kualitatif dan metode analisis risiko kuantitatif. Metode analisis yang digunakan disesuaikan dengan tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis pengaruh diversifikasi terhadap upaya Permata Anggrek dalam mengurangi risiko pada usaha penjualan anggrek dendrobium. Analisis risiko digunakan untuk menghitung nilai risiko diversifikasi terhadap penjualan yang dihadapi Permata Anggrek. Analisis risiko ini akan menggunakan data kuantitaif yang diperoleh dari Permata Anggrek. Sumber data yang digunakan berupa jumlah penjualan anggrek dendrobium, laporan biaya, penerimaan dan pendapatan perusahaan dan persediaan tanaman. Satuan waktu data yang digunakan adalah bulanan yang dimulai dari bulan Agustus 2009 sampai Maret 2011. Periode data yang berjumlah 20 bulan ini sudah cukup untuk menggambarkan kondisi terbaru terkait risiko pada diversifikasi dendrobium pada Permata Anggrek. Analsisis deskruptif digunakan untuk mengidentifikasi penyebab risiko serta melihat strategi penanganan risiko yang telah diterapkan. Jenis data yang digunakan dalam metode deskriptif ini adalah data dan informasi kualitatif yang diperoleh dari hasil wawancara disertai diskusi dengan pihak Permata Anggrek. 35

4.4.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan analisis yang banyak diterapkan untuk menganalisis sikap manajemen internal Permata Anggrek dalam membuat keputusan pada saat dihadapkan pada situasi penjualan yang sangat riskan. Selain itu analisis ini juga digunakan untuk mendapatkan gambaran yang lengkap terkait proses penetapan kebijakan Permata Anggrek dalam hal penjualan. Efektif atau tidaknya pola manajemen risiko perusahaan juga merupakan bidang yang dikaji dengan analisis deskriptif ini. Harapannya ialah dengan adanya analisis deskriptif ini dapat membantu melengkapi analisis risiko yang bersifat kuantitatif.

4.4.2 Analisis Risiko

Analisis risiko yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran untuk menilai penyimpangan. Penyimpangan dalam hal ini diartikan sebagai selisih antara target atau harapan perusahaan dengan realita yang diterima. Bentuk- bentuk alat ukur yang digunakan adalah instrumen dasar dalam ilmu statistik yaitu: ragam variance, simpangan baku standard deviation, dan koefisien variasi coefficient variation. Ukuran-ukuran simpangan ini juga dibantu oleh alat ukur lainnya yaitu perhitungan peluang dan expected return.

4.4.2.1 Analisis Risiko Tunggal

Analisis kuantitatif diawali dengan menentukan besarnya peluang. Penentuan peluang diperoleh berdasarkan dari suatu kejadian pada kegiatan budidaya yang dapat diukur dari pengalaman yang telah dialami oleh perusahaan. Peluang dari masing-masing kegiatan budidaya akan diperoleh pada tiga kondisi yaitu tertinggi, normal dan terendah. a. Peluang probability Menurut Darmawi 2010, dari sudut pandang empiris maka probabilitas dapat dipandang sebagai frekuensi terjadinya event dalam jangka panjang yang dinyatakan dalam persentase. Dalam perhitungan nilai risiko nilai peluang menjadi sangat penting karena akan sangat menentukan nilai dan besaran risiko yang dihadapi perusahaan. 36 Untuk penelitian ini, peluang bersumber dari data fisik penjualan yang dikelompokkan menjadi tiga jenis kondisi yaitu: kondisi tertinggi, normal dan terendah. Pengukuran peluang P pada setiap kondisi diperoleh dari frekuensi kejadian setiap kondisi yang dibagi dengan periode waktu selama kegiatan berlangsung. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut Darmawi, 2010: Keterangan: n = Frekuensi kejadian atau banyaknya observasi 20 periode W i = Frekuensi terjadinya peristiwa yang dihitung peluangnya dari masing- masing kelompok dendrobium campur besar, sedang dan kecil Darmawi 2010 menyebutkan bahwa probabilitas adalah nilai atau angka yang terletak antara 0 dan 1 yang diberikan kepada masing-masing kejadian. Apabila nilai suatu peluang sama dengan 1, maka hal tersebut merupakan sebuah kepastian. Ini artinya bahwa kejadian itu sudah pasti terjadi dalam percobaan atau kejadian berikutnya. Penelitian ini menggunakan peluang penjualan fisik anggrek dendrobium pada Permata Anggrek. Peluang didapatkan dari pengalaman penjualan perusahaan dalam kurun waktu 20 bulan terkahir. Dasar penentuan dan pengelompokan kondisi penjualan tertinggi, normal dan terendah diambil berdasarkan persentase penjualan fisik dendrobium tiap bulan. Yaitu berdasarkan jumlah fisik dendrobium yang terjual dibagi terhadap persediaan anggrek yang tetap tiap bulannya. Masing-masing kelompok dendrobium mempunyai persediaan anggrek yang berbeda, yaitu untuk dendrobium campur besar berjumlah 90 potbulan, dendrobium campur sedang berjumlah 450 potbulan dan dendrobium campur kecil berjumlah 500 potbulan. Menurut manajemen Permata Anggrek persentase penjualan bunga yang diusahakan sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan lingkungan, perubahan selera konsumen serta perubahan harga jual. Kisaran persentase penjualan yang ditetapkan Permata Anggrek untuk komoditas bunga yang diusahakan dapat 37 dilihat pada Tabel 5. Data persentase penjualan merupakan hasil wawancara dengan Permata Anggrek. Tabel 5. Pengelompokan Peluang berdasarkan Persentase Penjualan Dendrobium Campur Besar, Sedang dan Kecil pada Permata Anggrek No. Kondisi Penjualan Persentase Penjualan 1 Tertinggi 75 2 Normal 25-75 3 Terendah 25 b. Expected return Expected return atau nilai harapan merupakan besaran atau perolehan yang menjadi harapan atau target yang ingin dicapai dari suatu kegiatan usaha. Nilai harapan ini juga merupakan sebuah kondisi atau kemungkinan-kemungkinan yang bersumber dari perhitungan peluang dengan hasil yang telah diperoleh pada usaha sebelumnya. Nilai harapan dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk melanjutkan kegiatan usaha. Penyelesaian pengambilan keputusan yang mengandung risiko dapat dilakukan dengan menggunakan Expected return. Rumus Expected return dituliskan sebagai berikut Elton dan Gruber, 1995: Keterangan : ER i = Expected return dari masing-masing kelompok dendrobium i = campur besar, sedang dan kecil Pij = Peluang dari suatu kejadian i = dendrobium campur besar, sedang dan kecil; j= tertinggi, normal dan terendah Rij = Return Nilai Penjualan i = dendrobium campur besar, sedang dan kecil; j= tertinggi, normal dan terendah n = 20 observasi 38 c. Ragam variance Pengukuran variance dari return merupakan penjumlahan selisih kuadrat dari return dengan expected return dikalikan dengan peluang dari setiap kejadian. Nilai variance dapat dituliskan dengan rumusan pengukuran sebagai berikut Elton dan Gruber, 1995: Keterangan: = Variance dari return masing-masing kelompok dendrobium i=campur besar, sedang dan kecil P ij = Peluang dari suatu kejadian i = dendrobium campur besar, sedang dan kecil; j= tertinggi, normal dan terendah R ij = Return Nilai Penjualan i = dendrobium campur besar, sedang dan kecil; j= tertinggi, normal dan terendah = Expected return dari masing-masing kelompok dendrobium i = campur besar, sedang dan kecil Dari nilai variance dapat menunjukkan bahwa semakin kecil nilai variance maka semakin kecil penyimpangannya sehingga semakin kecil risiko yang dihadapi dalam melakukan kegiatan usaha tersebut. d. Simpangan Baku standard deviation Standard deviation dapat diukur dari akar kuadrat dari nilai variance. Risiko dalam penelitian ini berarti besarnya fluktuasi nilai penjualan, sehingga semakin kecil nilai standard deviation maka semakin rendah risiko yang dihadapi dalam kegiatan usaha. Secara matematis pengukuran standard deviation dapat dituliskan sebagai berikut Elton dan Gruber, 1995 : Keterangan: = Variance dari masing-masing kelompok dendrobium i=campur besar, sedang dan kecil 39 = Standard deviation dari masing-masing kelompok dendrobium i=campur besar, sedang dan kecil e. Koefisien Variasi coefficient variation Coefficient variation diukur dari rasio standard deviation dengan return yang diharapkan atau ekspektasi return expected return. Semakin kecil nilai coefficient variation maka akan semakin rendah risiko yang dihadapi. Pengukuran coefficient variation sebagai berikut Elton dan Gruber 1995: Keterangan: CV i = Coefficient Variation dari masing-masing kelompok dendrobium i=campur besar, sedang dan kecil = Standard deviation dari masing-masing kelompok dendrobium i=campur besar, sedang dan kecil = Expected return dari masing-masing kelompok dendrobium i = campur besar, sedang dan kecil ; j= tertinggi, normal dan terendah

4.4.2.2 Analisis Risiko pada Kegiatan Usaha Diversifikasi

Kegiatan usaha diversifikasi merupakan salah satu upaya untuk meminimalisasi risiko yang dihadapi. Risiko yang dihadapi disebut dengan risiko portofolio. Untuk mengukur risiko portofolio dapat dilakukan dengan menghitung variance gabungan dari beberapa kegiatan usaha. Diversifikasi yang dilakukan Permata Anggrek adalah dengan cara diversifikasi berbagai kelompok dendrobium. Jika investasi untuk dua aset maka variance gabungan dapat dituliskan sebagai berikut Elton dan Gruber 1995:. σ p 2 = X 1 σ 1 2 +X 2 2 σ 2 2 +2 X 1 X 2 σ 12 Keterangan : σ p 2 = Variance portofolio untuk investasi dua aset yang digabungkan dendrobium campur besar dengan sedang, dendrobium campur besar dengan kecil, dan dendrobium campur sedang dengan kecil σ 12 = Covariance antara investasi dua aset yang digabungkan dendrobium campur besar dengan sedang, dendrobium campur besar dengan kecil, dan dendrobium campur sedang dengan kecil 40 σ 1 = Standard deviation investasi aset 1 pertama σ 2 = Standard deviation investasi aset 2 kedua X 1 = Fraction portofolio pada investasi aset 1 pertama X 2 = Fraction portofolio pada investasi aset 2 kedua Covariance antara kedua aktiva i dan j dihitung dengan menggunakan persamaan berikut Elton dan Grubber 1995: σ 12 = ρ 12 σ 1 σ 2 Keterangan : ρ 12 = Nilai koefisien korelasi diantara aset 1 dan 2 σ 1 = Standard deviation investasi aset 1 pertama σ 2 = Standard deviation investasi aset 2 kedua Menurut Diether 2009 untuk menghitung besarnya variance gabungan kombinasi tiga aset dapat dituliskan sebagai berikut: σ p 2 = X 1 2 σ 1 2 + 2X 1 X 2 σ 1 σ 2 + X 2 2 σ 2 2 + 2X 2 X 3 σ 2 σ 3 +2X 1 X 3 σ 1 σ 3 + X 3 2 σ 3 2 Keterangan: = Variance portofolio untuk tiga aset yang digabungkan dendrobium campur besar, sedang dan kecil σ 1 = Standard deviation investasi aset 1 dendrobium campur besar σ 2 = Standard deviation investasi aset 2 dendrobium campur sedang σ 3 = Standard deviation investasi aset 3 dendrobium campur kecil X 1 = Fraction portofolio pada investasi aset 1 dendrobium campur besar X 2 = Fraction portofolio pada investasi aset 2 dendrobium campur sedang X 3 = Fraction portofolio pada investasi aset 3 dendrobium campur kecil σ 1 σ 2 = Covariance antara aset 1 dan aset 2 dendrobium campur besar dengan sedang σ 2 σ 3 = Covariance antara aset 2 dan aset 3 dendrobium campur sedang dengan kecil σ 1 σ 3 = Covariance antara aset 1 dan aset 3 dendrobium campur besar dengan kecil Perhitungan besarnya fraksi portofolio yang digunakan pada penelitian ini adalah berdasarkan alokasi investasi perusahaan yaitu besarnya penggunaan lahan pada komoditas yang diusahakan. Total luas lahan Permata Anggrek untuk ketiga kelompok dendrobium yang diusahakan adalah seluas 1000 m 2 . Pembagian lahan 41 kelompok dendrobium Permata Anggrek adalah 200 m 2 untuk dendrobium campur besar, 300 m 2 untuk dendrobium campur sedang dan 500 m 2 untuk dendrobium campur kecil.

4.4.3 Analisis Strategi Pengelolaan Risiko

Analisis strategi pengelolaan risiko dilakukan dengan melihat dan mengkaji strategi pengelolan risiko diversifikasi yang sudah diterapkan oleh Permata Anggrek. Analisis ini bertujuan untuk menilai bentuk strategi yang telah diterapkan untuk kemudian di evaluasi apakah sudah efektif dalam mengatasi risiko diversifikasi yang ada. Analisis ini merupakan langkah terakhir dari keseluruhan analisis risiko diversifikasi Permata Anggrek. Bentuk teknik analisis ini dilakukan dengan menggunakan media wawancara dan pengamatan kepada seluruh proses penjualan yang dilakukan oleh Permata Anggrek. Teknik ini dilakukan untuk menggali informasi yang menunjukkan bagaimana Permata Anggrek menangani permasalahan risiko pada usaha diversifikasi. Kemudian langkah selanjutnya adalah mengevaluasi teknik yang sudah dilakukan perusahaan. Dan diakhiri dengan memberi masukan efektif kepada perusahaan untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam mengatasi permasalahan risiko diversifikasi.

4.5 Defenisi Operasional