0.3768 0.2493 100 Forest and Land Fires Management Strategy in Rawa Aopa Watumohai National Park Using Spatial Model
Lampiran 17 Bobot faktor strategi internal
No Faktor Strategi Internal
Resp. 1
Resp. 2
Resp. 3
Resp. 4
Rata- rata
1 Kebijakan Pengelola kawasan
dalam upaya pengendalian kebakaran hutan tinggi
0.079 0.077
0.083 0.058
0.074 2
Struktur kelembagaan BTNRAW dibawah Direktorat Jenderal
Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam PHKA.
0.079 0.077
0.031 0.038
0.056
3 Potensi Sumber Daya Alam Hayati
dan Ekosistem SDAHE yang kaya dan unik, mencirikan
kawasan Wallacea 0.079
0.046 0.054
0.058 0.059
4 Ketersediaan saranaprasarana
pemadaman kebakaran hutan 0.044
0.077 0.083
0.083 0.072
5 Kawasan TNRAW memiliki status
perlindungan internasional RAMSAR Site
0.044 0.077
0.054 0.038
0.053 6
Status hukum kawasan TNRAW kuat dengan tata batas telah temu
gelang 0.079
0.077 0.083
0.038 0.069
7 Telah terbentuk 1 regu Pengendali
Kebakaran Hutan DALKARHUT 0.079
0.077 0.054
0.083 0.073
8 Kawasan TNRAW menghasilkan
Jasa Lingkungan untuk masyarakat 0.079
0.046 0.083
0.058 0.067
9 Keterbatasan jumlah petugas
dibandingkan luas kawasan 0.044
0.046 0.083
0.083 0.064
10 SDAHE belum divaluasi secara
memadai, sebagian telah rusak 0.044
0.077 0.035
0.083 0.060
11 Keterbatasan kewenangan
penegakan hukum kebakaran hutan dan lahan
0.044 0.046
0.054 0.058
0.051 12
Belum optimalnya sinkronisasi pembangunan kawasan TNRAW
dan daerah penyangga 0.044
0.046 0.054
0.058 0.051
13 Sebagian pal batas kawasan tidak
jelas, rusak, hilang dan berpindah tempat
0.079 0.077
0.083 0.038
0.069 14
Pemanfaatan potensi kawasan TNRAW bagi pembangunan
daerah belum optimal 0.079
0.031 0.054
0.058 0.056
15 Sebagian besar kawasan TNRAW
bertopografi datar-landai dan rawan gangguan
0.044 0.046
0.054 0.083
0.057 16
Kawasan TNRAW bersifat open access
0.060 0.077
0.054 0.083
0.069
Jumlah 1
1 1
1 1
Lampiran 18 Bobot faktor strategi eksternal
No Faktor Strategi Eksternal
Resp. 1
Resp. 2
Resp. 3
Resp. 4
Rata- rata
1 Tersedianya peraturan, arahan dan
petunjuk teknis pengelolaan kawasan dan pengendalian
kebakaran hutan 0.085
0.083 0.085
0.048 0.076
2 Peran serta lembaga pendidikan
sekolah di sekitar kawasan TNRAW
0.069 0.052
0.060 0.048
0.057 3
Pengetahuan dan teknologi deteksi kebakaran hutan telah berkembang
0.048 0.031
0.060 0.048
0.047 4
Kebijakan pemerintah pusat dalam pengendalian kebakaran hutan
0.085 0.083
0.085 0.048
0.076 5
Peran serta media massa lokal, LSM, kelompok pecinta alam dan
komunitas konservasi di desa penyangga
0.048 0.052
0.085 0.079
0.066
6 Perekonomian daerah makin
membaik, angka kemiskinan menurun
0.048 0.052
0.060 0.079
0.060 7
Modal sosial masyarakat dengan ciri gotong-royong masih ada
0.031 0.052
0.040 0.079
0.051 8
Peran serta perguruan tinggi dalam pengembangan ilmu pengetahuan
0.085 0.052
0.085 0.048
0.068 9
Aktivitas masyarakat di dalam kawasan tinggi, terutama untuk
pemenuhan kebutuhan hidup 0.069
0.052 0.060
0.048 0.057
10 Persepsi masyarakat dan Pemda
tentang kawasan TNRAW beragam 0.048
0.052 0.040
0.079 0.055
11 Masyarakat daerah penyangga
didominasi kelompok menengah ke bawah
0.048 0.083
0.040 0.031
0.051 12
Aksesibilitas masyarakat ke dalam kawasan mudah
0.085 0.083
0.060 0.079
0.077 13
Pertumbuhan penduduk dan kebutuhan lapangan kerja
0.069 0.083
0.060 0.079
0.073 14
Perkembangan usaha pertambangan di sekitar TNRAW
0.085 0.052
0.085 0.048
0.068 15
Kondisi cuaca yang kering dan intensitas hujan yang rendah
0.048 0.052
0.031 0.079
0.053 16
Pengendalian kebakaran hutan bukan merupakan kebijakan
prioritas Pemerintah Daerah 0.048
0.083 0.060
0.079 0.068
Jumlah 1
1 1
1 1
Lampiran 19 Rating faktor strategi internal
No Faktor Strategi Internal
Resp. 1
Resp. 2
Resp. 3
Resp. 4
Rata- rata
1 Kebijakan Pengelola kawasan
dalam upaya pengendalian kebakaran hutan tinggi
5 4
4 4
4.250 2
Struktur kelembagaan BTNRAW dibawah Direktorat Jenderal
Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam PHKA.
5 5
1 3
3.500
3 Potensi Sumber Daya Alam Hayati
dan Ekosistem SDAHE yang kaya dan unik, mencirikan kawasan
Wallacea 5
3 5
4 4.250
4 Ketersediaan saranaprasarana
pemadaman kebakaran hutan 4
5 5
5 4.750
5 Kawasan TNRAW memiliki status
perlindungan internasional RAMSAR Site
4 4
5 3
4.000 6
Status hukum kawasan TNRAW kuat dengan tata batas telah temu
gelang 4
5 5
3 4.250
7 Telah terbentuk 1 regu Pengendali
Kebakaran Hutan DALKARHUT 4
5 4
4 4.250
8 Kawasan TNRAW menghasilkan
Jasa Lingkungan untuk masyarakat 5
3 4
4 4.000
9 Keterbatasan jumlah petugas
dibandingkan luas kawasan 5
3 1
5 3.500
10 SDAHE belum divaluasi secara
memadai, sebagian telah rusak 5
1 1
5 3.000
11 Keterbatasan kewenangan
penegakan hukum kebakaran hutan dan lahan
5 3
2 5
3.750 12
Belum optimalnya sinkronisasi pembangunan kawasan TNRAW
dan daerah penyangga 5
1 1
4 2.750
13 Sebagian pal batas kawasan tidak
jelas, rusak, hilang dan berpindah tempat
1 3
1 3
2.000 14
Pemanfaatan potensi kawasan TNRAW bagi pembangunan daerah
belum optimal 5
2 2
3 3.000
15 Sebagian besar kawasan TNRAW
bertopografi datar-landai dan rawan gangguan
4 3
2 5
3.500 16
Kawasan TNRAW bersifat open access
5 2
1 5
3.250
Jumlah 71
52 44
65 58.000
Lampiran 20 Rating faktor strategi eksternal
No Faktor Strategi Eksternal
Resp. 1
Resp. 2
Resp. 3
Resp. 4
Rata- rata
1 Tersedianya peraturan, arahan dan
petunjuk teknis pengelolaan kawasan dan pengendalian
kebakaran hutan 4
4 4
3 3.750
2 Peran serta lembaga pendidikan
sekolah di sekitar kawasan TNRAW
4 3
4 4
3.750 3
Pengetahuan dan teknologi deteksi kebakaran hutan telah berkembang
4 3
4 3
3.500 4
Kebijakan pemerintah pusat dalam pengendalian kebakaran hutan
5 5
4 3
4.250 5
Peran serta media massa lokal, LSM, kelompok pecinta alam dan
komunitas konservasi di desa penyangga
2 3
2 4
2.750
6 Perekonomian daerah makin
membaik, angka kemiskinan menurun
3 4
5 5
4.250 7
Modal sosial masyarakat dengan ciri gotong-royong masih ada
2 3
4 5
3.500 8
Peran serta perguruan tinggi dalam pengembangan ilmu
pengetahuan 3
4 4
5 4.000
9 Aktivitas masyarakat di dalam
kawasan tinggi, terutama untuk pemenuhan kebutuhan hidup
5 5
5 3
4.500 10
Persepsi masyarakat dan Pemda tentang kawasan TNRAW
beragam 5
5 4
4 4.500
11 Masyarakat daerah penyangga
didominasi kelompok menengah ke bawah
5 4
2 3
3.500 12
Aksesibilitas masyarakat ke dalam kawasan mudah
5 5
4 5
4.750 13
Pertumbuhan penduduk dan kebutuhan lapangan kerja
5 4
4 5
4.500 14
Perkembangan usaha pertambangan di sekitar TNRAW
5 3
4 4
4.000 15
Kondisi cuaca yang kering dan intensitas hujan yang rendah
3 4
2 5
3.500 16
Pengendalian kebakaran hutan bukan merupakan kebijakan
prioritas Pemerintah Daerah 5
4 1
5 3.750
Jumlah 65
63 57
66 62.750
Lampiran 21 Quantitative Strategic Planning Matrix QSPM
No Faktor Strategi Internal
Strategi 1
Strategi 2
Strategi 3
Kekuatan Strengths : Bobot
AS TAS
AS TAS
AS TAS
1 Kebijakan pengelola kawasan dalam
upaya pengendalian kebakaran hutan tinggi
0.07 2
0.15 3
0.22 3
0.22 2
Struktur kelembagaan BTNRAW bersifat otonom dibawah Direktorat
Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam PHKA.
0.06 2
0.11 3
0.17 3
0.17
3 Potensi Sumber Daya Alam Hayati
dan Ekosistem SDAHE yang kaya dan unik, mencirikan kawasan
Wallacea 0.06
3 0.18
3 0.18
3.5 0.21
4 Ketersediaan saranaprasarana
pemadaman kebakaran hutan 0.07
4 0.29
4 0.29
2 0.14
5 Kawasan TNRAW memiliki status
perlindungan internasional RAMSAR Site
0.05 3
0.16 3
0.16 3.5
0.19 6
Status hukum kawasan TNRAW kuat dengan tata batas telah temu
gelang 0.07
3 0.21
3.5 0.24
4. 0.28
7 Telah terbentuk 1 regu Pengendali
Kebakaran Hutan DALKARHUT 0.07
4 0.29
3.5 0.26
2 0.15
8 Kawasan TNRAW menghasilkan
Jasa Lingkungan untuk masyarakat 0.07
3.5 0.23
3.5 0.23
3 0.20
Kelemahan Weaknesses :
9 Keterbatasan jumlah petugas
dibandingkan luas kawasan 0.06
3 0.19
3 0.19
2.5 0.16
10 SDAHE belum divaluasi secara
memadai, sebagian telah rusak 0.06
2 0.12
2 0.12
2 0.12
11 Keterbatasan kewenangan
penegakan hukum kebakaran hutan dan lahan
0.05 3
0.15 3.5
0.18 2.5
0.13 12
Belum optimalnya sinkronisasi pembangunan kawasan TNRAW
dan daerah penyangga 0.05
2 0.1
2.5 0.13
3 0.15
13 Sebagian pal batas kawasan tidak
jelas, rusak, hilang dan berpindah tempat
0.07 3
0.21 3
0.21 3.5
0.24 14
Pemanfaatan potensi kawasan TNRAW bagi pembangunan daerah
belum optimal 0.06
2 0.11
2 0.11
3 0.17
15 Sebagian besar kawasan TNRAW
bertopografi datar-landai dan rawan gangguan
0.06 2
0.11 3
0.17 2
0.11 16
Kawasan TNRAW bersifat open access
0.07 2.5
0.17 3
0.21 3
0.21
Lampiran 21 lanjutan
No
Faktor Strategi Eksternal Strategi
1 Strategi
2 Strategi
3 Peluang Opportunities :
Bobot AS
TAS AS
TAS AS
TAS
1 Tersedianya peraturan, arahan dan
petunjuk teknis pengelolaan kawasan dan pengendalian
kebakaran hutan 0.08
3 0.23
2 0.15
3 0.23
2 Peran serta lembaga pendidikan
sekolah di sekitar kawasan TNRAW
0.06 3
0.17 2.5
0.14 2
0.11 3
Pengetahuan dan teknologi deteksi kebakaran hutan telah berkembang
0.05 3
0.14 2
0.09 2
0.09 4
Kebijakan pemerintah pusat dalam pengendalian kebakaran hutan
0.08 3.5
0.26 2.5
0.19 3
0.23 5
Peran serta media massa lokal, LSM, kelompok pecinta alam dan
komunitas konservasi di desa penyangga
0.07 4
0.26 3
0.20 2
0.13
6 Perekonomian daerah makin
membaik, angka kemiskinan menurun
0.06 2
0.12 2
0.12 3
0.18 7
Modal sosial masyarakat dengan ciri gotong-royong masih ada
0.05 3.5
0.18 2.5
0.13 2
0.10 8
Peran serta perguruan tinggi dalam pengembangan ilmu pengetahuan
0.07 3.5
0.24 2.5
0.17 2
0.14
Ancaman Threats :
9 Aktivitas masyarakat di dalam
kawasan tinggi, terutama untuk pemenuhan kebutuhan hidup
0.06 2
0.11 4
0.23 3.5
0.20 10
Persepsi masyarakat dan Pemda tentang kawasan TNRAW
beragam 0.05
1.5 0.08
3 0.16
3 0.16
11 Masyarakat daerah penyangga
didominasi kelompok menengah ke bawah
0.05 1.5
0.08 3
0.15 3
0.15 12
Aksesibilitas masyarakat ke dalam kawasan mudah
0.08 1.5
0.12 3.5
0.27 3.5
0.27 13
Pertumbuhan penduduk dan kebutuhan lapangan kerja
0.07 1.5
0.11 3.5
0.26 3
0.22 14
Perkembangan usaha pertambangan di sekitar TNRAW
0.07 1
0.07 3.6
0.24 4
0.27 15
Kondisi cuaca yang kering dan intensitas hujan yang rendah
0.05 1
0.05 2
0.11 2
0.11 16
Pengendalian kebakaran hutan bukan merupakan kebijakan
prioritas Pemerintah Daerah 0.07
2 0.14
3 0.20
3 0.20
Total Sum of Attractiveness Score