4.2 Aspek Fisik Biofisik
4.2.1 Iklim
Iklim merupakan faktor yang amat penting yang mempengaruhi lingkungan. Berdasarkan data iklim Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika dengan lokasi pengamatan Stasiun Darmaga terdapat beberapa rata-rata tahunan unsur iklim di lokasi penelitian sebagaimana tersaji Tabel 9, sedang rata-
rata bulanan dapat dilihat pada Gambar 8-13
Tabel 9. Rata-rata unsur iklim lokasi dari pengamatan 2005 sampai 2009 Unsur Iklim rata-rata
2005 2006
2007 2008
2009 Rata2
Suhu Maks ºC Suhu Min ºC
Kelembaban Relatif Kecepatan Angin Knot
Penguapan mm Curah Hujan bulanan mm
31,5 22,7
84,8 1,9
4,0 267
32,1 22,3
81,2 2,5
4,1 252
31,5 22,3
83,6 2,5
3,9 332
31,3 21,9
84,2 2,5
3,8 304
32,0 22,5
81,1 2,5
4,0 226
31.7 22.3
83.0 2.4
4.0 276
Sumber: Nasrullah 2010
Dari Tabel 9 diketahui pada area perencanaan rata-rata tahunan suhu udara maximum 31.7 ºC, dan suhu minimum 22.3 ºC. Tren suhu terlihat serupa dari
tahun ke tahun, kecuali pada bulan tertentu menunjukkan pola yang beda. Suhu maximum terendah terdata pada bulan Desember, Januari dan Februari, sedang
tingkat tertinggi terdata pada Agustus, September dan Oktober. Suhu minimum terendah terlihat pada bulan Juni, Juli, Agustus dan September.
Gambar 1. Suhu maximum rata-rata 2005-2009
Gambar 2. Suhu maximum rata-rata 2005-2009
Sumber: Nasrullah 2010
Gambar 8. Suhu Maks Rata-rata Tahun 20005-2009
28.00 29.00
30.00 31.00
32.00 33.00
34.00
JA N
P EB
MA R
A PR
ME I
JU N
JU L
A GS
SE P
T O
KT NO
P D
ES
Bulan S
uhu oC
Sumber: Nasrullah 2010
Gambar.9 Suhu Min Rata-rata Tahun 2005-2009 Rata-rata tahunan kelembaban relatif udara pada lokasi perencanaan 83.
Dilihat dari tren bulanan, kelembaban tertinggi terlihat pada Desember, Januari, dan Februari, sedang kelembaban trendah terjadi pada Juli -September.
Sumber: Nasrullah 2010
Gambar 10. Kelembaban rata-rata 2005-2009 Rata-rata tahunan penguapan pada lokasi perencanaan 4.0 mm. Penguapan
terendah 3.5 mm terjadi pada Desember, Januari, Februari, sedang penguapan tertinggi terjadi pada bulan September, dan Oktober.
0.0 1.0
2.0 3.0
4.0 5.0
6.0
JA N
P EB
M A
R A
PR MEI
JU N
JU L
AG S
SE P
T OK
T NO
P D
E S
Bulan P
e ng
ua p
a n
m m
20.50 21.00
21.50 22.00
22.50 23.00
JA N
PE B
MA R
A PR
ME I
JU N
JU L
AG S
S EP
T OK
T NO
P DE
S
Bulan Su
h u
o C
70 75
80 85
90
JAN PE
B MAR
AP R
MEI JU
N JU
L AG
S SEP
T OK
T NO
P DE
S
Bulan Kel
em b
ab an
Sumber: Nasrullah 2010
Gambar 11. Penguapan rata-rata 2005-2009
Rata-rata tahunan kecepatan angin 2.4 knot. Kecepatan angin yang tinggi 3 knot terjadi pada bulan Januari, Februari, dan Maret, sedang terendah terjadi
pada bulan April, Mei, Juni dan Juli.
Sumber: Nasrullah 2010 Gambar 12. Kecepatan angin rata-rata 2005-2009
Rata-rata tahunan curah hujan bulanan pada lokasi perencanaan 276 mm. Curah hujan tertinggi terlihat pada November, Desember, Januari, dan Februari.
Sumber: Nasrullah 2010 Gambar 13. Curah hujan rata-rata 2005-2009
Kecepatan Angin Rata-rata Tahun 2005-2009
0.0 0.5
1.0 1.5
2.0 2.5
3.0 3.5
JA N
PE B
MA R
AP R
ME I
JU N
JU L
A G
S S
EP T
O K
T N
OP D
E S
Bulan K
e c
e pa
ta n
A ngi
n K
not
Curah Hujan Rata-rata Tahun 2005-2009
50 100
150 200
250 300
350 400
450 500
JAN PEB
MAR APR
MEI JUN
JUL AGS SEPT OKT
NOP DES
Bulan Cu
ra h
Hu ja
n m
m
Berdasarkan data iklim pada Tabel 4 di atas menunjukan bahwa lokasi memiliki rata-rata curah hujan yang tergolong Bulan Basah BB di atas 200 mm
per bulan. Kelembaban yang tergolong nyaman bagi pengunjung wiasata Agro, namun perlu diwaspadai rata-rata curah hujan yang tinggi setiap bulan
menunjukkan keterbatasan waktu kunjungan. Perlu diantisipasi bentuk wisata yang dapat menjadi alternatif saat hujan berada di dalam indoor ataupun adanya
naungan shelter yang memungkinkan untuk tempat berteduh baik untuk musim hujan maupun panas di obyek-obyek wisata yang direncanakan. Selain itu perlu
dipertimbangkan pemilihan komoditi yang sesuai dengan keadaan iklim lokasi.
4.2.2 Topografi