Analisis Risiko ANALISIS RISIKO PADA PERUSAHAAN 6.1 Identifikasi Risiko

77 harus melalui tahapan distribusi yang lebih lama. Proses ditribusi dan transportasi yang dilakukan oleh Permata Anggrek, terdiri dari dua bentuk. Untuk daerah bogor dan sekitarnya jenis transportasi yang digunakan adalah dengan menggunakan mobil pick up yang disewa dari luar perusahaan. Sedangkan untuk distribusi dan transportasi yang berada di luar Jawa Barat dan Jakarta biasanya menggunakan jasa ekspedisi. Fakta yang terjadi adalah pada saat pengiriman produk melalui alat transportasi ada beberapa tanaman yang mengalami kerusakan. Bentuk kerusakannya adalah patahnya batang dan rusaknya kelopak bunga. Hal ini menjadi kerugian Permata Anggrek dikarenakan umumnya proses pengiriman bunga adalah menjadi tanggungan Permata Anggrek. Untuk hal ini biasanya tanaman yang rusak tidak diterima oleh Pembeli dan dalam pembayaran, tanaman yang demikian tidak akan diperhitungkan.

6.2 Analisis Risiko

Analisis risiko merupakan sebuah tahapan komprehensif dalam proses penilaian risiko. Kegiatan penilaian ini dimulai dengan perhitungan peluang, nilai expected return, hingga nilai besaran risiko. Nilai hasil perhitungan peluang dan rata-rata penerimaan yang dilakukan sebelumnya dijadikan sebagai bahan perhitungan lanjutan, yaitu untuk mengukur nilai expected return. Nilai expected return merupakan nilai harapan penjualan berdasarkan masing-masing kondisi tertinggi, normal dan terendah pada kelompok dendrobium campur besar, sedang dan kecil. Nilai harapan ini sudah memperhitungkan risiko yang ada. Hasil perhitungan nilai expected return dapat dilihat pada Tabel 13. Perhitungan expected return hanya dilakukan kepada nilai penjualan dendrobium. Tujuannya adalah untuk melihat pengaruh harga jual yang berfluktuasi terhadap penentuan nilai risiko pada usaha diversifikasi. Tabel 13. Penilaian Expected Return Berdasarkan Nilai Penjualan Anggrek Dendrobium Campur Besar, Sedang dan Kecil Kelompok Tanaman Expected Return Rp Dendrobium Campur Besar 6.159.505 Dendrobium Campur Sedang 18.289.957 Dendrobium Campur Kecil 30.410.150 78 Tabel 13 memperlihatkan nilai expected return dendrobium campur kecil merupakan yang terbesar dari antara kelompok dendrobium lainnya. Ini memperlihatkan bahwa nilai penjualan Permata Anggrek yang terbesar bersumber dari kelompok dendrobium ini. Pada tahapan perencanaan perusahaan, Permata Anggrek mengharapkan keuntungan dan penjualan terbesar juga bersumber dari dendrobium campur kecil. Tetapi pada faktanya Permata Anggrek juga melakukan usaha diversifikasi penjualan yaitu dengan melakukan penjualan kelompok dendrobium campur besar dan sedang. Penilaian expected return yang diperoleh selanjutnya akan digunakan sebagai bahan perhitungan selanjutnya. Proses tahapan selanjutnya adalah mengukur nilai dan besaran simpangan atau gap antara expected return dengan realisasi nilai penjualan yang diperoleh Permata Anggrek. Pengukuran akan dilakukan dengan dua cara yaitu: pengukuran risiko tunggal dan pengukuran risiko diversifikasi. Perhitungan ini ditujukan untuk membandingkan nilai risiko apabila hanya melakukan satu kelompok dendrobium dengan mengusahakan lebih dari satu kelompok dendrobium.

6.2.1 Analisis Risiko Tunggal

Analisis ini akan memperlihatkan nilai risiko masing-masing kelompok dendrobium yaitu melalui perhitungan nilai variance, standard deviation dan coefficient variation. Dengan mengetahui besar dan nilai dari perhitungan ini maka dapat dilihat seberapa besar risiko yang dihadapi Permata Anggrek dalam mengusahakan ketiga kelompok dendrobium. Tabel 14 merupakan hasil perhitungan besaran risiko yang dihadapi Permata Anggrek dalam usaha penjualan dendrobium. 79 Tabel 14. Penilaian Risiko Permata Anggrek Berdasarkan Nilai Penjualan pada Dendrobium Campur Besar, Sedang dan Kecil Kelompok Anggrek Variance Standard Deviation Coefficient Variation Dendrobium Campur Besar 14.382.117.812.475 3.792.376,275 0,616 Dendrobium Campur Sedang 195.342.919.160.290 13.976.513,126 0,764 Dendrobium Campur Kecil 162.086.721.452.500 12.731.328,346 0,419 Berdasarkan Tabel 14 diperoleh bahwa kelompok dendrobium campur sedang mempunyai nilai variance yang paling tinggi dibandingkan dengan dendrobium campur besar dan kecil yaitu sebesar 195.342.919.160.290. Demikian halnya dengan nilai standar deviasi kelompok dendrobium campur sedang mempunyai nilai tertinggi diantara ketiga kelompok dendrobium tersebut. Koefisien variasi diukur dari rasio standar deviasi dengan expected return. Nilai coefficient variation menunjukkan bahwa di antara ketiga kelompok dendrobium ternyata kelompok dendrobium campur kecil yang mempunyai nilai yang paling rendah, yaitu senilai 0,419. Hal tersebut menunjukkan bahwa untuk setiap satu rupiah yang dihasilkan ternyata usaha kelompok dendrobium campur kecil menghadapi risiko senilai 0,419 dan nilai ini merupakan nilai yang paling rendah dibandingkan dengan kelompok dendrobium lainnya. Semakin rendah nilai coefficient variation maka semakin rendah tingkat risiko yang dihadapi. Sebaliknya nilai coefficient variation yang tertinggi dimiliki oleh kelompok dendrobium campur sedang. Sehingga dari ketiga kelompok dendrobium yang diusahakan di Permata Anggrek risiko terbesarnya dimiliki oleh kelompok dendrobium campur sedang. Dendrobium campur sedang memiliki nilai risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok dendrobium lainnya dikarenakan harga jualnya yang sering berubah-ubah. Harga jual dendrobium campur sedang berada pada kisaran Rp 14.500 sampai Rp 20.000. Range antara harga jual terendah dengan harga jual tertinggi sebesar Rp 5.500. Kondisi harga jual yang sangat berfluktuasi ini juga membuat nilai penjualan yang diterima oleh Permata Anggrek juga ikut bervariasi. Selain itu jika dilihat dari jumlah penjualan fisiknya kelompok 80 dendrobium campur sedang ini juga memiliki variasi yang cukup tinggi. Variasi ini disebabkan oleh perubahan selera konsumen yang tidak sesuai dengan prediksi perusahaan. Penentuan jenis dendrobium yang akan dijual sepenuhnya ditentukan oleh pemilik perusahaan, namun pemilik perusahaan juga memiliki pekerjaan lain disamping menjadi pemimpin Permata Anggrek. Kondisi ini mengakibatkan tugas untuk menentukan jenis anggrek yang akan dijual diserahkan kepada penanggung jawab harian. Padahal pengetahuan dan pengalaman penanggungjawab harian tentang jenis anggrek yang menjadi tren pada periode saat ini masih belum sebaik pengetahuan dan pengalaman pemilik Permata Anggrek. Hal ini berakibat terhadap tidak sesuainya anggrek yang disediakan dengan selera konsumen. Berbeda halnya dengan kelompok dendrobium campur kecil yang memiliki nilai coefficient variation paling rendah. Kelompok dendrobium ini memiliki nilai variasi penjualan yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok dendrobium lainnya. Hal ini dikarenakan selera konsumen pada kelompok dendrobium jenis ini jauh lebih stabil dan tidak gampang berubah. Sehingga Permata Anggrek juga tidak terlalu kesulitan dalam menentukan jenis dendrobium campur kecil yang akan dijual di periode-periode berikutnya.

6.2.2 Analisis Risiko Diversifikasi

Salah satu bentuk strategi penanganan risiko yang sering dilakukan perusahaan adalah diversifikasi usaha. Permata Anggrek dalam menjalankan usahanya juga turut menggunakan teknik strategi diversifikasi ini yaitu dengan mengusahakan berbagai kelompok dendrobium. Perhitungan risiko tunggal dari masing-masing komoditi yang dilakukan sebelumnya merupakan gambaran besaran risiko yang dihadapi oleh Permata Anggrek dari setiap kelompok dendrobium. Gambaran itu merupakan nilai risiko yang dihadapi apabila Permata Anggrek hanya mengusahakan satu kelompok dendrobium. Faktanya Permata Anggrek mengusahakan tiga kelompok dendrobium secara bersamaan. Untuk menilai risiko ketiga kelompok dendrobium tersebut digunakan rumusan risiko diversifikasi yang menghitung nilai risiko dendrobium secara bersamaan. 81 Proses perhitungan risiko dilakukan dengan dua teknik perhitungan yaitu dengan penggabungan dua kelompok tanaman dendrobium dan dengan penggabungan tiga kelompok dendrobium. Penggabungan dua kelompok dendrobium terdiri dari tiga kombinasi yaitu dendrobium campur besar dengan campur sedang, dendrobium campur besar dengan kecil dan dendrobium campur sedang dengan kecil. Sedangkan penggabungan tiga kelompok dendrobium merupakan gabungan antara dendrobium campur besar, sedang dan kecil. Hasil perhitungan risiko portofolio pada kelompok dendrobium campur besar, sedang dan kecil pada Permata Anggrek dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15 . Penilaian Risiko Portofolio pada Kelompok Dendrobium Campur Besar, Sedang dan Kecil Permata Anggrek Kelompok Anggrek Expected Return Rp Variance Standard Deviation Coefficient Variation D.C.B + D.C.S 13.437.776,00 98.066.604.206.189,5 9.902.858,39 0,737 D.C.B + D.C.K 23.474.465,53 103.526.311.937.922,0 10.174.788,05 0,433 D.C.S + D.C.K 25.865.077,50 174.194.400.639.084,0 13.198.272,64 0,510 D.C.B + D.C.S + D.C. K 21.923.963,00 128.076.602.250.255,0 11.317.093,37 0,516 Keterangan: D.C.B : Dendrobium Campur Besar D.C.S : Dendrobium Campur Sedang D.C.K : Dendrobium Campur Kecil Hasil perhitungan risiko diversifikasi yang ditampilkan pada Tabel 15 merupakan gambaran risiko yang dihadapi Permata Anggrek dengan melakukan dua dan tiga kombinasi usaha penjualan dendrobium. Penjelasan mengenai hasil perhitungan risiko diversifikasi kelompok dendrobium pada Tabel 15 tersebut dijelaskan sebagai berikut. 1. Dendrobium Campur Besar dengan Sedang Kombinasi antara dendrobium campur besar dan sedang ini merupakan kombinasi antara kelompok dendrobium dengan expected return yang rendah. Kecilnya nilai expected return ini dikarenakan proporsi pengusahaan kedua kelompok dendrobium lebih kecil dibandingkan dengan kelompok dendrobium 82 campur kecil. Hasil perhitungan risiko diversifikasi kedua kelompok ini ternyata cukup besar, khususnya dibandingkan dengan expected return-nya yang lebih kecil. Hasil ini bertentangan dengan pendapat yang menyatakan high risk high return dan low risk low return. Karena pada faktanya pada saat nilai return yang diharapkan kecil ternyata nilai risiko yang dihadapi lebih besar dibandingkan dengan kombinasi lain dengan nilai expected return yang lebih besar. Tujuan penggunaan strategi diversifikasi pada kondisi yang berisiko adalah untuk meminimalisasi besarnya risiko pada satu komoditi atau usaha. Hal ini akan efektif apabila hasil penilaian risiko menunjukkan nilai yang lebih kecil dibandingkan dengan nilai risiko pada saat mengusahakan satu komoditi. Pada Permata Anggrek nilai risiko kombinasi antara dendrobium campur besar dengan sedang menunjukkan hasil yang tidak terlalu signifikan jika dibandingkan dengan hanya mengusahakan satu kelompok dendrobium. Nilai coefficient variation kombinasi antara dendrobium campur besar dan sedang hampir sama dengan nilai coefficient variation dendrobium campur sedang dengan penghitungan risiko tunggal yaitu masing-masing bernilai 0,737 dengan 0,764. Melalui usaha diversifikasi dua kelompok dendrobium hanya mampu menurunkan risiko usaha sebesar 0,027. Hasil penilaian ini menunjukkan bahwa jika perusahaan mengusahakan kedua kelompok antara dendrobium campur besar dengan sedang memiliki nilai risiko yang sama dengan nilai risiko jika perusahaan hanya mengusahakan dendrobium campur sedang saja. Risiko diversifikasi dua kelompok dendrobium antara dendrobium campur besar dengan dendrobium campur sedang merupakan risiko yang paling tinggi diantara perhitungan risiko diversifikasi dua kelompok dendrobium lainnya. Hal ini tidak terlepas dari tingginya fluktuasi harga jual yang dimiliki oleh dendrobium campur sedang dan besar. Selain itu pengusahaan dendrobium campur besar juga cukup rentan terhadap kerusakan pada saat pengiriman ke luar kota, yaitu kerusakan atau patahnya batang tanaman. Ketidakmampuan Permata Anggrek dalam menentukan jenis dendrobium yang diinginkan oleh konsumen juga merupakan penyebab tingginya nilai coefficient variation pada kombinasi dua kelompok dendrobium ini. 83 2. Dendrobium Campur Besar dengan Kecil Strategi diversifikasi yang kedua merupakan kombinasi antara dendrobium campur besar dan kecil. Kombinasi ini merupakan kombinasi antara kelompok dendrobium dengan nilai expected return tertinggi dan kelompok dendrobium dengan nilai expected return terendah. Hasil perhitungan risiko pada gabungan kedua kelompok dendrobium ini menunjukkan angka yang paling rendah dari keseluruhan perhitungan risiko diversifikasi. Hal ini didasarkan kepada nilai coefficient variation yang diperoleh yaitu berdasarkan nilai penjualan. Nilai coefficient variation pengusahaan dendrobium campur besar dengan dendrobium campur kecil bernilai 0,433. Nilai ini dapat diartikan sebagai besaran risiko yang dihadapi per setiap return yang diharapkan pada saat melakukan usaha penjualan dendrobium campur besar dan kecil. Usaha diversifikasi antara pengusahaan dendrobium campur besar dan kecil ini memiliki manfaat yang cukup baik di saat Permata Anggrek hanya mengusahakan kelompok dendrobium campur besar. Perbandingan antara nilai risiko tunggal dengan risiko diversifikasi pengusahaan dendrobium campur besar memiliki selisih yang cukup tinggi yaitu antara 0,183 skala perhitungan. Namun jika perbandingannya dilakukan kepada kelompok dendrobium campur kecil, maka manfaat untuk mengurangi risiko tidak terlalu berpengaruh. Perbandingan nilai risiko tunggal dengan nilai risiko diversifikasi pada pengusahaan dendrobium campur kecil adalah hampir sama. Kombinasi risiko diversifikasi antara dendrobium campur besar dan kecil ini lebih efektif pada kondisi dimana Permata Anggrek hanya mengusahakan kelompok dendrobium campur besar saja. Rendahnya nilai risiko diversifikasi dendrobium campur besar dengan kecil adalah dikarenakan proporsi penggunaan sumberdaya input sebagian besar digunakan untuk mengusahakan dendrobium campur kecil, sehingga besarnya risiko pada pengusahaan dendrobium campur besar menjadi berkurang. Informasi di lapangan menyebutkan bahwa kelompok komoditas dendrobium campur kecil merupakan kelompok dendrobium yang range fluktuasi harga jualnya merupakan yang terendah dibandingkan dengan kelompok dendrobium yang lain. Selain itu dendrobium campur kecil juga biasanya dipasarkan di sekitar daerah jawa barat, sehingga risiko kerusakan tanaman pada saat pengiriman menjadi sangat jarang 84 terjadi. Berbeda dengan dendrobium campur besar yang range fluktuasi harga jualnya juga cukup tinggi dan rentan juga terhadap kerusakan pada saat proses pengiriman ke luar kota. 3. Dendrobium Campur Sedang dan Kecil Penilaian risiko diversifikasi dua kelompok dendrobium antara kelompok dendrobium campur sedang dengan dendrobium campur kecil memiliki nilai expected return tertinggi dibandingkan dengan penggabungan dua kelompok dendrobium lainnya. Tingginya nilai expected return tidak memiliki hubungan yang positif dengan besaran risiko yang dihadapi. Nilai risiko yang diperoleh melalui perhitungan coefficient variation berdasarkan nilai penjualan bernilai 0,510. Nilai ini memiliki pengertian bahwa Permata Anggrek menghadapi risiko usaha penjualan dendrobium campur sedang dan kecil senilai 0,510 per setiap return yang diharapkan. Pengusahaan dendrobium campur sedang dihadapkan pada perubahan harga jual yang range-nya paling tinggi. Sedangkan sumber risiko pada pengusahaan dendrobium campur kecil adalah bersumber dari kerentanannya terhadap serangan hama dan perubahan cuaca. Dendrobium campur kecil memiliki bentuk fisik yang lebih kecil dibandingkan jenis dendrobium lainnya. Bentuk ukurannya yang kecil menjadikan dendrobium campur kecil sering diserang bakteri dan jamur pada musim hujan. Strategi penerapan diversifikasi sangat tepat digunakan apabila Permata Anggrek lebih banyak atau hanya mengusahakan kelompok dendrobium campur sedang. Karena akan berdampak terhadap pengurangan besaran risiko yang dihadapi oleh Permata anggrek. Pada kombinasi diversifikasi ini terlihat bahwa melalui usaha diversifikasi maka risiko pada pengusahaan dendrobium campur sedang yang lebih besar menjadi lebih kecil apabila digabungkan dengan dendrobium campur kecil. 4. Dendrobium Campur Besar, Sedang dan Kecil Kombinasi antara dendrobium campur besar, sedang dan kecil merupakan kombinasi portofolio dengan tiga kelompok dendrobium. Kombinasi ketiga kelompok dendrobium ini merupakan kombinasi yang menunjukkan nilai risiko secara keseluruhan. Perhitungan expected return yang dimiliki oleh ketiga 85 kombinasi ini menunjukkan angka tertinggi kedua setelah nilai expected return kombinasi dendrobium campur sedang dan kecil. Perolehan nilai risiko diversifikasi melalui perhitungan coefficient variation adalah 0,516 berdasarkan nilai penjualan. Besaran nilai risiko yang dihadapi pada saat melakukan kombinasi ketiga kelompok dendrobium menunjukkan nilai yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kombinasi dua kelompok dendrobium. Kombinasi tersebut adalah kombinasi dendrobium campur sedang dengan kecil dan kombinasi dendrobium campur besar dengan kecil. Namun nilai risiko kombinasi tiga kelompok dendrobium memiliki nilai yang lebih rendah jika dibandingkan dengan kombinasi dua kelompok, yaitu kombinasi dendrobium campur besar dengan sedang. Keseluruhan perbandingan dilakukan atas dasar penilaian coefficient variation nilai penjualan. Kombinasi ketiga kelompok dendrobium ini efektif pada pengusahaan dendrobium campur besar dan kelompok dendrobium campur sedang. Nilai risiko tunggal kedua kelompok dendrobium lebih tinggi dibandingkan dengan nilai risiko pada kombinasi tiga kelompok dendrobium. Artinya usaha diversifikasi ketiga kelompok dendrobium ini mampu mengurangi tingginya nilai risiko tunggal yang dihadapi oleh dendrobium campur besar dan dendrobium campur sedang. Padahal apabila dibandingkan dengan risiko tunggal dendrobium campur kecil, maka nilai risiko yang dihadapi Permata Anggrek pada saat mengusahakan ketiga kombinasi dendrobium lebih tinggi. Artinya kombinasi ketiga kelompok ini tidak efektif pada usaha tunggal dendrobium campur kecil. Hasil penilaian seluruh risiko diversifikasi yang diterapkan oleh Permata Anggrek hanya efektif pada pengusahaan kelompok dendrobium campur besar dan sedang. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 16. Sedangkan untuk pengusahaan dendrobium campur kecil, strategi diversifikasi ini belum mampu mengurangi nilai risiko yang dihadapi. Padahal proporsi penggunaan sumberdaya perusahaan lebih banyak digunakan untuk mengusahakan kelompok dendrobium campur kecil. Proporsi perbandingan penggunaan sumberdaya modal yang digunakan kepada kelompok dendrobium campur kecil, sedang dan besar adalah masing-masing 50 persen, 30 persen dan 20 persen. 86 Nilai risiko cenderung lebih tinggi pada usaha diversifikasi yang mengandung kelompok komoditas dendrobium campur sedang dibandingkan usaha diversifikasi yang tidak mengandung dendrobium campur sedang. Hal ini disebabkan dendrobium campur sedang memiliki tingkat risiko yang paling tinggi dibandingkan kedua kelompok dendrobium yang lain. Namun sebaliknya apabila dalam perhitungan terdapat kombinasi penggabungan dengan dendrobium campur kecil, nilai risikonya akan cenderung lebih rendah. Hal ini akibat dari proporsi pengusahaan dendrobium campur kecil yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok dendrobium lainnya. Tabel 16. Penilaian Risiko Tunggal dan Portofolio pada Kelompok Dendrobium Campur Besar, Sedang dan Kecil Permata Anggrek Kelompok Anggrek Expected Return Rp Variance Standard Deviation Coefficient Variation Risiko Tunggal D.C.B 6.159.505 14.382.117.812.475 3.792.376,275 0,616 D.C.S 18.289.957 195.342.919.160.290 13.976.513,126 0,764 D.C.K 30.410.150 162.086.721.452.500 12.731.328,346 0,419 Risiko Portofolio D.C.B + D.C.S 13.437.776,00 98.066.604.206.189,5 9.902.858,39 0,737 D.C.B + D.C.K 23.474.465,53 103.526.311.937.922,0 10.174.788,05 0,433 D.C.S + D.C.K 25.865.077,50 174.194.400.639.084,0 13.198.272,64 0,510 D.C.B + D.C.S + D.C. K 21.923.963,00 128.076.602.250.255,0 11.317.093,37 0,516 Keterangan: D.C.B : Dendrobium Campur Besar D.C.S : Dendrobium Campur Sedang D.C.K : Dendrobium Campur Kecil Berdasarkan hasil perbandingan risiko pada ketiga kelompok komoditas dendrobium yang dilakukan Permata Anggrek disimpulkan bahwa diversifikasi dapat mengurangi risiko yang ada. Akan tetapi, dengan melakukan diversifikasi tidak serta-merta berarti menghilangkan risiko atau membuat risiko menjadi nol. Artinya meskipun perusahaan telah melakukan diversifikasi, perusahaan tetap menghadapi risiko. Hal ini dapat dilihat pada hasil perbandingan risiko produksi 87 yang diperoleh yakni nilai variance, standard deviation, coefficient variation tidak sama dengan nol. Dengan adanya diversifikasi maka kegagalan pada salah satu usaha diharapkan bisa dikompensasi dari usaha yang lainnya. Oleh karena itu, diversifikasi merupakan alternatif yang tepat untuk meminimalkan risiko.

6.3 Strategi Penanganan Risiko