10
III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan selama dua bulan, dimulai pada bulan April 2012. Penelitian dilakukan di industri pengolahan karet PT Condong Garut, Jawa Barat.
B. Tahapan Penelitian dan Pengumpulan Data
1. Tahap Persiapan Tahap persiapan ini merupakan kegiatan menentukan lokasi penelitian, menetapkan
tujuan awal dan mencari referensi dan literatur yang berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan. Pencarian dan pembelajaran jurnal, buku, atau laporan yang berkaitan dengan
tema dan aspek-aspek penelitian. 2. Pengumpulan Data
Data primer diperoleh dari sumber data dengan menggunakan metode survei, dengan melakukan wawancara secara langsung dan tidak langsung. Metode kedua adalah dengan
melakukan observasi, pengambilan data dengan melakukan pengukuran, pengamatan proses produksi dan penggunaan bahan, air, energi secara langsung di lapangan. Metode
ketiga adalah metode penyebaran kuisioner kepada pihak-pihak yang bersangkutan seperti manager dan pekerja.
Data sekunder yaitu data pendukung yang diperoleh dari penelitian sebelumnya, dan data di industri pengolahan karet. Data juga diperoleh dari lembaga-lembaga yang
berhubungan dengan industri pengolahan karet seperti pusat penelitian dan pengembangan karet.
3. Identifikasi Proses Produksi dan Analisis Munculnya Limbah Pada tahapan identifikasi proses produksi dilakukan kegiatan menetapkan input
produksi, teknologi proses produksi, menetapkan output produksi dan menghitung neraca massa pada setiap stasiun proses. Dari setiap proses produksi tersebut kemudian dilakukan
analisis terbentuknya limbah dan menentukan karakteristik secara kuantitas limbah yang dihasilkan setiap proses.
4. Analisis Penerapan Produksi Bersih secara Teknik, Ekonomi dan Lingkungan Analisis teknik menjelaskan mengenai kemudahan dalam segi teknik alternatif yang
dipilih. Analisis ekonomi memperkirakan biaya dan kemungkinan penghematan dan keuntungan yang dapat diperoleh dari penerapan pilihan produksi bersih dan pengelolaan
lingkungan industri pengolahan karet di Garut. Analisis lingkungan merujuk kepada dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan jika mengambil alternatif yang dipilih.
5. Analisis Penerapan produksi bersih secara kualitatif Analisis penerapan produksi bersih secara kualitatif menggunakan metoda
Analytical Hierarchi Process AHP, untuk mendapatkan prioritas penerapan alternatif produksi bersih pada pengolahan karet. Menurut Marimin 2005, Analytical Hierarchi
Process AHP adalah metode yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan suatu masalah yang disederhanakan dalam suatu kerangka berpikir yang terorganisir, sehingga
memungkinkan dalam pengambilan keputusan yang efektif. Prinsip kerja AHP adalah
11 penyederhanaan suatu kompleks yang tidak terstruktur, strategik, dan dinamik menjadi
bagian-bagiannya, serta menatanya dalam suatu hirarki. Tingkat kepentingan setiap elemen diberi nilai numerik secara subjektf tentang arti penting elemen tersebut secara relatif
dibandingkan dengan elemen yang lain. Sintesa kemudian dilakukan untuk menetapkan elemen yang memiliki prioritas tinggi dan mempengaruhi hasil pada sistem. Software yang
digunakan untuk mengolah data nilai tingkat kepentingan dengan metode AHP adalah Expert Choice 2000.
Gambar 3 menunjukkan bagan struktur hirarki dari AHP yang akan digunakan. Setiap elemen dalam struktur hirarki yang terdiri atas faktor, aktor, dan strategi ditentukan
secara mandiri. Responden untuk penelitian ini terdiri dair karyawan industri karet yang mengerti akan proses produksi, pegawai dari Kementerian Lingkungan Hidup, dan Peneliti
dari Pusat Penelitian Karet Bogor. Alur penelitian, dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 3. Struktur Hirarki dengan Analitycal Hierachy Process AHP
Gambar 4. Diagram Alir Tahapan Penelitian
Pelaku industri
TUJUAN
Ekonom
i
Strategi 3
Lingkungan Ekonomi
Litbang Lembaga pemerintah
Strategi 2 Strategi 1
Mulai Persiapan
Identifikasi Proses Produksi dan Analisis
Munculnya Limbah Analisis Penerapan Produksi
Bersih secara Teknik, Ekonomi, dan Lingkungan
Analisis Penerapan Produksi Bersih secara
Kualitatif Selesai
12
IV. PROFIL INDUSTRI