Batasan Penelitian Definisi Operasional

mempertimbangkan karakter lanskap dan potensi obyek atraksi wisata yang ada. b. Program pengembangan dan penataan kawasan sesuai dengan konsep pengembangan kawasan. Perencanaan program ini dilakukan berdasarkan nilai-nilai potensi wisata kawasan, hasilnya berupa arahan pengembangan kawasan yang diilustrasikan secara grafis sebagai panduan penataan kawasan wisata berkelanjutan c. Rencana pengembangan dan penataan infrastruktur pendukung wisata.

3.5 Batasan Penelitian

Penelitian ini difokuskan pada perencanaan lanskap kawasan agrowisata. Perencanaan lanskap tersebut disusun berdasarkan potensi kawasan pertanian ekologis, wisata dan analisis masyarakat dari kawasan Gunung Leutik. Pengembangan kawasan agrowisata ini disesuaikan dengan karakteristik yang dimilikinya dan dipengaruhi oleh kehidupan masyarakat lokal yang berfungsi sebagai area pendidikan islami, area budidaya pertanian,peternakan dan perikanan serta area masyarakat. Hasil dari zona potensial yang didapatkan dari penelitian ini dibatasi pada perencanaan lanskap kawasan wisata pertanian berkelanjutan.

3.6 Definisi Operasional

a. Agrowisata, dalam kamus bahasa Indonesia, Purwodarminto 1999, diartikan sebagai wisata yang sasarannya adalah pertanian perkebunan dan kehutanan. Kegiatan agro sendiri mempunyai pengertian sebagai usaha pertanian dalam arti luas, yaitu komoditas pertanian, mencakup tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan. Sehingga pengertian agrowisata merupakan wisata yang memanfaatkan obyek-obyek pertanian b. Atraksi wisata adalah semua semua perwujudan dan sajian alam serta kebudayaan yang secara nyata dapat dikunjungi, disaksikan dan dinikmati wisatawan di suatu kawasan wisata atau daerah tujuan wisata melalui suatu bentuk pertunjukan yang khusus diselenggarakan untuk para wisatawan yang mengunjungi kawasan tersebut Yoeti, 2008 c. Daya Dukung Wisata adalah tingkat keberadaan pengunjung yg menimbulkan dampak pada masyarakat, lingkungan, perekonomian setempat, yang dapat diterima baik oleh pengunjung, masyarakat maupun lingkungan serta aktivitas wisatanya dapat berkelanjutan UU No. 23 tahun 1997 d. Pariwisata berkelanjutan sustainable tourism adalah suatu industri wisata yang mempertimbangkan aspek-aspek penting dalam pengelolaan seluruh sumber daya yang ada guna mendukung wisata tersebut baik secara ekonomi, sosial dan estetika yang dibutuhkan dalam memelihara keutuhan budaya, proses penting ekologis, keragaman biologi dan dukungan dalam sistem kehidupan Inskeep, 1991.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kondisi Umum