Perumusan Masalah Forest and Land Fires Management Strategy in Rawa Aopa Watumohai National Park Using Spatial Model

Gambar 1 Skema kerangka pikir Kebakaran hutan dan lahan dapat terjadi dipengaruhi oleh faktor terkait biofisik sebagai sumber bahan bakar potensial yang dipresentasikan oleh iklim rata-rata suhu bulanan, curah hujan tahunan, vegetasi kerapatan vegetasi, tipe penutupan lahan, dan topografi elevasi, slope. Kebakaran tidak akan terjadi apabila bahan bakar potensial tidak bertemu dengan api yang bersumber dari aktivitas manusia. Aktivitas manusia dapat direpresentasikan oleh sistem pengelolaan status kawasan, aksesibilitas jarak terhadap jalan, jarak terhadap sungai, jarak dari pusat pemukiman, tekanan aktivitas masyarakat perburuan, pengambilan ikan dan kependudukan kepadatan penduduk, tingkat ekonomi, tingkat pendidikan. Di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai, kebakaran dapat disebabkan oleh aktivitas masyarakat dari desa-desa sekitar Taman Nasional atau masyarakat pengguna jalan di dalam atau sekitar kawasan Taman Nasional. 2 KONDISI UMUM WILAYAH

2.1 Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai

2.1.1 Wilayah Administrasi Kawasan TNRAW terletak di Pulau Sulawesi bagian Tenggara, dengan posisi geografis terletak antara 4°22’- 4°39’ Lintang Selatan dan 121°44’ - 122°44’ Bujur Timur. Secara fisik kawasan ini membentang dari selatan mulai dari Selat Tiworo di daerah Tinanggea-Lantari menuju arah utara pegunungan Makaleleo di daerah Lambuya-Tirawuta. Secara administratif pemerintahan, kawasan ini memiliki luas 105 194 ha dan berada pada Provinsi Sulawesi Tenggara meliputi empat wilayah kabupaten, yaitu Kabupaten Konawe, Konawe Selatan, Kolaka dan Bombana. Sampai tahun 2012, terdapat 16 kecamatan yang bersinggungan langsung dengan kawasan TNRAW. Diantara kecamatan-kecamatan tersebut, sebagian besar luasan taman nasional berada pada Kecamatan Mata Usu. Kawasan TNRAW berbatasan dengan lahan budidaya masyarakat, kecuali pada bagian Tenggara dengan Selat Tiworo dan Hutan Produksi HP pada sebagian kecil di utara kawasan, serta bagian barat dan barat daya. Batas fisik kawasan TNRAW di lapangan ditandai dengan pal batas sepanjang 366 km. Tata batas kawasan ini dilaksanakan tahun 1984-1987 dan telah temu gelang. Daftar nama kecamatan- kecamatan tersebut tercantum pada Tabel 1. Tabel 1 Kecamatan-kecamatan di kawasan TNRAW Kabupaten Kecamatan Ibu Kota Luas Kecamatan Km² Bombana 1. Lantari Jaya Lantari 285.01 2. Mata Usu Kolumbi Mata Usu 456.17 Kolaka 3. Ladongi Atula 194.43 4. Lambandia Penanggo Jaya 308.63 5. Loea Loea 107.94 6. Polinggona Polinggona 46.65 7. Tanggetada Anaiwoi 409.91 8. Tirawuta Rate-Rate 206.80 9. Watubangga Watubangga 388.79 Konawe 10. Onembute Onembute 99.13 11. Puriala Watundehoa 236.85 Konawe Selatan 12. Angata Motaha 330.00 13. Basala Basala 106.00 14. Benua Benua 138.31 15. Lalembuu Atari Jaya 204.82 16. Tinanggea Tinanggea 354.74 Sumber : BPS Bombana 2012a; BPS Konsel 2012a; BPS Konawe 2012a; BPS Kolaka 2012a