77
harus melalui tahapan distribusi yang lebih lama. Proses ditribusi dan transportasi yang dilakukan oleh Permata Anggrek, terdiri dari dua bentuk. Untuk daerah
bogor dan sekitarnya jenis transportasi yang digunakan adalah dengan menggunakan mobil pick up yang disewa dari luar perusahaan. Sedangkan untuk
distribusi dan transportasi yang berada di luar Jawa Barat dan Jakarta biasanya menggunakan jasa ekspedisi. Fakta yang terjadi adalah pada saat pengiriman
produk melalui alat transportasi ada beberapa tanaman yang mengalami kerusakan. Bentuk kerusakannya adalah patahnya batang dan rusaknya kelopak
bunga. Hal ini menjadi kerugian Permata Anggrek dikarenakan umumnya proses pengiriman bunga adalah menjadi tanggungan Permata Anggrek. Untuk hal ini
biasanya tanaman yang rusak tidak diterima oleh Pembeli dan dalam pembayaran, tanaman yang demikian tidak akan diperhitungkan.
6.2 Analisis Risiko
Analisis risiko merupakan sebuah tahapan komprehensif dalam proses penilaian risiko. Kegiatan penilaian ini dimulai dengan perhitungan peluang, nilai
expected return, hingga nilai besaran risiko. Nilai hasil perhitungan peluang dan rata-rata penerimaan yang dilakukan sebelumnya dijadikan sebagai bahan
perhitungan lanjutan, yaitu untuk mengukur nilai expected return. Nilai expected return merupakan nilai harapan penjualan berdasarkan masing-masing kondisi
tertinggi, normal dan terendah pada kelompok dendrobium campur besar, sedang dan kecil. Nilai harapan ini sudah memperhitungkan risiko yang ada. Hasil
perhitungan nilai expected return dapat dilihat pada Tabel 13. Perhitungan expected return hanya dilakukan kepada nilai penjualan dendrobium. Tujuannya
adalah untuk melihat pengaruh harga jual yang berfluktuasi terhadap penentuan nilai risiko pada usaha diversifikasi.
Tabel 13. Penilaian Expected Return Berdasarkan Nilai Penjualan Anggrek
Dendrobium Campur Besar, Sedang dan Kecil Kelompok Tanaman
Expected Return Rp Dendrobium Campur Besar
6.159.505 Dendrobium Campur Sedang
18.289.957 Dendrobium Campur Kecil
30.410.150
78
Tabel 13 memperlihatkan nilai expected return dendrobium campur kecil merupakan yang terbesar dari antara kelompok dendrobium lainnya. Ini
memperlihatkan bahwa nilai penjualan Permata Anggrek yang terbesar bersumber dari kelompok dendrobium ini. Pada tahapan perencanaan perusahaan, Permata
Anggrek mengharapkan keuntungan dan penjualan terbesar juga bersumber dari dendrobium campur kecil. Tetapi pada faktanya Permata Anggrek juga melakukan
usaha diversifikasi penjualan yaitu dengan melakukan penjualan kelompok dendrobium campur besar dan sedang.
Penilaian expected return yang diperoleh selanjutnya akan digunakan sebagai bahan perhitungan selanjutnya. Proses tahapan selanjutnya adalah
mengukur nilai dan besaran simpangan atau gap antara expected return dengan realisasi nilai penjualan yang diperoleh Permata Anggrek. Pengukuran akan
dilakukan dengan dua cara yaitu: pengukuran risiko tunggal dan pengukuran risiko diversifikasi. Perhitungan ini ditujukan untuk membandingkan nilai risiko
apabila hanya melakukan satu kelompok dendrobium dengan mengusahakan lebih dari satu kelompok dendrobium.
6.2.1 Analisis Risiko Tunggal
Analisis ini akan memperlihatkan nilai risiko masing-masing kelompok dendrobium yaitu melalui perhitungan nilai variance, standard deviation dan
coefficient variation. Dengan mengetahui besar dan nilai dari perhitungan ini maka dapat dilihat seberapa besar risiko yang dihadapi Permata Anggrek dalam
mengusahakan ketiga kelompok dendrobium. Tabel 14 merupakan hasil perhitungan besaran risiko yang dihadapi Permata Anggrek dalam usaha
penjualan dendrobium.
79
Tabel 14. Penilaian Risiko Permata Anggrek Berdasarkan Nilai Penjualan pada
Dendrobium Campur Besar, Sedang dan Kecil
Kelompok Anggrek Variance
Standard Deviation
Coefficient Variation
Dendrobium Campur Besar
14.382.117.812.475 3.792.376,275
0,616 Dendrobium Campur
Sedang 195.342.919.160.290 13.976.513,126
0,764 Dendrobium Campur
Kecil 162.086.721.452.500 12.731.328,346
0,419
Berdasarkan Tabel 14 diperoleh bahwa kelompok dendrobium campur sedang mempunyai nilai variance yang paling tinggi dibandingkan dengan
dendrobium campur besar dan kecil yaitu sebesar 195.342.919.160.290. Demikian halnya dengan nilai standar deviasi kelompok dendrobium campur sedang
mempunyai nilai tertinggi diantara ketiga kelompok dendrobium tersebut. Koefisien variasi diukur dari rasio standar deviasi dengan expected return.
Nilai coefficient variation menunjukkan bahwa di antara ketiga kelompok dendrobium ternyata kelompok dendrobium campur kecil yang mempunyai nilai
yang paling rendah, yaitu senilai 0,419. Hal tersebut menunjukkan bahwa untuk setiap satu rupiah yang dihasilkan ternyata usaha kelompok dendrobium campur
kecil menghadapi risiko senilai 0,419 dan nilai ini merupakan nilai yang paling rendah dibandingkan dengan kelompok dendrobium lainnya. Semakin rendah
nilai coefficient variation maka semakin rendah tingkat risiko yang dihadapi. Sebaliknya nilai coefficient variation yang tertinggi dimiliki oleh kelompok
dendrobium campur sedang. Sehingga dari ketiga kelompok dendrobium yang diusahakan di Permata Anggrek risiko terbesarnya dimiliki oleh kelompok
dendrobium campur sedang. Dendrobium campur sedang memiliki nilai risiko yang lebih tinggi
dibandingkan dengan kelompok dendrobium lainnya dikarenakan harga jualnya yang sering berubah-ubah. Harga jual dendrobium campur sedang berada pada
kisaran Rp 14.500 sampai Rp 20.000. Range antara harga jual terendah dengan harga jual tertinggi sebesar Rp 5.500. Kondisi harga jual yang sangat berfluktuasi
ini juga membuat nilai penjualan yang diterima oleh Permata Anggrek juga ikut bervariasi. Selain itu jika dilihat dari jumlah penjualan fisiknya kelompok
80
dendrobium campur sedang ini juga memiliki variasi yang cukup tinggi. Variasi ini disebabkan oleh perubahan selera konsumen yang tidak sesuai dengan prediksi
perusahaan. Penentuan jenis dendrobium yang akan dijual sepenuhnya ditentukan oleh
pemilik perusahaan, namun pemilik perusahaan juga memiliki pekerjaan lain disamping menjadi pemimpin Permata Anggrek. Kondisi ini mengakibatkan tugas
untuk menentukan jenis anggrek yang akan dijual diserahkan kepada penanggung jawab harian. Padahal pengetahuan dan pengalaman penanggungjawab harian
tentang jenis anggrek yang menjadi tren pada periode saat ini masih belum sebaik pengetahuan dan pengalaman pemilik Permata Anggrek. Hal ini berakibat
terhadap tidak sesuainya anggrek yang disediakan dengan selera konsumen. Berbeda halnya dengan kelompok dendrobium campur kecil yang
memiliki nilai coefficient variation paling rendah. Kelompok dendrobium ini memiliki nilai variasi penjualan yang lebih rendah dibandingkan dengan
kelompok dendrobium lainnya. Hal ini dikarenakan selera konsumen pada kelompok dendrobium jenis ini jauh lebih stabil dan tidak gampang berubah.
Sehingga Permata Anggrek juga tidak terlalu kesulitan dalam menentukan jenis dendrobium campur kecil yang akan dijual di periode-periode berikutnya.
6.2.2 Analisis Risiko Diversifikasi
Salah satu bentuk strategi penanganan risiko yang sering dilakukan perusahaan adalah diversifikasi usaha. Permata Anggrek dalam menjalankan
usahanya juga turut menggunakan teknik strategi diversifikasi ini yaitu dengan mengusahakan berbagai kelompok dendrobium. Perhitungan risiko tunggal dari
masing-masing komoditi yang dilakukan sebelumnya merupakan gambaran besaran risiko yang dihadapi oleh Permata Anggrek dari setiap kelompok
dendrobium. Gambaran itu merupakan nilai risiko yang dihadapi apabila Permata Anggrek hanya mengusahakan satu kelompok dendrobium. Faktanya Permata
Anggrek mengusahakan tiga kelompok dendrobium secara bersamaan. Untuk menilai risiko ketiga kelompok dendrobium tersebut digunakan rumusan risiko
diversifikasi yang menghitung nilai risiko dendrobium secara bersamaan.
81
Proses perhitungan risiko dilakukan dengan dua teknik perhitungan yaitu dengan penggabungan dua kelompok tanaman dendrobium dan dengan
penggabungan tiga kelompok dendrobium. Penggabungan dua kelompok dendrobium terdiri dari tiga kombinasi yaitu dendrobium campur besar dengan
campur sedang, dendrobium campur besar dengan kecil dan dendrobium campur sedang dengan kecil. Sedangkan penggabungan tiga kelompok dendrobium
merupakan gabungan antara dendrobium campur besar, sedang dan kecil. Hasil perhitungan risiko portofolio pada kelompok dendrobium campur besar, sedang
dan kecil pada Permata Anggrek dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15 . Penilaian Risiko Portofolio pada Kelompok Dendrobium Campur
Besar, Sedang dan Kecil Permata Anggrek
Kelompok Anggrek
Expected Return Rp
Variance Standard
Deviation Coefficient
Variation D.C.B + D.C.S
13.437.776,00 98.066.604.206.189,5
9.902.858,39 0,737
D.C.B + D.C.K 23.474.465,53 103.526.311.937.922,0 10.174.788,05
0,433 D.C.S + D.C.K 25.865.077,50 174.194.400.639.084,0
13.198.272,64 0,510
D.C.B + D.C.S + D.C. K
21.923.963,00 128.076.602.250.255,0 11.317.093,37
0,516
Keterangan: D.C.B : Dendrobium Campur Besar
D.C.S : Dendrobium Campur Sedang D.C.K : Dendrobium Campur Kecil
Hasil perhitungan risiko diversifikasi yang ditampilkan pada Tabel 15 merupakan gambaran risiko yang dihadapi Permata Anggrek dengan melakukan
dua dan tiga kombinasi usaha penjualan dendrobium. Penjelasan mengenai hasil perhitungan risiko diversifikasi kelompok dendrobium pada Tabel 15 tersebut
dijelaskan sebagai berikut. 1.
Dendrobium Campur Besar dengan Sedang Kombinasi antara dendrobium campur besar dan sedang ini merupakan
kombinasi antara kelompok dendrobium dengan expected return yang rendah. Kecilnya nilai expected return ini dikarenakan proporsi pengusahaan kedua
kelompok dendrobium lebih kecil dibandingkan dengan kelompok dendrobium
82
campur kecil. Hasil perhitungan risiko diversifikasi kedua kelompok ini ternyata cukup besar, khususnya dibandingkan dengan expected return-nya yang lebih
kecil. Hasil ini bertentangan dengan pendapat yang menyatakan high risk high return dan low risk low return. Karena pada faktanya pada saat nilai return yang
diharapkan kecil ternyata nilai risiko yang dihadapi lebih besar dibandingkan dengan kombinasi lain dengan nilai expected return yang lebih besar.
Tujuan penggunaan strategi diversifikasi pada kondisi yang berisiko adalah untuk meminimalisasi besarnya risiko pada satu komoditi atau usaha. Hal
ini akan efektif apabila hasil penilaian risiko menunjukkan nilai yang lebih kecil dibandingkan dengan nilai risiko pada saat mengusahakan satu komoditi. Pada
Permata Anggrek nilai risiko kombinasi antara dendrobium campur besar dengan sedang menunjukkan hasil yang tidak terlalu signifikan jika dibandingkan dengan
hanya mengusahakan satu kelompok dendrobium. Nilai coefficient variation kombinasi antara dendrobium campur besar dan sedang hampir sama dengan nilai
coefficient variation dendrobium campur sedang dengan penghitungan risiko tunggal yaitu masing-masing bernilai 0,737 dengan 0,764. Melalui usaha
diversifikasi dua kelompok dendrobium hanya mampu menurunkan risiko usaha sebesar 0,027. Hasil penilaian ini menunjukkan bahwa jika perusahaan
mengusahakan kedua kelompok antara dendrobium campur besar dengan sedang memiliki nilai risiko yang sama dengan nilai risiko jika perusahaan hanya
mengusahakan dendrobium campur sedang saja. Risiko diversifikasi dua kelompok dendrobium antara dendrobium campur
besar dengan dendrobium campur sedang merupakan risiko yang paling tinggi diantara perhitungan risiko diversifikasi dua kelompok dendrobium lainnya. Hal
ini tidak terlepas dari tingginya fluktuasi harga jual yang dimiliki oleh dendrobium campur sedang dan besar. Selain itu pengusahaan dendrobium
campur besar juga cukup rentan terhadap kerusakan pada saat pengiriman ke luar kota, yaitu kerusakan atau patahnya batang tanaman. Ketidakmampuan Permata
Anggrek dalam menentukan jenis dendrobium yang diinginkan oleh konsumen juga merupakan penyebab tingginya nilai coefficient variation pada kombinasi
dua kelompok dendrobium ini.
83
2. Dendrobium Campur Besar dengan Kecil
Strategi diversifikasi yang kedua merupakan kombinasi antara dendrobium campur besar dan kecil. Kombinasi ini merupakan kombinasi antara kelompok
dendrobium dengan nilai expected return tertinggi dan kelompok dendrobium dengan nilai expected return terendah. Hasil perhitungan risiko pada gabungan
kedua kelompok dendrobium ini menunjukkan angka yang paling rendah dari keseluruhan perhitungan risiko diversifikasi. Hal ini didasarkan kepada nilai
coefficient variation yang diperoleh yaitu berdasarkan nilai penjualan. Nilai coefficient variation pengusahaan dendrobium campur besar dengan dendrobium
campur kecil bernilai 0,433. Nilai ini dapat diartikan sebagai besaran risiko yang dihadapi per setiap return yang diharapkan pada saat melakukan usaha penjualan
dendrobium campur besar dan kecil. Usaha diversifikasi antara pengusahaan dendrobium campur besar dan
kecil ini memiliki manfaat yang cukup baik di saat Permata Anggrek hanya mengusahakan kelompok dendrobium campur besar. Perbandingan antara nilai
risiko tunggal dengan risiko diversifikasi pengusahaan dendrobium campur besar memiliki selisih yang cukup tinggi yaitu antara 0,183 skala perhitungan. Namun
jika perbandingannya dilakukan kepada kelompok dendrobium campur kecil, maka manfaat untuk mengurangi risiko tidak terlalu berpengaruh. Perbandingan
nilai risiko tunggal dengan nilai risiko diversifikasi pada pengusahaan dendrobium campur kecil adalah hampir sama. Kombinasi risiko diversifikasi
antara dendrobium campur besar dan kecil ini lebih efektif pada kondisi dimana Permata Anggrek hanya mengusahakan kelompok dendrobium campur besar saja.
Rendahnya nilai risiko diversifikasi dendrobium campur besar dengan kecil adalah dikarenakan proporsi penggunaan sumberdaya input sebagian besar
digunakan untuk mengusahakan dendrobium campur kecil, sehingga besarnya risiko pada pengusahaan dendrobium campur besar menjadi berkurang. Informasi
di lapangan menyebutkan bahwa kelompok komoditas dendrobium campur kecil merupakan kelompok dendrobium yang range fluktuasi harga jualnya merupakan
yang terendah dibandingkan dengan kelompok dendrobium yang lain. Selain itu dendrobium campur kecil juga biasanya dipasarkan di sekitar daerah jawa barat,
sehingga risiko kerusakan tanaman pada saat pengiriman menjadi sangat jarang
84
terjadi. Berbeda dengan dendrobium campur besar yang range fluktuasi harga jualnya juga cukup tinggi dan rentan juga terhadap kerusakan pada saat proses
pengiriman ke luar kota. 3.
Dendrobium Campur Sedang dan Kecil Penilaian risiko diversifikasi dua kelompok dendrobium antara kelompok
dendrobium campur sedang dengan dendrobium campur kecil memiliki nilai expected return tertinggi dibandingkan dengan penggabungan dua kelompok
dendrobium lainnya. Tingginya nilai expected return tidak memiliki hubungan yang positif dengan besaran risiko yang dihadapi. Nilai risiko yang diperoleh
melalui perhitungan coefficient variation berdasarkan nilai penjualan bernilai 0,510. Nilai ini memiliki pengertian bahwa Permata Anggrek menghadapi risiko
usaha penjualan dendrobium campur sedang dan kecil senilai 0,510 per setiap return yang diharapkan.
Pengusahaan dendrobium campur sedang dihadapkan pada perubahan harga jual yang range-nya paling tinggi. Sedangkan sumber risiko pada
pengusahaan dendrobium campur kecil adalah bersumber dari kerentanannya terhadap serangan hama dan perubahan cuaca. Dendrobium campur kecil
memiliki bentuk fisik yang lebih kecil dibandingkan jenis dendrobium lainnya. Bentuk ukurannya yang kecil menjadikan dendrobium campur kecil sering
diserang bakteri dan jamur pada musim hujan. Strategi penerapan diversifikasi sangat tepat digunakan apabila Permata
Anggrek lebih banyak atau hanya mengusahakan kelompok dendrobium campur sedang. Karena akan berdampak terhadap pengurangan besaran risiko yang
dihadapi oleh Permata anggrek. Pada kombinasi diversifikasi ini terlihat bahwa melalui usaha diversifikasi maka risiko pada pengusahaan dendrobium campur
sedang yang lebih besar menjadi lebih kecil apabila digabungkan dengan dendrobium campur kecil.
4. Dendrobium Campur Besar, Sedang dan Kecil
Kombinasi antara dendrobium campur besar, sedang dan kecil merupakan kombinasi portofolio dengan tiga kelompok dendrobium. Kombinasi ketiga
kelompok dendrobium ini merupakan kombinasi yang menunjukkan nilai risiko secara keseluruhan. Perhitungan expected return yang dimiliki oleh ketiga
85
kombinasi ini menunjukkan angka tertinggi kedua setelah nilai expected return kombinasi dendrobium campur sedang dan kecil. Perolehan nilai risiko
diversifikasi melalui perhitungan coefficient variation adalah 0,516 berdasarkan nilai penjualan. Besaran nilai risiko yang dihadapi pada saat melakukan
kombinasi ketiga kelompok dendrobium menunjukkan nilai yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kombinasi dua kelompok dendrobium. Kombinasi tersebut
adalah kombinasi dendrobium campur sedang dengan kecil dan kombinasi dendrobium campur besar dengan kecil. Namun nilai risiko kombinasi tiga
kelompok dendrobium memiliki nilai yang lebih rendah jika dibandingkan dengan kombinasi dua kelompok, yaitu kombinasi dendrobium campur besar dengan
sedang. Keseluruhan perbandingan dilakukan atas dasar penilaian coefficient variation nilai penjualan.
Kombinasi ketiga kelompok dendrobium ini efektif pada pengusahaan dendrobium campur besar dan kelompok dendrobium campur sedang. Nilai risiko
tunggal kedua kelompok dendrobium lebih tinggi dibandingkan dengan nilai risiko pada kombinasi tiga kelompok dendrobium. Artinya usaha diversifikasi
ketiga kelompok dendrobium ini mampu mengurangi tingginya nilai risiko tunggal yang dihadapi oleh dendrobium campur besar dan dendrobium campur
sedang. Padahal apabila dibandingkan dengan risiko tunggal dendrobium campur kecil, maka nilai risiko yang dihadapi Permata Anggrek pada saat mengusahakan
ketiga kombinasi dendrobium lebih tinggi. Artinya kombinasi ketiga kelompok ini tidak efektif pada usaha tunggal dendrobium campur kecil.
Hasil penilaian seluruh risiko diversifikasi yang diterapkan oleh Permata Anggrek hanya efektif pada pengusahaan kelompok dendrobium campur besar
dan sedang. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 16. Sedangkan untuk pengusahaan dendrobium campur kecil, strategi diversifikasi ini belum mampu
mengurangi nilai risiko yang dihadapi. Padahal proporsi penggunaan sumberdaya perusahaan lebih banyak digunakan untuk mengusahakan kelompok dendrobium
campur kecil. Proporsi perbandingan penggunaan sumberdaya modal yang digunakan kepada kelompok dendrobium campur kecil, sedang dan besar adalah
masing-masing 50 persen, 30 persen dan 20 persen.
86
Nilai risiko cenderung lebih tinggi pada usaha diversifikasi yang mengandung kelompok komoditas dendrobium campur sedang dibandingkan
usaha diversifikasi yang tidak mengandung dendrobium campur sedang. Hal ini disebabkan dendrobium campur sedang memiliki tingkat risiko yang paling tinggi
dibandingkan kedua kelompok dendrobium yang lain. Namun sebaliknya apabila dalam perhitungan terdapat kombinasi penggabungan dengan dendrobium campur
kecil, nilai risikonya akan cenderung lebih rendah. Hal ini akibat dari proporsi pengusahaan dendrobium campur kecil yang lebih tinggi dibandingkan dengan
kelompok dendrobium lainnya.
Tabel 16. Penilaian Risiko Tunggal dan Portofolio pada Kelompok Dendrobium
Campur Besar, Sedang dan Kecil Permata Anggrek
Kelompok Anggrek
Expected Return Rp
Variance Standard
Deviation Coefficient
Variation Risiko Tunggal
D.C.B 6.159.505
14.382.117.812.475 3.792.376,275
0,616 D.C.S
18.289.957 195.342.919.160.290 13.976.513,126
0,764 D.C.K
30.410.150 162.086.721.452.500 12.731.328,346
0,419 Risiko Portofolio
D.C.B + D.C.S
13.437.776,00 98.066.604.206.189,5
9.902.858,39 0,737
D.C.B + D.C.K
23.474.465,53 103.526.311.937.922,0 10.174.788,05
0,433 D.C.S +
D.C.K 25.865.077,50 174.194.400.639.084,0
13.198.272,64 0,510
D.C.B + D.C.S +
D.C. K 21.923.963,00 128.076.602.250.255,0
11.317.093,37 0,516
Keterangan: D.C.B : Dendrobium Campur Besar
D.C.S : Dendrobium Campur Sedang D.C.K : Dendrobium Campur Kecil
Berdasarkan hasil perbandingan risiko pada ketiga kelompok komoditas dendrobium yang dilakukan Permata Anggrek disimpulkan bahwa diversifikasi
dapat mengurangi risiko yang ada. Akan tetapi, dengan melakukan diversifikasi tidak serta-merta berarti menghilangkan risiko atau membuat risiko menjadi nol.
Artinya meskipun perusahaan telah melakukan diversifikasi, perusahaan tetap menghadapi risiko. Hal ini dapat dilihat pada hasil perbandingan risiko produksi
87
yang diperoleh yakni nilai variance, standard deviation, coefficient variation tidak sama dengan nol. Dengan adanya diversifikasi maka kegagalan pada salah
satu usaha diharapkan bisa dikompensasi dari usaha yang lainnya. Oleh karena itu, diversifikasi merupakan alternatif yang tepat untuk meminimalkan risiko.
6.3 Strategi Penanganan Risiko